Jumat, 05 Oktober 2018

Transportasi Online

Dua hari ini saya mengalami hal yang kurang mengenakan tentang transportasi online. Saya memilih untuk naik transportasi online berupa kendaraan roda dua. Selama saya mengaktifkan aplikasi transportasi online ini dapat dikatakan tidak bermasalah. Saya mendapat kemudahan dengan adanya transportasi online ini. Apalagi ketika berada di negara tetangga asal tranportasi online ini. Sebelumnya sekitar beberapa bulan yang lalu saya pernah mengalami kejadian saat sudah diterima pesanan namun pengemudi tidak datang lalu muncul pemberitahuan perjalanan saya di cancel sepihak. Tanpa info apa- apa tahu-tahu saja batal. Kemudian terjadi lagi malam saat saya pulang kerja ternyata menurut pengemudi posisi dia berada jauh dari posisi saya maka saya terpaksa membatalkan. Hal tersebut terjadi lagi ketika setelah pembatalan saya mencoba memesan lagi lalu dapat lalu pengemudi menginformasikan posisinya jauh dari saya. Kembali saya batalkan dengan hati kesal karena saya dalam kondisi lelah. Selain itu ada juga pembatalan yang terpaksa saya lakukan sebab pengemudi beralasan sedang beribadah. Karena saya tidak tahu berapa lama dia selesai beribadah dan kondisi saya juga lelah sehingga saya rasanya tidak sanggup kalau harus menunggu. Namun kejadian dua hari berturut-turut kali ini membuat saya gerah ingin curhat. Kemarin malam ketika pesanan saya sudah diterima pengemudi meminta saya membatalkan dengan alasan kurang cocok. Saya kurang jelas maksud pengemudi mengenai kurang cocok. Apakah tujuan saya kurang cocok dengan rencana dia untuk sekalian pulang? Apakah karena tujuan saya tarifnya murah? Apakah karena pengemudi merasa saya tidak akan keberatan melakukan pembatalan? Entahlah. Pada saat itu saya membalas pesan pengemudi dan meminta dia saja yang membatalkan. Bagusnya tak lama kemudian saya mendapat pengemudi pengganti. Muncul notifikasi dari aplikasi bahwa saya diprioritaskan karena adanya pembatalan. Niat saya melaporkan pengemudi tersebut saya batalkan. Kejadian kembali terulang hari berikutnya. Pesanan saya sudah di terima, saya sudah menginfokan saya siap di posisi penjemputan namun pengemudi mengirim pesan bahwa dia terjebak macet. Padahal yang saya lihat jalanan ramai lancar. Bahkan lebih lancar di bandimg 3 hari sebelumnya yang dapat dikatakan macet total. Saya membalas pesan pengemudi dengan mengatakan tidak apa saya akan tunggu. Bahkan karena pengemudi mengatakan dia terjebak macet saya berniat dan sudah menyiapkan pembayaran melebihi yang tertera di aplikasi. Tak lama pengemudi kembali mengirim pesan bahwa dia berniat membeli obat di apotik untuk anaknya. Langsung saya emosi. Sebelumnya bilang terjebak macet kenapa kemudian bermaksud ke apotik beli obat? Saya merasa alasan tersebut mengada-ada. Saya menolak membatalkan pesanan dan meminta pengemudi saja yamg membatalkan. Lalu saya terpaksa naik angkot menuju tempat yang saya tuju. Ketika saya hampir sampai tempat tujuan saat saya mengecek telepon selular saya melihat ada notifikasi bahwa saya diprioritaskan karena adanya pembatalan atas perjalanan saya sebelumnya. Hal ini membuat saya berpikir bahwa si pengemudi menunda pembatalan dan berharap saya yang melakukannya. Sehingga jarak antara pembatalan dengan saya mendapat pengemudi pengganti selisih sekitar 20 menit. Posisi saya yang sudah hampir sampai membuat saya terpaksa menginfokan kepada pengemudi pengganti bahwa saya sudah naik amgkot dan akan membatalkan perjalanan. Namun karena saya hampir sampai saya tidak langsung membatalkan. Sesampai di tempat tujuan ternyata ada telepon dari pengemudi pengganti. Karena telepon seluler saya aktifkan silent mode saya tidak sadar bahwa ada telepon. Lalu saya mengirim pesan mohon maaf saya baru saja sampai rumah. Ketika saya membuka aplikasi untuk membatalkan ternyata pengemudi pengganti melakukan perjalanan seolah sedang mengantar saya. Sehingga saya tidak dapat membatalkan dan terpaksa mengklik bahwa saya sudah tiba di tempat tujuan dan menerima bukti pembayaran melalui email. Untuk kali ini karena merupakan kesalahan saya tidak segera membatalkan saya tidak melaporkan keluhan. Apalagi sebelumnya si pengemudi pengganti mengirim pesan memohon bantuan saya agar tidak melapor. Namun yang saya tetap laporkan adalah pengemudi pertama yang meminta saya membatalkan dengan alasan yang menurut saya mengada-ada. Harapan saya semoga kejadian ini tidak terulang lagi pada saya.

Senin, 01 Oktober 2018

Reuni

Akhir-akhir ini saya tergabung dengan grup WA yang terdiri dari teman SD, SMP, SMEA dan D3. Semua mengajak bertemu. Semua ingin reuni. Diawali dengan ikut reuni SMP. Lalu terkumpul teman SD kelas A dan B. Meski sebenarnya dulu sudah ada Awang, Aan dan Rohadi sebagai para pelopor. Namun ketika digabung demgan kelas B menjadi lebih aktif. Tak lama melalui FB messenger diminta no WA oleh mantan ketua kelas SMEA. Dari situ langsung masuk grup WA SMEA 4. Kami sudah melakukan pertmuan di sekolah yang dilanjutkan ke Pejaten Village. Kemudian saya mencoba menghubungi Iva dan Yuli melalui WA. Tak lama kembali dimasukan ke grup WA lokal C UPN. Rencana batu mau bertemu di blok M Sabtu mendatang. Namun sepertinya saya skip dulu. Seperti saya skip pertemuan dengan Dia Indah, Lusi dan Nina karena satu dan lain hal. Saya sudah beberapa kali menghubungi Mursina melalui FB messenger namun beberapa pesan saya blm ada tanggapan. Terakhir saya diberi nomor WA namun ternyata nomor tersebut sudah tidak aktif. Padahal saya sangat ingin bertemu dengannya. Sebab dia adalah salah satu dari genk kami. Dhea saya, Irien Merry, Alma Mursina dan Micko Novianus. Dengan Merry saya masih berkomunikasi walau tak sering. Dengan Novianus putus kontak. Pun demikian dengan Santi dan Mursina. Karena itu saya menaruh harapan ketika menemukan akun FB Mursina. Namun saya harus ekstra sabar setelah beberapa pesan saya kurang di respon. Semoga saya dapat reuni dengan semua teman dan sahabat yang bersama dalam menempuh pendidikan di institut yang sama.

Selasa, 28 Agustus 2018

Kukejar sampai tertangkap

Pagi ini dapat kabar tak terbayangkan. Tentang seseorang yang mengejar sesuatu dengan gigihnya. Sungguh sangat membuat terpana. Melalui postingan di laman Instagram dan Instastory terlihat sekelumit niat yang terpatri. Bila di lihat dari status jatuh cinta lagi, siapa takut?? Sepertinya masih ada harapan untuk mengejar impiannya. Menyatukan kepingan informasi tanpa klarifikasi kepada yang di maksud. Asumsi yang tercipta adalah awalnya berkata ingin sekali ditemani wisata ke pegunungan melihat matahari terbit dan ke musium transportasi itu. Lalu ketika ada kesempatan melakukanya langsung menyusul segera ke kota kelahiran sang pujaan. Memang sungguh luar biasa perempuan dengan kemampuan persuasi ini. Tanpa malu lagi semakin mendekati dia dan keluarga yang ada di timur pulau. Meskipun sudah tak punya cuti tetap nekat pergi. Demi dia yang sedang berada di tengah keluarga. Mengapa tidak? Toh yang di kejar pun membuka pintu dan menerimanya sebagai tamu yang layak di temani untuk melakukan kunjungan ke tempat wisata. Entah apakah itu sopan santun atau memang karena ada hal lain yang tersembunyi dan disembunyikan dari orang lain. Bahkan sampai mematikan handphone dan enggan berbicara dengan teman kerja yang sekota. Sepertinya si pengejar telah berguru kepada perempuan yang berhasil menaklukan lelaki milik perempuan lain bahkan sampai lelaki tersebut menikahinya. Sikap kejar terus sampai dapat. Buktinya cara itu berhasil dipakai untuk menjerat lelaki yang sekarang sudah bukan teman kantor lagi. Maka niscaya keberhasilan itu juga akan dicapai oleh seseorang yang amat berniat mewujudkan harapan yang didambakannya dengan senantiasa membeberkan hal itu di sosial media. Memang hal ini bukan urusan yang penting. Hal itu adalah pilihannya untuk melewatkan waktu dengan orang yang dianggap teman. Walaupun sang teman menaruh harapan yang berbeda. Seperti dulu ketika dia memilih perempuan sang ratu drama yang akhirnya beranjak pergi untuk lelaki lain. Dari awal sudah terlihat ketidakcocokan dia dan sang ratu drama antara lain dalam perbedaan kultur budaya. Sangat disayangkan bila kali ini tersandung hal yang sama. Semoga orang tua si pengejar memang demokratis adanya sehingga halangan dan ganjalan itu teratasi. Semoga berbahagia dengan pilihan yang mungkin akan diambil.

Kamis, 09 Agustus 2018

Last day one of Officemate

Akhirnya tiba juga hari terakhir bekerja di kantor untuk seorang rekan kerja. Selama empat tahun lebih dia mewarnai hari-hari kerja. Sifatnya yang ramah pandai bergaul membuatnya memiliki teman dari divisi lain. Hal itu ditunjukan dengan banyaknya ragam hadiah perpisahan yang dia terima. Saya sendiri tidak terlalu akrab dan bukan rekan satu tim. Buat saya pribadi perpisahan ini hal yang wajar terjadi. Banyak karyawan yang datang dan pergi silih berganti. Hanya beberapa orang saja yang setia bertahan di kantor ini. Apalagi sekarang promosi hanya terjadi setahun sekali. Membuat banyak karyawan yang merasa lelah dan bosan menunggu giliran. Sepertinya itu juga menjadi pertimbangan mengapa akhirnya teman ini mengajukan resign. Apalagi gaji di tempat baru lebih terasa besar apabila dibandingkan. Namun ada sedikit kekurangan teman yang satu ini. Dialah salah satu pelopor pemberi kejutan ultah dan kue ultah. Sayangnya hal itu berlaku hanya untuk "teman-teman dekat" saja. Di mana saya ternyata tidak masuk kategori tersebut. Itulah sebabnya saya tidak pernah sekalipun diberikan baik kejutan ultah maupun kue ultah. Saya memang tidak pernah patungan beli kue. Maka saya sadar bahwa saya tidak akan diberikan kue. Selain itu kado perpisahan juga membuat drama. Permintaan jam tangan merk tertentu dengan harga mahal yang akhirnya di ganti dengan clutch dari merk yang sama.  Sayangnya yang di beli clutch dengan harga di atas lima ratus ribu. Padahal setelah di buka kadonya sebenarnya dia lebih memilih dompet ukuran kecil yang lebih murah seharga empat ratus ribu sekian dengan pertimbangan muat apabila bawa tas kecil. Akhir kata buat mantan teman sekantor yang tidak terlalu akrab saya ucapkan semoga sukses di tempat baru. Semoga bisa bersikap lebih adil dengan tidak membedakan mana "teman akrab" dan mana teman satu divisi yang sebaiknya diperlakukan setara khususnya dalam pemberian kejutan ultah dan kue ultah. Selamat berpisah dan menempuh jalan masing-masing.

Selasa, 31 Juli 2018

Sewindu merindu

Tepat delapan tahun usia pernikahan kami. Waktu bergulir merambat pasti. Terlewati segala suka duka tangis tawa. Bahtera ini nakhodanya adalah Tuhan Yesus Kristus. Dialah sang juru mudi yang mengarahkan tujuan. Ada saat angin badai dan gelombang terasa mengancam. Namun Tuhan adalah penolong kami. Tidak pernah terlambat dan tidak terlalu cepat. Senantiasa sesuai dengan Kairos. Meski masih ada berjuta tanya tentang apa maksud dari semua yang terjadi dan harus kami hadapi. Sampai hari ini masih dalam proses pembentukan menjadi bejana yang indah yang di pakai untuk maksud mulia bagi Kemuliaan NamaNya. Masih terus berusaha mengucap syukur dalam segala hal. Kala keinginan bersungut-sungut melanda, kala rasa iri dan dengki terhadap kebahagiaan orang lain menjelma, kala lelah jenuh apatis menanti janji jawaban doa. Biarlah kiranya Engkau mendengar seruan hati yang hancur di hadapanMu, Engkau menakar air mataku yang haus akan KasihMu di kirbatMu. Sulit untuk menjadi pribadi yang berkarakter baik namun bukan hal yang mustahil. Sewindu merindu masih kami lakoni. Berbagai upaya dan doa masih kami jalani. Kini kami menyerahkan kerinduan dan keinginan kami ke dalam tangan kasihMu. Mampukan kami bersuka cita atas penyertaanMu, atas kebaikanMu, atas pertolonganMu yang senantiasa tepat waktu. Izinkan kami beribadah kepadaMu menurut cara yang berkenan kepadaMu dengan hormat dan takut akan Engkau. Ya Tuhan, kiranya ketika kami berseru kepadaMu Engkau menjawab doa kami. Kiranya Engkau berkenan menyatakan mujizatMu atas keluarga ini. Kiranya apa yang tak pernah kami pikirkan itu yang Kau sediakan. Terima kasih ya Tuhan untuk delapan tahun usia pernikahan kami. Berkati ya Tuhan sepanjang usia sampai nanti tiba saatnya memutih rambut kami, menurun kekuatan fisik kami Engkau tetap menjadi Tuhan atas rumah tangga ini.

Senin, 30 Juli 2018

Finally, Musi last day

Hari ini adalah hari terakhir Musi. Setelah beberapa waktu sebelumnya beredar kabar bahwa dia akan resign akhirnya menjadi kenyataan. Antara senang dan sedih. Sedih karena bertambah kerjaan gazzcard balik lagi menghantui. Senang karena akhirnya Musi benar-benar resign. Biarlah dia melanjutkan hidup berkeluarga dengan baik. Harapannya adalah mantannya Musi juga melanjutkan hidup dan mendapat pasangan yang baik juga. Sebab selama ini karena masih di depan mata juga masih berhubungan baik dalam pandangan orang masih ada sisa rasa yang tertinggal. Memang apabila sudah menikah tidaklah baik bila pasangan suami istri tinggal terpisah dalam jangka waktu lama. Terlalu riskan untuk berjauhan. Semoga Musi segera dikaruniai anak. Selamat tinggal Musi. Segala kenangan baik saja yang diingat-ingat. Walaupun ada masa ketika merasa kau telah merampas teman kami. Namun pada akhirnya dia kembali menjadi teman seperti sebelumnya. Setidaknya Musi lebih baik dari pada Thychum yang terlalu berani bersikap. Semoga Musi bahagia dalam menjalani bahtera rumah tangganya. Tuhan memberkatimu.

Senin, 23 Juli 2018

Setelah 22 tahun terlewati

Sabtu kemarin tanggal 21 Juli 2018 kami beberapa teman yang tergabung di grup SMEAN 4 Angkatan 96 sepakat bertemu. Siapa saja yang dapat meluangkan waktu diharapkan turut ambil bagian. Sebab tak semua yang ingin ikut bisa datang. Ada satu dan lain hal yang menjadi kendala. Saat berkumpul hanya kami saja yang hadir. Kami adalah Amalia Puspa Melati, Amelia Brilianti, Djuwita, Suryani, Suryati, Asmawati, Agus Suaersih, Saifa Amini, Christine dan saya. Sementara Sri Lestari dan Tuni Ishartanti masih ada pekerjaan yang tak bisa ditinggal. Lalu Fitria yang mampir ke warung bakso padahal kami sudah pindah lokasi pertemuan sedang nostalgia di gedung sekolah. Melihat rupa dan mengingat rasa kala masih menjadi siswa. Lalu yang menyusul ada Christine. Berjuang melawan kemacetan dengan ojek online demi bertemu kami. Terakhir Agus Suaersih yang ikut bergabung setelah dari acara Yayasan di daerah Menteng. Kenangan masa lalu kembali membayang. Kala melewati ruang kelas yang sama. Lapangan tempat kami upacara, berolah raga, class meeting dan eskul. Ada perubahan di beberapa bagian sekolah namun tidak mengurangi kekaguman kami. Justru kami bersyukur dengan suasana asri dari tanaman yang menghijau dan rimbun. Kolam ikan depan kelas dengan jalan setapak menuju ruang OSIS. Sepasang bangku kenangan yang menghadap kolam saat duduk sambil curi-curi pandang orang yang disuka. Kebersihan dan kerapian yang tertata indah. Berbagai macam piala yang dipajang di lemari. Menyatakan bahwa sekolah ini adalah sekolah dengan segudang prestasi. Kami sebagai alumni turut bangga dan berbahagia atas pencapaian yang terjadi. Semoga makin berkembang dan terus berjaya sekolah kami SMEAN 4 Jakarta yang sekarang berubah nama menjadi SMKN 8 Jakarta. Bahkan ada satu pilihan lagi yaitu UPW ( Usaha Perjalanan Wisata) tang baru dirintis tahun ini sebanyak satu kelas. Puas bernostalgia kami kembali ke warumg bakso. Namun demi memenuhi hasrat eksis narsis di media sosial pertemuan dilanjutkan di Pejaten Village. Lokasi yang dipilih restoran Kopi Legit. Dengan adanya teman yang berbaik hati mentraktir. Semoga berkah buat teman kami Agus Suiaersih. Sangat bersukacita atas kebaikan hatinya sehingga kami masih dapat melewatkan waktu bercengkrama dan berswafoto. Bahkan momen pertemuan juga terekam dalam live video yang diunggah baik di FB maupun Instagram. Namun tak ada pertemuan tanpa perpisahan. Sore telah menjelang dan malam siap menggantikan. Tiba saat kembali pulang. Mari simpan semua kenangan hari ini dalam foto dan video yang kelak akan diingatkan oleh FB. Kiranya akan ada lagi waktu dan kesempatan bertemu dengan teman sekelas lainnya. Semoga kita semua dilimpahi kesehatan dan usia panjang. Kelak di lain hari masih dapat bersua kembali.

Rabu, 18 Juli 2018

Kintan Kokas

Dalam rangka halalbihal sebelumnya telah sepakat makan di restoran Kintan. Awalnya mencoba pesan tempat di Kintan Lotte namun kuota yang tersisa tinggal tujuh. Akhirnya pindah lokasi ke Kintan Kota Kasablanka. Telah dikelompokan siapa bareng siapa. Siapa ikut mobil siapa. Dibandingkan yag lain peserta yang ikut mobil Aurora tiba pertama. Kami berempat saya, Aemelia, Aurora dan Murat. Padahal yang naik motor berangkat duluan adalah Ani dan Kije serta Simon Kiki dan Siti. Lalu ada Wulan dan Hendro yang naik motor. Tak lama rombongan motor pun tiba. Terakhir peserta di mobil Colin terdiri dari yang punya mobi yaitu Colin, Anita, Udin Dinida dan Tina. Total ada 15 orang peserta halalbihalal ini. Untuk ukuran luas restoran cukup memadai dapat menampung banyak. Untuk harga lumayan mahal. Ukuran standar saat saya makan di sana adalah Rp. 188.000 belum ppn dan pajak restoran. Saran saya lebih baik mencari info program promo kartu kredit. Lumayan menghemat dengan cara demikian. Makanan yang ada di buffet antara lain salad sayur, udang, cumi dan ikan dori beku. Jagung manis dalam kotak, chicken kaarage, japchae, dori tepung, nasi goreng dan beberapa makanan yang saya lupa namanya. Lalu pilihan daging ada daging ayam dan daging sapi. Untuk makanan berupa daging yang sesuai pilihan harus dihabiskan. Sebab bila tidak habis akan dikenakan biaya sebesar Rp. 50.000 per gram. Untungnya semua yang ikut makan di Kintan menghabiskan jatah meja masing-masing. Tambahan lagi apabila makan all you can eat hindari nasi. Sebab apabila sudah makan nasi akan cepat terasa kenyang. Minuman yang disediakan ada ocha panas, lemon tea, lime tea, black currant tea dan ada tambahan es batu apabila ingin lebih dingin. Juga ada eskrim dengan beberapa macam toping. Bedanya dengan Hanamasa atau Racha adalah di Kintan hanya ada makanan di panggang tidak ada rebus-rebusan. Seperti biasa pasti ada session foto bersama. Menggunakan hp Oppo Ani kami asyik wefie. Makan di Kintan dibatasi waktu maksimal dua jam. Karena itu tepat jam 8 malam kami mengakhiri acara dan bersiap pulang. Mengingat esok masih harus masuk kerja. Secara keseluruhan acara makan kali ini cukup seru. Sayangnya karena meja kami terpisah agak kesulitan untuk saling ngobrol a.k.a hosip sip sip. Namun karena tujuan acara memang santai dan rileks maka tanpa hosip tetap enjoy. Setidaknya ada bahan obrolan berdasarkan pengamatan dan info yang berhasil saya dapat ketika di sana. Well, lets hope it will be reveal the truth soon enough.

Sabtu, 14 Juli 2018

Teman sekolah

Beberapa waktu yang lalu Dewi Astuti ketua kelas sewaktu di sekolah menengah atas kirim pesan di FB. Dia menanyakan no WA karena beberapa teman sekolah dulu sudah tergabung di grup. Maka dengan senang hati saya memberikan no hp. Setelah bergabung di grup segera saya turut ambil bagian dalam obrolan. Berdasarkan keinginan untuk bertemu disepakati bahwa kami akan melakukan pertemuan di warung bakso dan es kelapa depan sekolah dulu. Karena kesibukan maka sepertinya hanya beberapa orang yang bersedia hadir. Ada juga yang masih masuk kerja. Syukurlah pada hari pertemuan saya memang libur. Saya mencoba melacak teman yang masih berhubungan setelah kami lulus. Untungnya saya masih berteman di FB dengan mereka. Melalui cara yang sama dengan Dewi Astuti saya mendapat no hp Tuni Ishartanti, Sri Lestari dan Saifa Amini. Sayangnya hanya mereka yang saya temukan. Ketika mengetik beberapa nama di kolom pencarian ternyata sulit menemukan sosok yang tepat. Mungkin apabila lebih banyak mencurahkan waktu untuk mencari akan ketemu. Adapun yang tergabung di grup sebagian besar perempuan. Hanya ada Ahmad dan Hari. Itupun Hari left grup tak lama setelah saya tergabung. Mungkin risih karena obrolan seputar perempuan dan kenangan yang diingat tidak melibatkan dia. Kalau saya tidak salah ingat sempat mendapat berita kalau Rina Aprilawati sudah meninggal. Namun ternyata Rina tergabung di grup,  bahkan memposting foto sewaktu kami perpisahan ke Yogya. Tak sabar rasanya bertemu kembali setelah sekian tahun. Apalagi baru Minggu kemarin hadir dalam acara reuni SMP. Semoga rencana berkumpul tetap terlaksana meskipun yang bisa datang kurang dari sepuluh orang saja.

Minggu, 08 Juli 2018

Reuni Perak 25 tahun angkatan 93 SMPN 3 Depok Jabar

Judul yang panjang, sepanjang tahun yang telah berlalu sejak kami meninggalkan bangku SMP. Bersyukur pada Tuhan masih diberikan kesehatan, umur, kesempatan dan kemampuan untuk turut ambil bagian dalam reuni kali ini. Reuni Perak 25 tahun angkatan 93 SMPN 3 Depok Jawa Barat pada Minggu 8 Juli 2018 di Ruang Yusdistira lantai 2 Hotel Santika Depok. Tahun sebelumnya ketika diadakan acara halalbihalal di sekolah saya tidak dapat datang karena satu dan lain hal. Untuk acara hari ini juga baru dapat memastikan datang sehari sebelumnya. Saya berpikir bahwa ini adalah kesempatan yang harus di ambil. Akan ada banyak faktor yang mempengaruhi kalaupun diadakan lagi acara reuni lanjutan. Entah waktu yang tidak pas, entah kesehatan yang tidak memungkinkan, entah memilih untuk tidak datang atau berbagai macam halangan lainnya. Ketika mengetahui bahwa akan ada reuni pada 2018 saya sudah menetapkan akan datang. Ada keingintahuan untuk bertemu lagi dan melihat seperti apa teman-teman SMP dulu. Berapa banyak perubahan yag terjadi khususnya secara fisik. Apakah wajahnya berubah, berbeda, tetap sama atau tidak. Apakah mereka masih ingat saya? Sebab yang tersimpan dalam memori adalah saya siswa yang biasa saja. Teman akrab atau sahabat tak punya. Saya juga tidak memiliki sekelompok teman yang biasa disebut genk. Terbersit dalam pikiran bahwa apabila saya datang maka saya akan merasa terkucilkan. Namun ternyata hal itu tidak terjadi. Tanpa saya sadari ternyata ada teman-teman yang mengingat saya dan antusias saat kami bertemu. Setidaknya kami saling mengenal wajah meski lupa nama. Ada juga keingintahuan untuk melihat orang yang dulu ditaksir diam-diam. Kala itu naksir buat saya adalah mengagumi dari jauh. Tanpa ada yang tahu dan tidak ingin memberitahu siapapun. Saat reuni saya melihatnya dan menyadari bahwa itu hanya rasa kagum belaka yang telah berlalu dan terlupakan. Namun tak dipungkiri saat melihatnya lagi membuat saya bertanya apa yang dulu membuat saya kagum sama orang itu ya? Acara reuni ini menurut pendapat saya terbilang sukses besar. Saya menyempatkan diri berbincang dengan Ketua Panitia sang siswa teladan Tommy Muftianto. Berdasarkan penuturan Tommy rencana awal siapa yang punya ide mengumpulkan teman-teman dan mengadakan reuni dia juga kurang paham. Adapun Tommy di ajak bergabung dan terpilih menjadi ketua panitia setelah terbentuknya grup WA dari orang-orang yang berdedikasi mewujudkan reuni ini. Bahkan menurut Tommy meski yang mendaftar baru beberapa puluh orang namun biaya pemesanan gedung pertemuan di Hotel Santika Depok sudah lunas. Sedangkan untuk ide pengumpulan dana bakti guru terkumpul kurang lebih sekitar lima belas juta Rupiah. Sungguh luar biasa partisipasi dan antusiasme alumni SMPN 3 Depok demi terlaksananya Reuni Perak. Makanan yang dihidangkan juga enak dan cukup. Tidak berlebihan namun juga tidak sampai kehabisan sehingga ada yang tidak makan. Goodie bag dengan isi yang cukup untuk souvenir dan kenang-kenangan. Photo both dan backdrop panggung juga dipersiapkan dengan menarik. Acara games sebagai ice breaker berhasil memancing tawa baik peserta games maupun yang memilih jadi penonton. Saya bertahan sampai acara benar-benar selesai diawali dengan bernyanyi lagu slank berjudul terlalu manis, joget maumere, sampai akhirnya ditutup dengan membuka tiga tabung confeti yang bertebaran. Sungguh kenangan yang indah untuk disimpan dalam memori dan dikeluarkan saat teringat.

Senin, 25 Juni 2018

Adjustment

Tiap tahun ada review mengenai komponen yang ada di dalam gaji disesuaikan dengan inflasi. Kami menyebutnya Adjustment. Selama berkarier di kantor ini saya tidak terlalu memperhatikan berapa persen kenaikan. Hanya membandingkan bulan sebelumnya dan bulan saat adjustment diterapkan. Tahun ini karena saya dipromosikan maka nominal adjusment menurut saya sangat signifikan. Betapa saya sangat bersyukur untuk kasih karunia Tuhan dalam keuangan bagi keluarga kami. Suami juga mendapat peningkatan penghasilan karena jam mengajar yang sangat padat. Di satu sisi bersyukur namun di sisi lain hal tersebut dibarengi dengan tanggung jawab yang lebih besar. Khususnya dalam hal administrasi dan pengecekan hasil ujian, memasukan data nilai, mempersiapkan materi mengajar. Itulah konsekuensi dari peningkatan penghasilan tersebut. Sementara saya karena baru di promosi masih belum merasakan beban tanggung jawab yang diperbesar. Harapan saya apapun bentuk tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya dapat dikerjakan dengan sebaik mungkin. Selain itu dalam hal pribadi saya mulai merasakan ada perbedaan dalam mengelola keuangan. Setahap demi setahap saya merasakan peningkatan dalam gaya hidup. Meskipun mama dan kakak selalu mengatakan bahwa saya terlalu irit untuk diri sendiri. Sebab saya termasuk jarang beli baju, sepatu, sendal untuk di pakai baik ke kantor, ke gereja, pesta atau acara lainnya. Saya lebih memilih membeli barang diskon. Namun terkadang sebenarnya saya juga menghabiskan uang untuk keperluan pribadi tanpa memikirkan harga. Sebab saya berpikir bahwa saya beli barang ini untuk dipakai dalam jangka waktu lama. Jadi tak masalah jika memang harganya mahal. Ada harga ada kualitas yang seharusnya menyertai. Kiranya saya dapat lebih bijak mengatur dan mengelola pemasukan dan pengeluaran agar tidak lebih besar pasak daripada tiang.

Senin, 18 Juni 2018

Long holiday lebaran

Padahal tahun ini libur lebaran panjang. Lalu cuti tahunan hanya di potong sehari saja. Namun saya tidak memaksimalkan libur panjang ini. Apa yang saya kerjakan hanya tidur seharian, begadang sampai pagi entah nonton youtube entah baca novel online. Bahkan pernah terjaga sampai jam 2 dini hari. Sungguh pemborosan waktu yang sia-sia. Padahal niatnya bebersih beberes rumah. Kenyataannya jauh panggang dari api. Cucian masih tertolong adanya mesin cuci. Perkara menyapu, mengepel dan bebersih itu yang bikin hawa rumah kurang nyaman. Rencana belanja celana dan pakaian serta tas juga buyar. Pergi ke mal Jepang saat tertarik dengan produknya namun ketika melihat harga diskon yang masih mahal membuat kami urung membeli. Tak terjangkau budget. Satu hal yang sama-sama kami nikmati adalah menonton serial Goblin. Selain itu piala dunia sudah di mulai. Setiap hari setiap malam ada pertandingan bahkan sampai jam 3 dini hari. Syukur hubby masih libur jadi tak berpengaruh apabila bangun siang. Kue-kue yang ada seperti semprit greentea sudah habis duluan disusul kastengel dan nastar. Tersisa kue kacang dan sagu keju. Rencananya kue kacang untuk buah tangan silahturahmi ke pak Agus. Namun belum terlaksana karena takutnya beliau sedang mudik atau mengunjungi saudara di Rangkas. Berdasarkan pengalaman tahun kemarin beberapa hari setelah lebaran sepertinya tradisi saling mengunjungi masih belum selesai. Sementara itu saya besok sudah masuk kerja. Mengingat rencana overseas maka saya menghemat jatah cuti. Demikianlah kisah long holiday lebaran kali ini.

Sabtu, 16 Juni 2018

2nd day Lebaran 2018

Kemarin adalah Lebaran hari pertama yang dirayakan di Cibubur. Saat acara pernikahan Tiwi dicanangkan bahwa halalbihalal dilakukan di rumah nteWi. Maka berangkatlah saya bersama hubby naik motor menempuh jauhnya jarak dari rumah ke tempat acara. Perjalanan dan rute yang membingungkan sempat membuat kami bertengkar. Saya yang memang tidak ingat jalur dan hubby yang menyangka saya tahu. Kami berdebat dan akhirnya memutuskan minta tolong google map. Kami menempuh 3 jam di jalan. Sesampai di Cibubur sudah berkumpul sanak saudara. Ada omDiet yang lama tak bertemu. Ternyata dia sudah baikan sama NteWi. Ada juga Erik beserta Dewi istrinya dan Jenifer anaknya. Tabiat Jenifer sepertinya gampang marah. Pada saat session foto dia tidak dapat duduk langsung ngambek. Sekilas saya menganggap begitu. Saat acara bagi angpao saya memutuskan tidak memberikan. Hanya memberi buat inner circle saja. Walaupun saya ketahuan menyimpan uang angpao karena uang tersebut jatuh dari kantong jaket. Ucapan saya kepada Herni mungkin terdengar oleh LikWin. Biarkan saja. Walau saya di tegur hubby mengapa belum memberi angpao padahal sudah disiapkan. Hal lainnya Rindut yang tidak mau ikut hanya antar jemput mama saja. Entah alasan apa di balik sikapnya. Namun saya harap tidak berpengaruh terhadap yang lain. Rencana tahun depan acara halalbihalal diadakan di rumah omDit. Juga adanya himbauan memakai seragam minimal sama warna. Namun pemakaian seragam ini tidak disetujui hubby. Biarlah masing-masing memakai baju berbeda. Menjelang sore mendung dan rintik gerimis menyertai perjalanan pulang. Awalnya saya akan menginap di Depok sampai Minggu. Namun setelah beristirahat sebentar dan melihat cuaca sudah cerah akhirnya diputuskan saya pulang bersama hubby. Sebelumnya kami berniat beli baju dan celana ganti serta ambil uang. Namun saat menyalakan motor keluar ucapan mau beli baju ganti dan ke atm atau pulang? Pilihan kedua yang diambil. Sungguh melelahkan perjalanan pulang. Sampai di rumah mandi makan dan istirahat. Semoga masih bisa berkumpul lebaran tahun depan.

Jumat, 08 Juni 2018

H-1 Lebaran Holidays

Hari ini terakhir jam kerja sebelum libur panjang dalam rangka Lebaran. Khusus tahun ini hanya dipotong cuti kolektif satu hari saja. Apabila mau cuti maka akan diperlakukan seperti biasa. Karena sudah suasana liburan maka semangat kerja juga agak menurun.

Kamis, 07 Juni 2018

Sushi Tei Chit chat

Sejak minggu kemarin sudah kasak kusuk mau bukber by sushi. Namun tentunya kalau di GI akan antri lama dan panjang mengingat hari biasa saja seperti itu. Akhirnya dapat info kalau ada Sushi Tei di Citilofts. Maka booking untuk 12 orang. Sorenya berangkat lebih dulu yang melakukan booking. Maka berkumpulah kami setelah menyelesaikan beberapa berkas pekerjaan yang harus submit sebelum bos cuti. Seperti biasa ada beberapa obrolan yang menarik. Membahas mengenai perpindahan tanpa pemberitahuan seorang teman. Kaget dan tidak menyangka bahwa dia dipindahkan ke divisi Marketing. Juga membahas teman di divisi sebelah sana yang soKece dengan kebiasaan buruknya. Ada insight opini dari mantan marketing yang sekarang sudah nyaman sebagai back office. Antara lain bahwa ada seorang JS yang mengajari namun kurang bisa menjadi mentor dan kurang back up apabila masih ada kesalahan terjadi. Sementara marketing yang jutek dan kasar namun dibalik itu adalah seorang mentor yang baik sebagai pengajar. Leader yang menurutnya mengabungkan pekerjaan dan personal life. Gaya hidup hedon dengan ajakan kuliner di berbagai restoran, karaokean, serta kegiatan lain yang merupakan gaya hidup yang ingin dikurangi olehnya. Ternyata apa yang selama ini terlihat di luar belum tentu yang sebenarnya. Bahwa di depan orangnya bisa bermanis muka dan mulut namun di belakang menggunting dalam lipatan, menusuk dari belakang dengan menjelekkan orang tersebut. Memang kondisi ini tidak jauh beda dimanapun divisi kita ditempatkan. Hanya kadarnya saja dan cara menyikapinya yang membuat perbedaan. Terbersit dalam pikiran saya apakah orang lain juga melakukan hal tersebut kepada saya? Membicarakan kejelekan saya dan menggunjingkan perbuatan saya. Saya tidak tahu pasti karena tidak pernah ada omongan kejelekan itu mampir di telinga. Adapun saya sudah terbiasa dengan ucapan bahwa saya galak, judes dan kalau bicara terlalu keras. Jadi perkiraan saya hal itu akan jadi topik pembahasan kejelekan saya. Selain itu pelajaran yang saya petik adalah hati-hati dalam memilih teman, dalam berbagi cerita apalagi keluh kesah atau unek-unek tentang seseorang. Bisa jadi orang yang kita ceritakan malah menyampaikan cerita itu ke telinga yang salah.

Rabu, 06 Juni 2018

Promotion as of God's Kairos

Kemarin saat balik dari makan siang tiba-tiba pada memberi ucapan selamat. Saya bingung maksudnya apa. Oh ternyata saya di promosi menjadi Senior Administrative Assistant. Tinggal selangkah lagi menuju level tertinggi untuk officer. Selain saya ada juga Kiki Miss Jules, Indun, Fajar, Fahmi, Dana, Yolanda, Helina,teh Nining,Anne, Gabby, Bela,Lina,Adi & yang saya tidak bisa sebutkan. Promosi kali ini lumayan banyak level officer yang naik. Saya bersyukur setelah hampir sepuluh tahun dan selama dua tahun kemarin merasa sedih dan kecewa kali ini tiba giliran saya. Selain itu kilas balik ke belakang saya berusaha menyemangati diri untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan semangat dan etos kerja. Tetap pegang teguh firmanNya yang berkata lakukanlah pekerjaanmu seolah untuk Tuhan. Saya juga berempati terhadap BFF yang belum mendapat promosi selama bertahun-tahun. Salah satu penyebab adalah absen yang berantakan. Agak sulit memperbaiki absen apabila belum mendapat jatah absen per lima tahunan. Itupun bila tidak di kelola dengan baik akan cepat sekali habis jatah absen yang di dapat. Satu pedoman yang saya dapat dari Sehmalem dan Bu Lisa bahwa dengan absen yang bagus maka kesempatan promosi sudah lima puluh persen. Selain itu kinerja dan kualitas pekerjaan yang mengalami peningkatan akan menaikan juga nilai performance. Ketika saya menyampaikan berita promosi ini kepada hubby maka saya juga mendapat kabar baik darinya. Hubby juga diajukan untuk menjadi pegawai tetap. Kami berdua bersama mengalami promosi di tempat kerja masing-masing. Kiranya benar firman Tuhan bahwa kami telah disediakan berkat melimpah. Meski bukan dalam bentuk benda namun damai sejahtera dalam melakukan dan menjalani pekerjaan juga merupakan berkat. Terima kasih ya Tuhan. Kunaikkan syukur hanya bagi kemuliaan namaMu.

Kamis, 31 Mei 2018

End of Happy May

Bukber Divisi gabung Operasional dan Admin Payment. Dapat dikatakan bahwa bukber ini adalah dari kita untuk kita. Dengan nominal patungan sepuluh ribu untuk non staf, lima puluh ribu untuk staf dan empat ratus ribu untuk bos. Terlaksana di akhir bulan Mei. Tahun ini dapat THR dan apresiasi perusahaan secara berbarengan. Lengkap sudah kebahagiaan menyambut libur hari raya. Khusus tahun ini libur panjang hanya potong kolektif cuti sehari. Acara bukber diputuskan pada hari ini bertepatan dengan adanya tanggal merah esok. Pilihan tempat di parkiran lantai sepuluh juga demi menampung jumlah peserta bukber sekitar lima puluh orang. Sebab apabila bukber di mal sangat sedikit pilihan tempat makan yang dapat menampung sekian banyak orang. Saya sengaja datang menjelang jam berbuka agar dapat langsung makan. Takjil berupa kolak biji salak dan es buah langsung saya santap sebagai cemilan pembuka. Lanjut dengan nasi putih, sambel goreng kentang, sayur, ayam bumbu serta sate ayam yang hanya boleh diambil dua tusuk per orang.  Beberapa kali ikut dalam foto bersama. Menurut pengamatan saya acara bukber kali ini kurang bersemangat. Sebab belum ada rasa menyatu antar peserta yang ikut. Saya merasa hanya sekedar hadir. Entahlah. Mungkin karena kurang dilibatkan dalam persiapan dan pelaksanaan acara. Meskipun sebenarnya saya juga malah lebih santai. Sekitar jam tujuh saya beranjak pulang bersama mba Rapo. Kami berjalan sampai ke stasiun terdekat. Sayang sesampai di sana sakit perut melanda. Terpaksa saya menuntaskan di toilet umum stasiun dan melewatkan dua KRL. Sesampai dirumah saya menerima foto dari salah seorang BFF. Screenshoot instastory Encum yang menulis caption sambil mentag nama pria yang diidamkan. Sungguh tindakan yang sangat berani. Menyatakan secara terbuka dapat dilihat semua teman di sosial media bahwa dia sangat mengharapkan mendapat hati pria itu. Semua sah dalam percintaan demi mendapat kekasih idaman. Terakhir  saya dengar berita bahwa dia sudah putus dengan pria yang sesuku dengannya. Mungkin itu salah satu penyebab dia kembali berburu hati si pria idaman. Akhir bulan Mei menjadi penanda betapa kemampuan Encum bersosialisai bahkan terhadap bos cukup berhasil sehingga kembali dipercaya menjadi pelaksana acara bagi divisi yang berada dibawah pimpinan bos karena dianggap acara Sari Ater kemarin sangat sukses dan berhasil. Namanya juga politik kantor harus bisa disikapi dengan tepat agar dapat melewati hari bekerja dengan tenang. Mari nikmati kebahagiaan kali ini. Lupakan saja tentang Encum dan sebagainya.

Jumat, 25 Mei 2018

Rapat Koperasi

Agenda tahunan saat pembagian SHU di awali dengan rapat koperasi terlebih dahulu. Kali ini sudah di antisipasi jumlah anggota yang hadir dengan mengisi form kehadiran ditandatangani lalu di email ke pengurus. Surat Kuasa juga diberikan dengan cara yang sama. Ada yang beda di tahun ini. Setiap anggota yang hadir setelah mendaftar ulang diberikan nomor untuk doorprize. Hadiah doorprize adalah sisa tas yang dinerikan tahun sebelumnya dan paket sembako. Anggota yang mendapat doorprize antara lain Dinda, Lina, Sari, Meirina, Farhat Abbas, Pak Gani, Melan IT dan beberapa orang lain yang saya lupa namanya. Snack box dari toko kue Arthaloka dan Nasi kebuli Dapur Shafiq. Hanya konsumsi yang menjadi tujuan saya datang. Selain itu anggota yang datang saat rapat biasanya ditransfer SHU lebih dulu dibanding yang tidak datang. Saya tidak menaruh perhatian pada isi rapat. Sebab saya memilih membaca scoop online. Selesai rapat sata bergabung dengan beberapa teman yang memilih berbuka puasa di kantin. Akhirnya setelah mereka selesai sholat barulah kami berjalan bersama menuju stasiun untuk pulang.

Selasa, 22 Mei 2018

Pemerhati

Hari ini kunjungan ke RS PGI Cikini menengok BFF yang habis operasi tiroid. Sebenarnya sudah lama penyakit tersebut di derita. Namun disebabkan gejala yang tidak terlalu dirasakan sehingga terlambat penanganan. Adapun yang lebih dulu menyadari adalah Chuby karena mamanya mengalami sakit yang sama. Secara fisik perubahan yang terlihat adalah semakin berkurangnya berat badan BFF. Saya sebagai seorang yang tiap maksi selalu bareng sama sekali tidak menyadarinya. Ternyata memang benjolan tiroid tersebut tidak terlalu tampak. Akhirnya menuruti saran Chuby maka cek ke dokter. Setelah cek dan biopsi serta rontgen leher maka di ambil keputusan untuk segera di operasi. Maka dibuatlah janji dengan dokter spesialis tiroid lalu segera dijadwalkan tanggalnya. Operasi dilakukan kemarin. Hari ini baru masuk kamar perawatan. Sebab itu kami baru menengok tepat setelah pulang kantor. Ketika kami sampai sudah ada beberapa emak-emak lorong dan katanya ada genk mama cantik di sekolah anaknya yang sedang dalam perjalanan ke RS. Ternyata karakter pemerhati BFF menunjukan betapa banyak rekan yamg mengasihi dia. Sebelumnya sempat ngobrol dengan Indun yamg agak menyayangkan dalam hal mengambil keputusan melakukan operasi. Namun setelah tadi melihat keadaan BFF yang sepertinya baik saya menyimpan perbicangan kami dalam hati. Semoga setelah operasi ini tidak ada kendala kesehatan apapun yang mengganggu. Meskipun kosekwensi untuk minum obat hormon agar menstabilkan hormon adalah efek samoing jangka panjang yang harus dilakukan. Lekas sembuh dan pulih ya BFF. Tiada lesan tanpa kehadiranmu dalam momen maksiku.

Selasa, 15 Mei 2018

Baper sosmed

Media sosial semacam Instagram, Path atau Facebook memang rentan dengan salah paham. Ketika ada postingan yang entah ditujukan pada siapa atau sekedar random posting dapat membuat baper ternyata benar adanya. Salah satu BFF Officemate bercerita tentang random posting seseorang di media sosial yang menyertakan hashtag. Adapun isi postingan tersebut diasumsikan ditujukan padanya. Tambahan info dari rekan kami bahwa ada perubahan perlakuan sikap si orang itu terhadap rekan kami. Sebelumnya amat sangat gencar membobardir dengan kode keras namun sekarang berubah. Dicermati dari komen yang diberikan dan tanggapan terhadap komen tersebut membuat asumsi menjadi lebih dekat dengan kenyataan. Apapun itu yang saya sangat syukuri adalah jarak yang akhirnya terbentang antara si orang itu dengan rekan kami. Seperti yang sudah saya prediksi bahwa berteman dengan orang itu tidak baik pengaruhnya bagi rekan kami. Hanya menimbulkan omongan kurang menyenangkan mengenai status hubungan mereka. Spekulasi yang beredar akibat kedekatan orang itu dengan rekan kami membuat gerah. Didukung dengan sikap perlakuan rekan kami yang sepertinya memberi kesempatan maupun harapan bagi orang itu. Sehingga orang itu masih tetap memaksakan pertemanan hubungan tanpa ikatan namun dekat. Perkembangan terbaru ini mengakibatkan kedekatan berkurang. Hanya inner circle saja yang mengetahui persis hubungan rekan kami dan BFF Officemate. Rekan kami dan BFF Officemate mampu menjaga persahabatan sesuai norma kaidah baik di mata masyarakat maupun agama. Biarlah kami berjalan terus tanpa terusik dengan gonggongan anjing. Penting sekali bahwa kondisi ini tetap dipertahankan. Maksudnya kondisi menjauhnya orang itu dengan rekan kami. Biarlah orang itu menemukan kebahagiaan bersama orang lain bukan dengan rekan kami.

Rabu, 09 Mei 2018

Bamboo Dimsum

Setelah dari minggu kemarin diajakin makan di Bamboo Dimsum Tebet akhirnya jadi juga. Peserta kali ini kelompok pria dan ada tambahan dari divisi lain. Tadinya saya mengira Thicum ikut karena ada "genk" cowok yang biasanya sering hang out bareng. Ternyata dia dan kawab karibnya yang hanya satu itu makan di Mie Bangcad yang berjarak beberapa langkah dari Bamboo Dimsum. Entah dengan siapa lagi mereka makan di sana. Seolah membuat acara makan tandingan. Begitulah asumsi buruk dari prasangka kurang baik. Saya kira all you can eat di Bamboo Dimsum mirip dengan Hanamasa namun ternyata tidak. Menu di antar beberapa kali nerupa siomay, dimsum, roti, bakpao, ceker ayam dan menu lain yang saya tidak mengetahui apa namanya. Agak over price kalau buat saya. Karena yang saya makan sebenarnya juga tidak banyak. Meskipun demikian saya tidak menyesali. Sebab ini merupakan pengalaman kuliner lagi. Amat jarang bisa makan di luar. Apalagi mencoba kuliner yang sedang hits. Ini kesempatan yamg harus diambil.

Jumat, 04 Mei 2018

Life begin at forty

Hari ini genap umur untuk mendapat medical check up. Seperti biasa pagi belum ada yang ingat. Bertemu Audy yang mengucapkan selamat dengan berjabat tangan. Tadi malam menjelang dini hari ada WA dari Beben mengatasnamakan dede Hana. Lalu setelah sarapan MansCaf dapat ucapan dari momsky dan Rindut lewat sambungan WA. Barulah saat duduk di meja teman satu tim yang juga lahir bulan Mei teringat ini hari bahagiaku. Mengalirlah ucapan selamat dari rekan-rekan. Juga di WA grup genk Dpk beberapa orang memberi selamat dan saat bertemu juga mengucapkan langsung antara lain Nina dan Sela. Seperti juga tidak mengucapkan ke Getychum rupanya kali ini dia membalas tindakanku padanya. Ketika yang lain memberi selamat dia tak bergerak dari kursi. Biarlah. Apa yang di tabur itu yang di tuai. Rasa tidak suka kepada Getychun sama besar dengan rasa tidak sukanya kepadaku. Kami saling menghindari berbincang bahkan untuk urusan pekerjaan. Lebih baik melalui orang lain atau melalui email. Sebisa mungkin meminimalisir interaksi. Salah satunya Getychum meminta marketing baru Calvin untuk menjadi singer. Kuakui kemampuannya dalam beramah tamah khususnya terhadap lawan jenis. Makan siang di restoran cepat saji bersama makVani bro dan Indun. Ternyata ada juga Meli, Kije dan Wulan. Saat menaruh makanan ternyata dapat kejutan Almondtree cake dari makVani. Akhirnya kue dipotong kecil dan dibagikan secukupnya. Memang tidak semua kebagian namun setidaknya team payment, STNK, Asuransi, Promplan dapat bagian.  Sempat terpikir beli di Delicious namun akhirnya batal karena antrian kasir yang panjang. Berhububg makVani baru beli handphone maka momen makan siang di restorann cepat saji diabadaikan lewat kamera. Ada beberapa foto sebagai pengingat. Life begin at forty. Tak terasa sudah mencapai usia ini. Kiranya makin bijak dan lebih mengenal Tuhan, berdiam di hadiratNya untuk lebih memahami rancangan apa yang telah disediakan bagiku. Khususnya mengenai keturunan yang hingga saat ini masih belum dianugerahkan. Jangan sampai tawar hati bahkan dalam masa kesesakan. Serahkanlah segala kesedihan, kekuatiran dan beban agar diberi kuk serta beban yang dari Tuhan sendiri. Latihlah dirimu beribadah menurut cara yang berkenan kepada Tuhan dengan hormat dan takut akan Dia. Bagi Dia yang layak terima pujian, sembah, kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Jumat, 23 Maret 2018

Makan bareng ala ala

Setelah sekian lama gagal melaksanakan acara makan pizza hut akhirnya Jumat kemarin tercapai juga. Dengan di iringi drama yang satu nggak mau si itu di ajak, yang satu memang nggak mau ngajak, yang satu menyarankan membohongi bilang batal, yang satu ikut detik terakhir. Total 11 orang yang berhasil menyelesaikan misi ini. Pada saat jam menunjukan pukul 5 sore saya mengingatkan dengan suara cukup keras agar kami bersiap-siap. Menggunakan dua mobil grab menuju Pizza hut Djakarta Theatre. Obrolan ternyata mengalir cukup lancar. Saat sebagian sedang menunaikan ibadah sisanya ngerumpi masalah ASI, baby blues, dukungan suami dan mertua dan orang sekitar dalam masa kehamilan, melahirkan, menyusui dan merawat bayi. Sedikit julit membahas yang baru di ajak saat ketemu di toilet namun menolak dengan berkata mau langsung pulang namun ternyata instastory di suatu mal. Membahas sekilas  postingan deket tapi tanpa ikatan. Dapat bocoran salah seorang kawan yang di ajak patungan beli kue ulang tahun dan kado sebesar Rp.100.000,- karena si oknum bingung mau ajak siapa lagi di mana kemungkinan rekan-rekan lain tidak mau ikutan. Sebab si oknum memang ikutan menjaga jarak kalau si Getychum ada. Padahal kalau Getychum absen si oknum ikut gabung. Mungkin itulah solidaritas oknum terhadap Getychum. Juga sedikit keanehan menjelang pulang ketika yang lain pesan ojek online sambil ngeriung di atas tangga sementara Putraur dan suami salah seorang rekan malah ada di bawah tangga samping. Membahas sekedarnya mengenai Musi yang mengucapkan terima kasih atas kado Ani dengan nada datar dan salaman sementara ketika berterima kasih ke yang lain disertai peluk cipika cipiki. Pastinya si oknum dan Getychum sadar bahwa mereka memang tidak disertakan dalam acara ini. Ini seperti membalas ketika mereka mengadakan acara karaoke bareng bos, nonton film bareng bos, acara ulang tahun salah seorang cowok team sana tanpa menyertakan kami. Seharusnya mereka sadar ketika mengadakan acara tanpa melibatkan kami dengan alasan beda team maka itu sudah membuat mereka membeda-bedakan. Jadi kami juga ketika mengadakan acara tidak terlintas mengajak mereka sebab mereka sendiri yang menjauh dari kami. Sebenarnya acara ini juga hendak menyertakan cowok team kami namun setiap kali di ajak jarang mau ikut. Akhirnya obrolan berakhir ketika waktu bergulir menuju jam 8 malam. Kembali ke rumah masing-masing dengan transportasi umum dan ojek online.

Sabtu, 10 Maret 2018

Reception

Tepat hari ini ulang tahun Emir anaknya Indun. Berbarengan dengan Fagan yang juga merayakan ultah. Namun ingatan akan ultah ke dua anak tersebut juga mengingatkan bahwa Musi akhirnya menikah. Setelah putus beberapa bulan yang lalu dari bro dan langsung beranjak dari percintaan mereka. Sebenarnya saya tidak berniat datang. Namun sebuah mimpi mengusik. Dalam mimpi tersebut Indun, teh Kiki dan bro berfoto bertiga dalam sebuah acara pernikahan. Saya memperhatikan foto tersebut dan ada rasa menyesal tidak datang. Kenyataannya saya memutuskan datang saat terakhir. Sebelumnya juga sudah janjian sama makVani dan Indun di tamini square. Setelah bertemu kami pesan grabcar menuju gedung resepsi. Jam makan siang akhirnya prasmanan di buka dan langsung habis dalam jangka waktu setengah jam. Banyak tamu nasional kelaparan karena makanan habis. Kami akhirnya memutuskan lanjut makan di AW Green Terrace. Karena menghabiskan waktu bercengkrama akhirnya baru pulang jam 3 sore. Saya nebeng mobil Tia marketing bersama Udin dan Aemel yang akan menuju kosan Aemel di Kuningan. Saya turun dekat stasiun Kalibata dan melanjutkan perjalan ke Serpong dengan commuter. Karena sudah sore saya membatalkan datang ke acara Lisa di Pamulang. Sampai rumah langsung tidur karena lelah.

New PP

Jumat kemarin ada rapat mengenai hasil PP (Peraturan Perusahaan) yang akan di luncurkan. Bermacam usulan dan tanggapan dalam rapat terkait hal tersebut. Sayangnya cuti kolektif tetap menghapus cuti tahunan, jabatan di atas Chief Senior Officer juga belum disetujui serta beberapa perubahan lainya. Hal yang seru ketika membahas Medical. Beberapa keluhan kembali disampaikan mengenai biaya yang tidak ditanggung asuransi serta beberapa kesulitan lain. Mengenai perwakilan karyawan yang tidak dapat bertemu langsung dengan direktur utama padahal sudah siap dengan presentasi. Mengenai kekhawatiran apakah segala keluhan sudah disampaikan ke beliau tanpa dikurangi atau ditambah. Jawaban perwakilan perusahaan bahwa sudah disampaikan. Namun tetap rasa khawatir itu ada berdasarkan informasi bahwa direktur utama sepertinya akan tetap melaksanakan medical dengan asuransi. Buat saya pribadi ketika menggunakan asuransi untuk berobat cukup memuaskan karena diterima di RS yang saya tuju. Namun sedikit ganjalan adalah mahalnya biaya berobat di RS swasta sehingga budget medical habis terpakai dengan cepat.  Semoga apapun keputusan mengenai medical adalah yang baik bagi karyawan juga tidak membebani perusahaan. Sebab karyawan yang sehat dan bahagia merupakan asset bagi perusahaan.

Sabtu, 03 Maret 2018

Black Panther

Jadwal service motor baru terlaksana hari ini. Sebab sabtu kemarin ada acara di Lembang. Memaksakan diri untuk bangun dan mandi pada sabtu pagi butuh kemauan yang kuat. Godaan leyeh-leyeh di kasur sangat besar. Namun demi keselamatan pengendara motor maka service harus didahulukan. Pilihan bengkel membuat saya memiliki kesempatan untuk melakukan hal lain. Niat awal ingin pijat di WTC. Namun cuaca membuat saya mengurungkan niat. Akhirnya melipir ke teras kota. Berharap setidaknya ada film anime. Namun pilihan tidak ada yang sesuai. Akhirnya jatuh pada black panther. Sedikit penasaran dengan beberapa cuitan yang berkata bahwa film ini bagus. Apa yang membuatnya bagus? Setelah menonton menurut saya dari sisi jalinan cerita tidak klise. Kemampuan black panther juga tidak dibuat berlebihan. Campuran antara tradisi dan teknologi yang cukup membaur. Perebutan kekuasaan yang tidak melibatkan peperangan. Berjalan secara adil dengan pertarungan satu lawan satu. Salah satu yang cukup fenomenal adalah jendral yang seorang wanita. Di film ini digambarkan bahwa wanita juga bisa menjadi pasukan tangguh. Agak mirip dengan legenda wanita amazon. Pertarungan jendral wanita yang menggunakan lembing membuat saya mengasosiasikan demikian. Walau ada beberapa resensi yang menyatakan bahwa peneran penjahat lebih ganteng dari pemeran utama pria saya menyatakan sebaliknya. Justru pemilihan aktor pemeran utama pria sudah tepat. Ganteng itu relatif. Sebab standar ganteng atau cantik yang diwakili ras kaukasian membuat seolah selain mereka maka tidak ada yang ganteng atau cantik. Padahal tidak demikian. Kostum yang digunakan juga sesuai. Nilai 8 dari 10 untuk film black panther.

Jumat, 23 Februari 2018

Luruh bersama hujan

Kabar kurang menyenangkan terjadi dalam perjalanan menuju Sari Ater. Beredar foto Martupol yang di share di grup menimbulkan bully terhadap bro. Meskipun mungkin saja dia sudah move on forgive and forget. Sisi emosional yang tak terlihat membuat bertanya-tanya. Agak mengganggu dengan polling dan perkataan beberapa orang di grup. Untungnya hal itu tidak memengaruhi tanggung  jawab bro sebagai seksi dokumentasi. Hujan deras mewarnai perjalanan saat kami makan siang di Saung Punclut. Nasi tutug oncom, ikan asin, sambal terasi, kerupuk serta lalapan. Hujan tersisa gerimis ketika acara makan siang selesai. Sampai di Sari ater langsung lanjut pembagian tenda. Setelah menaruh tas dan segala perlengkapan kami mulai acara lomba. Ada lomba balap karung, lomba bakiak, lomba bawa balon serta lomba tarik tambang. Peraturan lomba tarik tambang adalah setiap kali terdengar musik peserta harus berhenti dan berjoget lalu melanjutkan kalau musik dimatikan. Lomba bakiak mengharuskan peserta yang di tengah berhadapan dengan peserta yang paling belakang. Jadi peserta yang di tengah berhalan mundur. Lomba balon juga peserta menaruh balon di punggung dan tidak boleh pecah sambil berjalan dan berjoget. Sementara lomba balap karung peserta dikalungi balon berisi air. Seru, lucu saat lomba berlangsung.

Rabu, 21 Februari 2018

Positive Advice

Tadi makan siang di Pendopo setelah sekian lama. Ketemu sama salah satu gerobak yang levelnya sudah bos. Abang satu ini saya juluki The Master. Karena menurut saya beliau ahli apabila di tanya soal yang cukup pelik. Obrolan kami antara lain membahas tentang salah satu rekan gerobak ito pamulang. Mantan rekan kami itu ternyata per November sudah resign dari kantor tempat dia bernaung dan fokus menjadi driver online. Salah satu nasehat dari the Master adalah jangan membiarkan omongan negatif masuk ke dalam otak. Khususnya untuk hal yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap diri kita. Misalnya mendengar seseorang di marahi di depan kita. Otomatis kita akan mendengar perkataan amarah oknum tersebut. Sehingga secara tidak langsung otak akan memproses hal tersebut di mana apabila dibiarkan akan membuat mood kita menjadi negatif juga. Bahkan mungkin kita akan berpikir kalau oknum tersebut tidak berhak untuk marah di depan umum seperti itu. Segala hal negatif yang bersliweran sebisa mungkin harus kita tolak dari awal. Bahkan jangan sampai masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Sebab hal itu menunjukan bahwa perkataan tersebut lewat telinga kita yang walaupun cuma numpang lewat namun tersimpan dalam memori otak. Bersihkan segala pikiran dari perkataan negatif. Dengan apa kita menjaga kelakuan kita bersih tentu saja dengan menjaganya sesuai firman Tuhan. Itu adalah kunci memiliki motivasi yang terus diperbaharui dalam bekerja. Sebab demotivated amatlah berpengaruh apabila kita berniat untuk bekerja dengan senang. Karena itu hindari orang-orang atau berita negatif yang mungkin lewat di depan kita. Jangan ikut terpengaruh akan hal itu. Senantiasa meningkatkan motivasi atau setidaknya motivasi kita tetap stabil. Dengan demikian ketika kita berangkat kerja maka kita akan semangat menjalaninya. Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kita di buang sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraan kita juga. Semangat yang kita miliki dalam menjalankan pekerjaan akan membuat "kota" yang kita tinggali menjadi sejahtera. Sebab apabila segala pekerjaan kita dilakulan dengan hati senang niscaya hasilnya akan maksimal maka kesejahteraan mengikuti.

Kamis, 15 Februari 2018

Pengambilan passport

Akhirnya tepat 4 hari kerja setelah pembayaran pasport dapat diambil. Karena saya memang bermaksud mengambil sendiri maka sengaja izin datang telat. Sesuai dengan stempel di tanda terima bahwa pengambilan passport di layani mulai jam 10.00 - 14.30 wib. Karena saya berniat bebersih rumah dengan mengepel maka baru bisa berangkat jam 10.00 wib. Kondisi cuaca yang tidak menentu awalnya hujan lalu berhenti lalu hujan lagi. Pada saat sedang mandi hujan turun lumayan deras. Berangkat di antar kakak naik motor. Puji Tuhan selama perjalanan menuju kantor imigrasi hujan tidak turun. Setibanya di sana langsung menuju loket di depan. Diarahkan untuk memberikan berkas tanda terima beserta bukti pembayaran ke petugas yang berada palung kanan. Lagi-lagi saat petugas sedang memasukan data agar dapat memberikan nomor antrian, komputer mengalami kesulitan dalam input data. Akhirnya komputer harus di re-start dulu. Syukurlah walaupun terasa lama akhirnya nomor antrian dapat di cetak. Selanjutnya saya diarahkan menuju bagian samping gedung. Ternyata tempat pengambilan passport berada di samping dapat diakses dari dalam melalui pintu keluar tang dekat toilet. Saat mengantri hujan kembali turun. Nomor antrian yang sudah dipanggil ternyata sudah mencapai angka 18. Sementara nomor antrian saya 36. Saya bertanya-tanya akan berapa lama sampai akhirnya saya menerima passport. Ternyata tak lama. Seorang ibu yang duduk di samping saya berksta bahwa dia no antrian 33 dan segera masuk ke dalam ruangan tak lama setelah no 31 di panggil. Ketika si ibu keluar beliau memberitahu saya bahwa petugas sedang melayani antrian no 35. Wah, ternyata tidak lama prosesnya. Akhirnya no urut saya di panggil. Segera saya memberikan ke petugas berkas yang diperlukan. Oleh petugas saya diminta tanda tangan di bagian penerimaan dari tanda terima tersebut. Lalu passport saya diberikan dan di suruh mengisi data kepuasan di mesin yang ada di depan loket dengan menscan barcode tanda terima ke lampu berwarna merah. Setelah di scan muncul beberapa pertanyaan yang tingal di pencet jawabannya. Setelah semua kriteria diberikan jawaban maka pencet selesai. Lalu tanda terima dikembalikan ke petugas beserta id yang diberikan saat akan masuk ke dalam gedung. Yeayyy. Akhirnya saya punya passport juga. Sudah dapat berwisata ke luar negeri. Semoga segala yang direncanakan berjalan lancar. Amin.

Selasa, 13 Februari 2018

BSA

BSA adalah Bank Sampah Amarapura. Kemarin adalah ketiga kalinya saya memberikan sampah ke BSA. Sebelumnya sampah yang terkumpul berupa botol plastik hampir 2 karung besar. Pada pengumpulan sampah kali ini saya sengaja ambil cuti. Mengingat sampah sudah menumpuk dan harus segera diberikan agar kamar belakang tidak kotor. Adapun BSA sebenarnya sudah berdiri sejak saya menempati rumah di komplek ini. Namun baru pertengahan tahun kemarin memanfaatkannya. Sebab bank sampah selalu diadakan di hari kerja dan pada berlangsung sejak pukul 9 sampai jam 2 siang. Sehingga apabila saya tidak cuti agak ragu juga seandainya coming late sedangkan kepastian jam berapa sampah di ambil belum jelas. Selain itu saya bermaksud melihat jumlah tabungan saya dan menyimpan buku tabungan bank sampah agar dapat dicek sudah berapa nominal yang terkumpul.

Sabtu, 10 Februari 2018

Setelah 2 tahun

Jumat kemarin adalah pertemuan kembali dengan Azizah. Sebelum bertemu saya mengecek postingan saat terakhir kami di kantor. Ternyata sudah 2 tahun berlalu tertulis di memori tersebut. Beberapa waktu sebelumnya kami berkomunikasi via WA dan mengatur janji temu. Kesepakatan tercapai untuk bertemu Jumat 9 Februari 2018 di GI saja. Pilihan tempat di GI agar memudahkan dalam transportasi khususnya saat pulang. Dikarenakan Kamis saya cuti dalam rangka pembuatan passport maka saya tidak dapat pulang tenggo di hari Jumat. Saya baru bisa keluar kantor sekitar jam 6 sore. Yang tidak diperkirakan adalah cuaca hujan yang membuat kopaja dan metromini sangat padat. Bahkan jalur busway di halte dukuh atas yang dekat girlan dipenuhi antrian mobil yang akan turun ke bawah gedung BNI lama. Alhasil transjakarta akhirnya tidak dapat berhenti di halte dan mengambil jalur kanan melaju terus sampai stasiun Sudirman. Akibatnya saya terpaksa jalan kaki ke stasiun demi mendapat kendaraan. Bermaksud naik grabnow namun ternyata aplikasi meski sudah di  upgrade tidak dapat melakukan pesanan ojek online. Akhirnya naik transjakarta berikutnya yang berhenti depan stasiun Sudirman tangga atas dan meurunkan penumpang yang amat banyak. Saya terpaksa turun di halte tohsari dan melanjutkan dengan berjalan kaki ke GI. Setibanya di GI saya bergegas menuju Foodprint di lantai 5. Akhirnya saya menemukan Azizah duduk di seberang restoran sari ratu. Setelah menempatkan diri disebelahnya langsung tukar kata tukar cerita terjadi. Tujuan utama saya bertemu adalah menanyakan mengenai pengobatan yang pernah dijalani ibu mertua Azizah di Melaka. Bagaimana prosedurnya berapa biayanya bagaimana dengan akomodasi dan transportasi bagaimana diagnosa dokter bagaimana hasil yang didapat setelah berobat dan sebagainya. Sangat panjang dan cukup rinci urutan ceritanya sehingga membuat saya memiliki gambaran akan seperti apa nanti di tempat berobat yang saya tuju. Lalu kami berpindah tempat untuk makan malam dan mencari lokasi makan yang lebih private. Pilihan pertama Marugame antrian panjang pilihan kedua Sushi Tei antrian 130 masih sekitar setengah jam lebih akhirnya kami memilih restoran Tomyam di lantai 5 yang berada di ujung. Sambil menyantap semangkuk tomyam beserta ayam nanking kali ini cerita berpindah mengenai sahabat kami dan juga sekilas tentang kehidupan rumah tangga. Kami juga bertukar cerita mengenai kakak saya dan adik Azizah yang memiliki pergumulan masing-masing. Terselip juga cerita bagaimana hari-hari yang dijalani setelah resign. Betapa tak habis rasa syukur karena dapat melewatinya dengan segala permasalahan dan jalan keluar yang telah Tuhan sediakan. Tak terasa waktu menunjukan pukul 21.30 WIB yang membuat saya terperangah. Tiba saat berpisah dengan Azizah. Saya dipesankan grabnow ke stasiun terdekat. Sampai bertemu lagi di lain kesempatan. Sampai nanti ada waktu bertukar kata disertai cerita. Miss you Azizah. Terima kasih untuk waktu yang telah kau sediakan serta traktirannya. Semoga saat berjumpa lagi kita berkumpul bersama sahabat kita sehingga dapat saling menguatkan dan memberi penghiburan.

Kamis, 08 Februari 2018

Yuk bikin passport

Sehubungan dengan rencana berobat ke negeri tetangga, salah satu yang wajib di miliki adalah passport. Sementara hubby sudah bikin duluan saat akan wisata bersama rekan kerjanya ke Thailand. Saat itu hubby daftar secara manual. Maksudnya datang langsung pagi sekali untuk ambil nomor antrian. Mirip dengan pengambilan nomor antrian BPJS. Siapa yang datang pagi akan lebih cepat terlayani. Namun sejak akhir tahun lalu pendaftaran nomor antrian passport menggunakan antrian online. Terlebih dulu download antrian passport di playstore. Lalu daftar untuk akun supaya bisa login. Setelah bisa login maka aktifkan lokasi sehingga dapat memilih kantor imigrasi mana untuk tempat pengajuan passport. Yang menjadi kendala adalah harus rajin mengecek ketersediaan kuota. Beberapa kali login antrian passport selalu kuota habis silakan pilih kantor imigrasi lain. Mau yang Jakarta Utara Timur Selatan Barat Tangerang Serang Bandung Depok saat mau daftar selalu maaf kuota sudah habis. Mengecek Sabtu Minggu Jumat sore juga belum beruntung. Saat sudah pasrah sambil mengecek saya akhirnya diijinkan Tuhan mendapat kesempatan kuota tersedia di imigrasi Depok. Syukur Puji Tuhan langsung saya daftar masukan nomor identitas dan pilih hari serta jam layanan. Setelah selesai daftar saya mendapat verifikasi berupa QR Code yang di kirim ke akun antrian passport pada kolom jadwal dan dapat di cek di email serta di file hp. Di situ tertera hari dan jam saya harus antri serta menyiapkan fotokopi beserta dokumen asli yang wajib di bawa saat pendaftaran. Harus menjadi perhatian bahwa fotokopi semua dalam ukuran A4. Khususnya fotocopy KTP jangan dipotong kecil sesuai ukuran asli. Dokumen yang diperlukan yaitu KTP, Kartu Keluarga, Akte Kelahiran, Surat Nikah. Apabila belum menikah bisa berupa Ijazah atau Surat Baptis. Saat datang di pos depan kita akan diberikan formulir yang harus di isi. Jangan lupa siapkan materai untuk salah satu formulir yang harus kita isi. Setelah formulir di isi diserahkan ke bagian pos depan lalu kita mendapat kalung id dengan nomor antrian. Sesuai data kode QR jadwal saya adalah jam 11 - 12 siang. Makanya saya baru datang jam setengah sebelas. Kemudian saat saya masuk ternyata masih antri lagi untuk verifikasi dokumen asli dan fotocopy. Nomor antrian verifikasi saya adalah 123. Setelah nomor saya dipanggil segera saya menuju loket dan memberikan dokumen berupa kode QR dan dokumen asli serta fotocopy. Oleh petugas fotokopi dokumen diambil dan ditaruh di map. Kemudian saya menunggu dipanggil untuk foto antrian dan diserahkan map yang diberi no antrian lagi untuk wawancara dan foto. Kali ini saya mendapat no urut 110. Sebelumnya saat duduk mengantri saya ngobrol dengan orang yang duduk disebelah. Ketika mengantri untuk wawancara dan foto kembali duduk bersebelahan dengan orang yang sama. Alhasil kami melanjutkan ngobrol. Beberapa saat kemuadian saya dipanggil untuk wawancara dan foto. Ternyata hal tersebut tidak dilakukan bersamaan. Pertama kita di wawancara terlebih dahulu. Saat di wawancara semua dokumen fotocopy di scan dan map yang berisi fotocopy di beri nomor lagi. Selesai wawancara kembali disuruh duduk di bangku merah untuk antri foto. Waktu saya akhirnya dipanggil untuk foto ternyata kameranya bermasalah sehingga hasil foto tidak online ke sistem. Itu adalah loket 1 dan saya dilayani oleh seorang mbak bernama Sylvi. Berbarengan saat saya dilayani oleh mba Sylvi, di loket 2 seorang ibu bermaksud memperpanjang passport. Namun menurut petugas yang kalau tidak salah bernama Pak Lukman sang ibu disarankan memperpanjang passportnya nanti saja sekitar dua bulan sebelum ibadah hajinya akan dilakukan. Karena katanya sayang kalau sudah perpanjang passport tapi tidak dipergunakan. Sebab ternyata ibu tersebut baru akan menunaikan ibadah haji masih beberapa tahun lagi. Karena kamera loket 1 masih error dan ibu di loket 2 tidak jadi perpanjang passport maka saya pindah ke loket 2. Disinilah terjadi hal yang kurang menyenangkan. Saya diambil fotonya lalu diambil sidik jari kesepuluh jari. Ketika dibacakan ulang datanya ternyata bukan data saya namun data ibu sebelumnya yang tidak jadi perpanjang. Namanya Neneng sesuatu dan lahir tahun 60an. Asumsi saya saat ibu tersebut batal datanya masih belun log out makanya ketika saya di foto dan ambil sidik jari masih data ibu tersebut. Akibatnya saya terpaksa menunggu lagi karena perbaikan data yang harus dilakukan oleh petugas. Ketika menunggu perbaikan data tersebut saya kembali duduk disebelah ibu tadi ngobrol bareng. Akhirnya kami berkenalan dan namanya bu Lina serta sebelahnya namanya Evi. Ketika mereka berdua sudah selesai foto saya kembali menanyakan nasib saya ke petugas. Saya diberitahu petugas bernama pak Wibowo bahwa permasalahan saya sedang diatasi. Laporan sudah dibuat untuk mengklarifikasi kesalahan foto dan sidik jari saya yang tercantum dalam data bu Neneng sesuatu itu. Namun tetap saja saya kembali harus menunggu sampai dipanggil lagi oleh petugas. Akhirnya setelah mulai bosan menunggu saya dipanggil untuk foto. Lalu saya mendapat surat keterangan untuk pengambilan passport beserta struk untuk melakukan pembayaran biaya passport sebesar Rp. 355.00,00 saja. Oh iya satu informasi tambahan. Pembayaran dapat dilakukan di bank dan kantor pos. Nah, di depan kantor imigrasi Depok sudah stand by mobil pos yang dapat dijadikan tempat pembayaran. Namun harus tunai ya. Setelah membayar maka akan dapat bukti pembayaran yang akan digunakan untuk pengambilan passport. Passport dapat diambil dalam jangka waktu 4 hari kerja setelah kita melakukan pembayaran. Jadi passport saya seharusnya sudah dapat di ambil pada Kamis minggu depan. Semoga saat pengambilan passport tidak ada kendala apapun. Sebab menurut kakak saya yang menemani saat dia sedang menunggu saya ada orang yang mau ambil passport namun ternyata passport milik orang tersebut belum tercetak. Entah mengapa demikian karena saya juga tidak mendapat informasi lain apakah karena orang tersebut mengambil sebelum waktunya, apakah ada kesalahan informasi mengenai pengambilan passport atau bagaimana.  Lama waktu saya antri sampai selesai sekitar setengah hari. Awalnya jam setengah sebelas mulai isi formulir selesai sampai melakukan pembayaran jam setengah lima. Dimana seharusnya apabila tidak ada kesalahan foto dan sidik jari yang masuk ke data orang maka saya sudah selesai jam tiga atau setengah empat. Demikian lika liku suka duka pembuatan passport yang saya alami.

Selasa, 06 Februari 2018

Bubur Ayam

Siang ini kembali ke Bukopin untuk melakukan cetak transaksi. Mampir ke FX beli bubur tiga rasa di Imperial Kitchen & Dimsum. Selain di sini sudah pernah merasakan bubur Tawan dan bubur mangga besar. Untuk masalah ukuran ketiga jenis bubur sama banyaknya. Namun untuk harga menurut saya bubur mangga besar lebih mahal sebab pilihan isi lebih variatif. Terakhir makan bubir mangga besar berempat total sekitar Rp. 300.000,-. Sementara untuk bubur tiga rasa seporsi Rp. 40.000 dan bubur tawan juga kisaran harga yang sama. Mungkin lain kali belajar bikin bunur sendiri dengan bumbu yang enak. Zaman now segala sesuatu bisa dipelajari dari youtube. Sebab isian bunir seperti udang,ikan dan telur pitam toh dapat di beli terpisah. Apalagi kalau lagi tidak nafsu makan sepertinya pilihan makan bubur jenis di atas dapat menggugah selera. Tentu saja beda dengan bubur ayam Cikini atau bubur ayam landmark atau bubur ayam cirebon atau bubur ayam abang-abang yang lewat depan rumah. Ada harga ada rasa. Memang tak dipungkiri bahwa harga adalah salah satu komponen yang menentukan rasa sebuah makanan.

Senin, 05 Februari 2018

Hujan dan gangguan kereta

Hujan kali ini masih turun di awal Februari. Mungkin karena belum melewati Sincia maka belum selesai air tercurah dari langit. Seperti Kamis kemarin ketika kereta mengalami gangguan karena ada rel patah antara stasiun kebayoran dan pindok ranji. Konon rel patah karena tertimpa pohon yang jatuh akibat tiupan angin disertai hujan. Hal paling sering terjadi saat hujan adalah matinya LAA alias Listrik Aliran Atas. Hujan yang turun sejak siang membuat cuaca kurang nyaman. Khususnya apabila menjelang pulang ternyata hujan masih berupaya jatuh ke bumi. Karena itu maka terjadilah kondisi mati LAA entah di mana. Efek domino membuat antrian kereta padat dan jadwal terganggu. Saya sudah pulang sejak jam 6 kurang dan sampai di stasiun tanah abang jam setengah 7. Ada kereta di jalur 5 yang padat tak lama muncul kereta di jalur enam. Lalu setelah kedua kereta berangkat masuk lagi kereta hanya sampai Serpong di jalur 5. Karena tidak dapat duduk saya menunggu kereta berikutnya saja. Syukurlah saat kereta yang saya tunggu masuk di jalur 6 saya posisi depan pintu walaupun mendesak penumpang yang sedang turun dan panggul terkena tas orang sampai tulangnya sakit setidaknya saya dapat duduk. Saat bertanya ke mba Rani yang bareng sama Olfa ternyata jam 19.15 Wib baru mau masuk tol Taman Anggrek. Sepertinya keputusan yang tepat untuk tetap naik commuter. Oh iya saat menuju stasiun Sudirman saya naik bus transjakarta yang ternyata bukan bus gratis. Jadi kena biaya Rp. 3.500 dari halte depan Gedung Taspen sampai ke stasiun Sudirman. Lain kali sepertinya harus lebih teliti lagi kalau mau naik transjakarta.

Rabu, 31 Januari 2018

Blood Moon

Fenomena alam gerhana bulan total atau disebut juga blood moon. Terjadi malam ini pukul 20.30 WIB. Bahkan Kompas TV dan Metro TV menyiapkan siaran live report membahas tentang fenomena alam ini. Sungguh suatu tanda di langit yang harus diwaspadai. Berdasarkan kotbah Pdt Aruna Wirjolukito tentang akhir zaman juga membahas tentang blood moon. Bahwa ini adalah salah satu tanda seperti yang telah dinubuatkan di alkitab. Lembah penentuan di mana Tuhan akan memilih umatNya. Pertanda yang semakin meyakinkan bahwa memang persiapan untuk second coming yang telah dibukakan. Sebagai jemaat yang sudah pernah mendengar tentang hal ini membuat saya gemetar bahwa hanya ada satu jalan untuk keselamatan yaitu di dalam Yeshua Hamasiach. Kita harus menilai secara rohani hikmat apa yang ada dalam kejadian fenomena alam gerhana bulan total ini. Bahkan manusia dengan akal budi mampu menjabarkan secara ilmiah dengan dasar ilmu pengetahuan. Maka manusia rohani harus lebih lagi memahami dengan pimpinan Roh Kudus apa makna di alam roh atas kejadian ini. Persiapkanlah jalan bagi kedatanganNya. Jadilah mempelai yang kudus tak bercacat bagi Tuhan. Kuduskanlah dirimu sebab Tuhan kudus. Raihlah kemenangan dengan melatih diri beribadah menurut cara yang berkenan kepadaNya dengan hormat dan takut akan Tuhan.

Senin, 29 Januari 2018

Ombak bergulung pelan

Hasil rapat outing Jumat kemarin sudah di email dan menimbulkan kegemparan. Beberapa orang mempertanyakan mengenai mantan anak magang, pembagian tenda dan pembagian mobil. Ada yang berkata sudah pasti dia yang membawa mobil kalau bareng sama orang-orang itu. Ada yang berkata kenapa bukan karyawan tapi bisa ikut? Ada yang berkata ya tidak masalah ikut saja kenapa tidak? Ada yang berkata pembagian tenda hanya menyenangkan bagi orang tertentu yang kumpul sama gengnya. Begitulah. Ombak mulai bergulung menuju pantai. Membawa butiran dan gumpalan pertanyaan yang belum tersampaikan. Ada juga yang mempertanyakan harusnya budget mereka jangan hangus. Seperti tahun kemarin yang bisa tetap diambil. Namun karena sudah ada pemberitahuan sebelumnya apabila tidak ikut maka hangus jadi tak berdaya meminta hak. Entah mengapa pertimbangan mengambil budget orang yang tak ikut sudah final keputusannya. Memang ada perkataan bahwa yang tidak ikut akan dibelikan pizza. Namun hal itu tidak diberitahukan secara tertulis melalui email. Hanya dikatakan bahwa jatahnya hangus. Apabila dibandingkan harga pizza tentu akan lebih rendah dari harga budget per orang. Dengan demikian maka mari saksikan dan amati seberapa tinggi gulungan ombak akan meluncur. Atau seberapa pelan akan menepi.

Jumat, 26 Januari 2018

Meeting outing Sari Ater Glamping

Jam menunjukan pukul 4 sore ketika ada ajakan dari Ticum untuk ikut meeting outing. Sebenarnya tidak terlalu berminat ikut. Namun ada keingintahuan yang menggoda. Siapa saja yang di anggap sebagai "panitia", apa saja acara nanti, bagaimana pembagian kamar dan mobil serta printilan lainnya. Meeting ternyata memerlukan waktu lebih lama dari perkiraan. Mulai sekitar jam 5 kurang dan selesai jam setengah 7 malam. Pada dasarnya semua keputusan meeting outing mengakomodasi keinginan para bos. Hanya yang sangat mengganggu adalah keakraban Ticum dan bro. Entah mau di sebut apa interaksi antara mereka. Bahkan bro juga memanggil bukan nama asli tapi Ticum. Lalu juga ada omongan tentang mantan anak magang yang dibuatkan pesta perpisahan segala saat selesai magang selama kurang lebih dua tahun. Mantan anak magang tersebut memakai budget kangyad sehingga dia hanya menambah seratus ribu saja. Dalam hati hanya tersentak kok diperbolehkan? Cuma pada saat itu belum terfikir untuk mengajukan penolakan. Namun dalam perjalanan pulang saat duduk di commuter terulang lagi perbincangan saat pengajuan nama tersebut. Memang ketika diajukan langsung disetujui oleh bos. Bahkan hal tersebut mengubah komposisi yang bawa mobil. Sebab tadinya ada bos yang tidak bawa mobil berubah menjadi bawa mobil karena satu nama ini disetujui untuk ikut. Tentang pembagian tugas sie acara sie konsumsi sie dokumentasi juga ya begitulah. Tak terlalu semangat dijadikan sie konsumsi sebenarnya. Tanpa disuruh juga otomatis membantu apabila memang dibutuhkan. Lebih ke arah melayani seperti biasa ketika membantu memberikan dokumen ke masing-masing orang. Seperti saat memberi bantuan di pelayanan. Begitulah.

Selasa, 23 Januari 2018

Earthquake 6,1SR

Hari ini ada kejadian bencana alam. Gempa skala 6,1 SR berpusat di Banten dan getarannya tetasa sampai Jakarta. Menurut penelitian Kompas beberapa waktu sebelumnya memang potensi gempa akibat patahan lempeng bumi mengintai di pulau Jawa dan pulau dengan gunung berapi. Sebenarnya saya tidak merasa panik atau takut. Menyadari ada gempa saya tadinya berniat tetap di tempat. Karena seingat saya dan di konfirmasi oleh seorang bapak maintenance yang mengatakan bahwa gedung kami satu-satunya yang di bangun dengan mengikuti standar pembangunan gedung tahan gempa seperti di Jepang. Bahkan lift pun masih menyala. Dikatakan oleh bapak tersebut gedung kami mampu menahan goncangan gempa sampai maksimal 7 SR. Apabila sudah mencapai angka tersebut barulah lift akan mati secara otomatis. Kejadian epik saat bersama turun tangga darurat saat pengki menceritakan bahwa dia sedang sholat sat gempa dan menjadi imam. Merasakan getaran dan goyangan akibat gempa langsung dia berhenti sholat dan meninggalkan makmum di belakang. Serentak kami terbahak-bahak mendengar ceritanya. Kejadian tersebut menjadi viral di antara rekan lainnya. Saat di lobi kami diarahkan oleh satpam untuk berkumpul di luar agar tidak memenuhi lobi. Saat di luar tentu saja menyempatkan diri wefie. Bahkan Sabz membuat instastory. Lalu kami memutuskan untuk menyegarkan diri dengan minum teh dingin di MansCaf. Seperti biasa kami tetap melanjutkan kerja sampai jam kantor selesai. Rasa pegal akibat turun tangga masih saya rasakan bahkan sampai rumah. Untungnya saya sudah membeli Voltaren di apotik Century. Jadi tepat jam 5 sore segera saya absen dan menuju stasiun untuk segera pulang. Syukurnya di commuter saya dapat duduk. Sungguh hari yang melelahkan.

Minggu, 14 Januari 2018

Just ordinary Sunday

Ya begitulah. Seperti Minggu pada umumnya. Ada pekerjaan setrika yang harus dilakukan. Kali ini sehabis ibadah ketiga di GKI Serpong kami mampir makan siang di Bebek pak Ndut. Pilihan menu bebek sangan, bebek asam manis, ekstra lalapan serta tumis kangkung disertai minuman kunyit asem dan lemon squash. Total makan siang Rp. 115.000,-. Kategori standard untuk makanan restoran. Istirahat tidur siang nampak nyaman. Apalagi tak lama hujan turun. Cuaca dingin menambah nyenyak tidur. Terbangun ketika sudah menjelang magrib. Namun melihat hujan masih deras membuat urung niat arisan RT. Bulan depan sajalah dobel pembayaran. Makan malam minta dibelikan jengkol dan dituruti. Habis makan duduk sebentar baca scoop. Sementara hubby nonton bola Indonesia vs Islandia di RCTI. Siaran langsung dari stadion GBK yang baru selesai renovasi dalam rangka Asian Games 2018. Sambil setrika mau nonton big tv tidak ada acara yang menarik. Mengakhiri hari dengan tidur untuk kembali berkegiatan esok.

Jumat, 12 Januari 2018

Ikkudo Ichi GI re opening

Sudah pasti jatuhnya Jumat saat di ajak makan di Ikkudo Ichi. Berhubung beberapa saat lalu zonk saat ke GI mendapati bahwa restoran sedang dalam renovasi. Akhir cerita pindah makan di food court. Kali ini sebelum berangkat sudah cari info dulu. Menurut bro restoran sudah buka. Maka bergegaslah kami bertiga. Lagi-lagi Sabz tidak gabung karena kalau sebelumnya mau makan di fooodcourt GI sama Belzki,  kali ini penyebabnya sudah beli nasgor gila arlok. Penasaran dengan hasil renovasi restoran saya deg-degan apakah benar restoran sudah buka kembali. Kami sampai di GI tepat jam 12 siang. Berhubung tidak bisa kabur sebelum jam makan siang maka kami baru berangkat naik 640 sudah 10 menit menuju jam makan siang. Karenanya sampai di GI dan turun lewat eskalator sudah terlihat antrian panjang di depan Ikkudo. Akhirnya bro menunggu antrian sementara saya dan makVani ke lantai dua lihat-lihat kacamata di optik SEIS. Kami mendapat urutan no 12. Jadi cukup waktu buat sneak peak harga kacamata di optik SEIS. Saat sekilas melihat harga kacamata langsung jiper. Harganya di atas lima juta Rupiah. Batal deh niat beli kacamata baru. Balik ke Ikkudo tak lama dapat meja. Langsung duduk dan pesan menu. Menurut saya dekorasi baru restoran kurang menarik sebab tanpa sentuhan artistik. Sebelumnya langit-langit restoran ada sentuhan bunga sakura dan lampion. Setelah renovasi hanya bentuk kotak saja juga terlihat AC di sela-sela kotak tersebut. Walaupun harus antri tetap banyak yang bersedia menunggu di depan restoran. Kali ini ada pilihan small dan regular size. Kami bertiga memilih small size buta tantan, ocha panas serta tambahan butter. Menunggu pesanan kami di buat saat itulah wefie dilakukan. Makanan di antar saat jam menunjukan 15 menit lagi menuju jam 1 siang. Untungnya kami semua kalau makan cukup cepat. Selesai makan pilihan transportasi balik kantor naik bis atau taxi. Agar tidak kena macet cek dulu di waze. Karena menurut waze lalu lintas lancar kami pilih taxi. Dapat bluebird yang baru saja menurunkan penumpang. Di taxi saya ajak sopir ngobrol. Saya bertanya mengenai demo sopir taxi beberapa waktu yang lalu. Juga mengenai aplikasi mybluebird. Menurut pak sopir apabila kita memesan gobluebird di aplikasi gojek maka tarif yang berlaku sesuai argo dan bisa mampir serta lewat jalan yang dapat dipilih. Namun apabila memilih gocar dan dapat bluebird disarankan untuk tidak memilih jalan berbeda dan tidak dapat mampir dulu. Sebab harga yang akan dibayar adalah harga sesuai aplikasi. Sehingga apabila penumpang memilih jalur berbeda dari yang disarankan dalam aplikasi maka akan ada selisih biaya yang lumayan sehingga sepertinya mengurangi komisi pak sopir. Kira-kira begitulah yang saya tangkap berdasarkan penjelasan pak sopir. Oh iya ada juga info bahwa apabila kita memesan gocar dan dapat avanza namun saat yang berdekatan ada bluebird di sekitar kita maka secara otomatis gocar avanza akan berubah menjadi bluebird. Sebab bluebird diutamakan oleh gocar di mana sepertinya hal ini merupakan kesepakatan antara manajemen gojek dan bluebird. Namun juga menurut pak sopir apabila saat memesan gocar dapat avanza lalu berubah menjadi bluebird secara otormatis, maka jika kita kurang berkenan menggunaka
n bluebird sebab jumlah penumpang lebih dari 4 orang maka pesanan dapat dibatalkan. Info yang bermanfaat bukan? Selesai perbincangan bertepatan dengan taxi sampai depan kantor maka turunlah kami. Lanjut bekerja setelah memuaskan lapar dengan menyatap ramen Ikkudo yang tiada duanya.

Kamis, 11 Januari 2018

Tindak tanduk

Siang ini saat sedang pusing memikirkan bagaimana cara membuat rekonsiliasi saya mendapat kisikan. Isi kisikan tersebut ada dua hal yaitu seorang mantan HRD yang  di rotasi atas permintaan sendiri karena tak kunjung promosi konon sudah resign. Hari terakhirnya sampai minggu depan. Beliau akan bekerja di perusahaan yang berlokasi di Kuningan. Menurut cerita yang saya dengar jabatannya di perusahaan baru tersebut sebagai General Manager HRD. Bagus untuknya sebab dia mendapatkan apa yang diinginkan selama dua puluh tahun mengabdi di kantor ini. Impiannya menjadi pimpinan akhirnya terwujud di kantor yang baru. Walau menurut saya pribadi saya lebih memilih berwiraswasta dibanding resign namun masih bekerja di bawah pimpinan orang lain. Itulah pilihan hidup yang menentukan akan seperti apa perjalanan masa depan kita nanti. Sementara berita satunya lagi tentang kepala divisi marketing yang di usir keluar oleh DIC saat sedang meeting. Kata lambe lambe awalnya si kepala divisi ini datang terlambat saat meeting. Jam 8 pagi mulai meeting beliau masuk ruang meeting jam 8.
30 dan tak berapa lama setelah masuk malah keluar ruangan. Maka dapat dikatakan murka DIC dengan berkata "No need to join the meeting". Eh, si kepala divisi katanya balik lagi setelah selesai urusannya. Saat itulah muntab DIC dan kembali berkata "Please go out. Do not need you join this meeting". Kurang lebih begitulah ceritanya. Saya juga mendapat bisikan bahwa si kepala divisi ini pandai bersilat lidah memutar kata. Pokoknya jangan sampai berdebat sama dia. Bisa-bisa malah kita yang jadi pihak bersalah. Tambahan lagi katanya beliau ini dulu suka pulang ke rumah lalu menjelang sore balik lagi ke kantor. Makanya anak buahnya tidak diperbolehkan pulang tenggo. Karena beliau baru akan update berita saat datang di sore menjelang jam pulang kantor tersebut. Mengenai hal ini saya juga pernah mendengar dulu ada marketing wanita yang sudah resign melakukan hal yang sama. Wanita ini pulang dulu ke apartemennya di belakang kantor. Sore menjelang malam dia balik kantor dan lembur. Namanya juga kisikan lambe lambe. Tentu saja kebenarannya dipertanyakan. Memang tindak tanduk tiap orang akan di  amati oleh orang di sekeliling mereka. Di sadari atau tidak segala perbuatan dan perkataan kita menjadi bahan obrolan bahkan dapat di olah menjadi gosip oleh lambe lambe jahat itu. Maka sedapat mungkin jadilah orang yang berintegritas dalam perkataan dan perbuatan. Sebab kita memiliki banyak saksi yang membuat kita harus mempertanggungjawabkan perkataan dan perbuatan di hadapan sang Hakim Agung.

Selasa, 09 Januari 2018

How to fit with new employer

Setiap kali ada pergantian pemimpin pasti ada keribetan yang menyertai. Adapun dengan ketidakpahaman akan SOP maka biasanya kita sebagai bawahan yang harus mengikuti kemauan bos. Penjelasan secara mendetail diminta oleh bos baru. Terkadang timbul pertanyaan apakah PIC yang menjelaskan SOP juga mendalami struktur yang benar sehingga meminimalisir perbedaan persepsi. Memang karakter tiap bos berbeda. Namun akan terasa sulit apabila perubahan yang terjadi membuat pekerjaan terasa bertambah beban. Adanya ketakutan yang timbul sehingga berusaha mengantisipasi dengan cara yang cukup panjang dan rumit. Namun itulah yang memang jarus dilakukan demi kelangsungan pekerjaan. Di manapun kita bekerja sudah termasuk di dalam gaji yang di terima mengenai ketentuan mengikuti SOP. Saat ini masih dalam suasana penyesuaian dengan bos baru. Apalagi jabatan tersebut memiliki otoritas yang cukup tinggi dalam pengambilan keputusan. Alhasil semua di arahkan untuk melakukan perbaikan dan berbenah dalam hal standar kualitas pekerja administratif. Mari tingkatkan kualitas kita hingga pada saatnya kita layak mendapat apresiasi yang tepat pada waktuNya.

Kamis, 04 Januari 2018

Epic Moment

Epic moment hari ini dipersembahkan oleh EDC Gazzcard. Adapun EDC gazzcard adalah mesin untuk melakukan top up ke kartu e money. Salah satu kartu keluaran bank swasta tersebut dapat digunakan untuk membeli bensin, nama kartu tersebut adalah gazzcard. Setiap kali melakukan top up harus di akhiri dengan melakukan settlement. Sebelumnya setiap ada yang melakukan top up kartu biasanya saya langsung melakukan settlement. Sebab apabila tidak dilakukan settlement maka semua transaksi yang terjadi dalam satu hari akan terakumulasi. Nah, epic moment terjadi ketika saya melakukan settlement setelah top up namun nominal yang seharusnya tertera Rp. 500.000 mengapa menjadi Rp. 600.000? Disitulah saya menyadari ada yang melakukan top up menggunakan atm. Saat saya mengajukan pertanyaan "Siapa yang habis pakai EDC?". Tidak ada yang menjawab walaupun keadaan langsung hening seketika. Lalu saya mengubah pertanyaan menjadi "Siapa yang habis top up e money menggunakan atm?". Ternyata pelakunya adalah bosque. Saat itu juga berhamburan sindiran nggak jadi marah. Walaupun saya tetap marah namun namanya sama bosque tidak bisa bersikap kurang sopan. Saya benar-benar harus mengubah nada suara dalam berbicara. Sebab sudah dianggap sebagai trademark bahwa saya seorang pemarah dan gampang tersulut emosi. Padahal menurut saya sudah banyak perubahan yang saya coba lakukan. Salah satunya adalah mengingat dan memperkatakan firman Tuhan yang berkata bahwa perkataan yang lemah lembut meredakan kemarahan.  Bahwa perkataan lemah lembut bagaikan madu bagi jiwa.  Terkadang saya meeasa kesal ketika orang lain tidak menyadari bahwa saya berusaha untuk berubah menjadi lebih sabar. Sepertinya trademark tersebut harus saya lepaskan segera dengan terus menerus menunjukkan bahwa saya masih berusaha berubah. Merupakan salah satu resolusi yang harus diwujudkan dalam hal manajemen emosi. Sungguh suatu epic moment yang sulit dilupakan.

Selasa, 02 Januari 2018

First working day 2018

Kembali bekerja setelah libur sehari sesuai tanggal merah yang tertera di kalender. Beginilah rasanya libur panjang namun tidak ambil cuti. Ada teman yang pas di WA bilang masuk kantor namun ternyata cuti. Menyebabkan sarapan sendirian di MansCaf dengan menu masih sama seperti biasanya. Kesempatan jalan-jalan di salah satu mal Jakarta yang ada teater JKT48 setelah print out mutasi dari bank swasta. Memutuskan beli makan siang di restoran cepat saji berupa cheese potato. Takut kurang kenyang nambah beli croissant. Balik kantor makan siang di tempat. Mengerjakan sisa jurnal acrued dan mutasi cabang. Lalu teringat belum ambil uang untuk keperluan rumah tangga dan perbaikan. Alhasil lelah berjalan pergi pulang ke belakang kantor tempat bank swasta tersebut. Rencana tukar kado yang sempat dibicarakan sebelum libur akhirnya akan dilakukan besok. Tadinya hanya segelintir yang di ajak dan bersedia ikutan. Kemudian di tawarkan kepada yang lainnya. Ternyata cukup berminat ikutan walau sempat protes mengapa mendadak pemberitahuannya. Sudah niat untuk pulang cepat. Melihat di timeline twitter bahwa ada kendala LAA jalur Serpong. Namun setelah mencari info dinyatakan bahwa jalur kereta arah pulang sudah normal. Maka segera berbaris sepan mesin absen dan bergegas menuju stasiun. Home sweet home. Enjoy.

Senin, 01 Januari 2018

First day 2018

Awal tahun baru jalan ke mal Jepang yang pertama ada di BSD. Rencana beli lampu meja dan berakhir dengan beberapa barang tambahan lainnya. Makan siang di salah satu restoran berwarna ungu yang menyajikan chicken cordon blue. Tadinya mau nonton namun pilihan film kurang menarik. Juga pertimbangan harga tiket yang cukup mahal untuk kategori hari libur nasional atau sabtu minggu. Setelah belanja di toko perlengkapan masih ada misi beli sepatu. Mampir ke bata tidak ada yang sesuai. Jalan lagi mengelilingi lantai 2 kalau tidak salah ketemu Clarks. Dapat diskon sampai dengan 50% namun tetap saja harganya amat lumayan. Tak apalah sekali-sekali beli sepatu mahal. Kita lihat saja apa bedanya dengan sepatu biasa. Seberapa kuat sepatu mahal mampu bertahan. Sampai berapa tahun ataukah tamat dalam sekejap. Setelah itu mampir ke Miniso beli bantal leher yang dapat dilipat dan earphone untuk keperluan tukar kado. Berhubung kaki sudah pegal membawa beban berat maka acara jalan-jalan yang sangat istimewa ini harus berlalu. Lambaikan selamat tinggal pada 2017 dan sapa dengan cengiran bahagia untuk 2018.