Sabtu, 10 Februari 2018
Setelah 2 tahun
Jumat kemarin adalah pertemuan kembali dengan Azizah. Sebelum bertemu saya mengecek postingan saat terakhir kami di kantor. Ternyata sudah 2 tahun berlalu tertulis di memori tersebut. Beberapa waktu sebelumnya kami berkomunikasi via WA dan mengatur janji temu. Kesepakatan tercapai untuk bertemu Jumat 9 Februari 2018 di GI saja. Pilihan tempat di GI agar memudahkan dalam transportasi khususnya saat pulang. Dikarenakan Kamis saya cuti dalam rangka pembuatan passport maka saya tidak dapat pulang tenggo di hari Jumat. Saya baru bisa keluar kantor sekitar jam 6 sore. Yang tidak diperkirakan adalah cuaca hujan yang membuat kopaja dan metromini sangat padat. Bahkan jalur busway di halte dukuh atas yang dekat girlan dipenuhi antrian mobil yang akan turun ke bawah gedung BNI lama. Alhasil transjakarta akhirnya tidak dapat berhenti di halte dan mengambil jalur kanan melaju terus sampai stasiun Sudirman. Akibatnya saya terpaksa jalan kaki ke stasiun demi mendapat kendaraan. Bermaksud naik grabnow namun ternyata aplikasi meski sudah di upgrade tidak dapat melakukan pesanan ojek online. Akhirnya naik transjakarta berikutnya yang berhenti depan stasiun Sudirman tangga atas dan meurunkan penumpang yang amat banyak. Saya terpaksa turun di halte tohsari dan melanjutkan dengan berjalan kaki ke GI. Setibanya di GI saya bergegas menuju Foodprint di lantai 5. Akhirnya saya menemukan Azizah duduk di seberang restoran sari ratu. Setelah menempatkan diri disebelahnya langsung tukar kata tukar cerita terjadi. Tujuan utama saya bertemu adalah menanyakan mengenai pengobatan yang pernah dijalani ibu mertua Azizah di Melaka. Bagaimana prosedurnya berapa biayanya bagaimana dengan akomodasi dan transportasi bagaimana diagnosa dokter bagaimana hasil yang didapat setelah berobat dan sebagainya. Sangat panjang dan cukup rinci urutan ceritanya sehingga membuat saya memiliki gambaran akan seperti apa nanti di tempat berobat yang saya tuju. Lalu kami berpindah tempat untuk makan malam dan mencari lokasi makan yang lebih private. Pilihan pertama Marugame antrian panjang pilihan kedua Sushi Tei antrian 130 masih sekitar setengah jam lebih akhirnya kami memilih restoran Tomyam di lantai 5 yang berada di ujung. Sambil menyantap semangkuk tomyam beserta ayam nanking kali ini cerita berpindah mengenai sahabat kami dan juga sekilas tentang kehidupan rumah tangga. Kami juga bertukar cerita mengenai kakak saya dan adik Azizah yang memiliki pergumulan masing-masing. Terselip juga cerita bagaimana hari-hari yang dijalani setelah resign. Betapa tak habis rasa syukur karena dapat melewatinya dengan segala permasalahan dan jalan keluar yang telah Tuhan sediakan. Tak terasa waktu menunjukan pukul 21.30 WIB yang membuat saya terperangah. Tiba saat berpisah dengan Azizah. Saya dipesankan grabnow ke stasiun terdekat. Sampai bertemu lagi di lain kesempatan. Sampai nanti ada waktu bertukar kata disertai cerita. Miss you Azizah. Terima kasih untuk waktu yang telah kau sediakan serta traktirannya. Semoga saat berjumpa lagi kita berkumpul bersama sahabat kita sehingga dapat saling menguatkan dan memberi penghiburan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar