Selasa, 31 Juli 2018

Sewindu merindu

Tepat delapan tahun usia pernikahan kami. Waktu bergulir merambat pasti. Terlewati segala suka duka tangis tawa. Bahtera ini nakhodanya adalah Tuhan Yesus Kristus. Dialah sang juru mudi yang mengarahkan tujuan. Ada saat angin badai dan gelombang terasa mengancam. Namun Tuhan adalah penolong kami. Tidak pernah terlambat dan tidak terlalu cepat. Senantiasa sesuai dengan Kairos. Meski masih ada berjuta tanya tentang apa maksud dari semua yang terjadi dan harus kami hadapi. Sampai hari ini masih dalam proses pembentukan menjadi bejana yang indah yang di pakai untuk maksud mulia bagi Kemuliaan NamaNya. Masih terus berusaha mengucap syukur dalam segala hal. Kala keinginan bersungut-sungut melanda, kala rasa iri dan dengki terhadap kebahagiaan orang lain menjelma, kala lelah jenuh apatis menanti janji jawaban doa. Biarlah kiranya Engkau mendengar seruan hati yang hancur di hadapanMu, Engkau menakar air mataku yang haus akan KasihMu di kirbatMu. Sulit untuk menjadi pribadi yang berkarakter baik namun bukan hal yang mustahil. Sewindu merindu masih kami lakoni. Berbagai upaya dan doa masih kami jalani. Kini kami menyerahkan kerinduan dan keinginan kami ke dalam tangan kasihMu. Mampukan kami bersuka cita atas penyertaanMu, atas kebaikanMu, atas pertolonganMu yang senantiasa tepat waktu. Izinkan kami beribadah kepadaMu menurut cara yang berkenan kepadaMu dengan hormat dan takut akan Engkau. Ya Tuhan, kiranya ketika kami berseru kepadaMu Engkau menjawab doa kami. Kiranya Engkau berkenan menyatakan mujizatMu atas keluarga ini. Kiranya apa yang tak pernah kami pikirkan itu yang Kau sediakan. Terima kasih ya Tuhan untuk delapan tahun usia pernikahan kami. Berkati ya Tuhan sepanjang usia sampai nanti tiba saatnya memutih rambut kami, menurun kekuatan fisik kami Engkau tetap menjadi Tuhan atas rumah tangga ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar