Selasa, 27 Desember 2016

Ngemal libur Natal

Hari libur Natal kedua adalah Senin 26 Desember 2016 yang merupakan cuti kolektif dipotong cuti tahunan. 

Kali ini kami bertiga jalan ke mal teras kota dengan niat nonton Hangout. Berdasarkan rencana sebelumnya yang gagal maka kami sudah bersiap jam 9 pagi dari rumah supaya sampai saat bioskop baru buka agar tidak terlalu penuh dan kehabisan tiket. Mama dan kakak juga langsung pulang setelah selesai nonton.

Berhubung mama belum sarapan maka setelah film usai sekitar jam dua belas lewat kami memutuskan makan di Solaria. Sambil makan jaket saya sampirkan dibangku. Selesai makan seperti biasa ke toilet dulu karena kakak punya kebiasaan dikit-dikit kebelet pipis. Jadi daripada nahan pipis yang tidak baik untuk kesehatan maka ke toilet dululah kami. 

Saat di parkiran baru sadar ternyata jaket saya ketinggalan di solaria. Bergegas saya berlari naik lift dan berlari ke solaria takut jaketnya hilang. Untungnya pelayan solaria sigap dan menyimpan jaket saya. Karena terlanjur masuk lagi ke mal saya memutuskan lanjut nonton The Professional. Jalan ceritanya sebenarnya bagus sayang eksekusinya menurut saya ada beberapa detail yang kurang pas. Saya juga baru tahu istilah dongle di film ini. Nantilah dibuat reviewnya.

Pulang dari teras kota sehabis nonton saya mencari tempat semacam penyewaan buku. Seingat saya lokasinya dekat RS bunda Dalima. Namun ingatan saya ternyata salah. Posisi yang benar adalah depan sekolah Ora et Labora. Nama tempatnya Rumah Baca. Suasananya cozy dan asyik buat nongkrong lama. Karena masih relatif baru jadinya masih sepi saat saya mampir. 

Berdasarkan pantauan saya novelnya tidak terlalu banyak. Namun sebagian besar novel baru. Antara lain Bumi, Bulan dan Matahari Tere Liye. Frederica dan Juvenila Noura books. Little things called Hope Winna Effendi. Lalu ada beberapa novel lainnya yang sangat menarik untuk dibaca. Sayangnya mereka ternyata tidak meminjamkan novel. Tapi konsepnya baca ditempat dengan cara memesan makanan. Karena saat mampir ke Rumah baca sudah jam 5 sore terpaksa ditunda. Jam operasional Senin sampai Sabtu buka jam 10.00 - 20.00 malam.

Rencananya sabtu mau mampir dan nongkrong baca seharian. Mau ambil foto-foto tempatnya juga dan bikin review. Penataan lemari dan tempat duduk yang enak dilihat dan nyaman. suasana yang relatif sepi seperti perpustakaan. 

Begitulah. 

Ngemal libur natal diakhiri dengan mewujudkan keinginan mampir ke rumah baca.

Natal 2016

Desember ini Natal jatuh pada hari Minggu. 

Baru kali ini Desember kami tidak pulang kampung atau pergi ke tempat wisata sekalian kunjungan ke tempat teman seperti 2 tahun yang lalu. 

Sebelum 2016 berakhir kami berkesempatan menciptakan momen khusus merayakan Natal dirumah. Walaupun Natal dirayakan pada hari Minggu sama seperti ibadah Minggu. Bedanya adalah adanya pohon Natal, lagu yang dinyanyikan bertema Natal. 

Karena baru kali ini merayakan Natal dirumah, tidak ada persiapan perayaan Natal yang istimewa. Sementara teman-teman sudah pada pesan nastar dan kue-kue lainnya saya cuek saja. Sama sekali tidak terlintas untuk pesan kue atau beli kue dimana. Soalnya info PO pemesanan kue juga tidak mampir ke telinga saya. Jadi pas pesanan kue milik teman datang yah saya hanya gigit jari saja karena sudah terlambat. Saya sempat berfikir untuk beli saja di toko kue tapi malas jalan ke toko. 

Setidaknya saya masih mendapat hadiah kue dari mantan bos. Seperti kebiasaan tiap tahun bos CS yang sekarang bos IAD memberi hadiah kue. Biasanya 3 toples diikat plastik putih berpita. Namun tahun ini dapet brownies. Terima kasih ya bu Lisa Yulia. Semoga Tuhan senantiasa memberkahi ibu dengan rejeki yang lancar dan dikelilingi teman dan sahabat yang tulus bukan orang yang mengambil keuntungan dari ibu. 

Untuk menambah keistimewaan Natal dirumah maka mama dan kakak datang dan masak ayam madu. Walaupun sempat ada selisih paham sama kakak mengenai rencana jalan ke mal. Sempat timbul ide untuk pesan antar pizza hut tapi baik melalui PHD maupun restoran terdekat mengatakan bahwa area rumah saya tidak termasuk dalam jangkauan pesan antar. Mengetahui hal itu membuat mood saya jatuh lagi karena kesal. Namun beginilah derita rumah di pinggiran pojokan yang untuk pesan antar atau jaringan internet masih belum masuk jangkauan. Firstmedia dan bolt lumayan ada sinyal walaupun cuma 1 bar saja. Namun internet myrepublik belum sedangkan kalau biznet belum pernah cari tahu. Maka suami berinisiatif untuk mencari makanan ke HK. Akhirnya pilihan jatuh pada sate ayam plus lontong. Nah, setelah makan sate ayam plus lontong yang dibeliin di HK sama suami kekesalan dan kesalahpahaman teratasi. Memang benar pepatah yang menyatakan perut kenyang hati senang. Setelah makan dan perut menjadi kenyang maka kekesalan meluruh dan luntur. 

Kebahagiaan sederhana mama adalah nonton serial India di ANTV. Saat ini yang sedang disiarkan sinteron India berjudul Lonceng Cinta dan Mohabatein. 

Jadi Natal 2016 dirayakan dirumah makan sate ayam dan lontong HK sambil nonton sinetron India ANTV. 

Selamat Natal 2016 kiranya damai sukacita kasih Tuhan senantiasa membawa kebahagiaan bagi kita semua.

Imanuel.

Minggu, 18 Desember 2016

Bakti Sosial, Lomba senam Maumere Gemu Fa Mire

Tiba-tiba ada WA dari bu Teni alias bu RT. Mba Meilan bisa ikut lomba senam Maumere? soalnya kurang orang. Pikir punya pikir ya bolehlah. Lagipula konon kabarnya senam Mumere ini lagi ngehits kekinian menggantikan SKJ 88 jaman dahulu dan senam-senam setelahnya.

Hari Sabtu di WA lagi sama bu Teni untuk berlatih bersama dengan ikut senam di balai warga Minggu pagi jam setengah tujuh. Semangat latihan saya bangun pagi dan siap-siap latihan. Pertama menuju ke pendopo RT tapi kok sepi. Lanjut menuju balai warga juga tidak ada orang. Lah piye iki? Ternyata yang benar adalah senamnya jam tujuh pagi. Oalah salah info nih bu Teni. Tapi tidak apalah. 

Senam Maumere di balai warga adalah senam dengan gerakan dasar yang simple. Berniat sombong nih. Saya kan sudah biasa zumba, pernah yoga dan sh'bam. Jadi buat saya gerakan senam Maumere mah kecil alias gampil lah hehehe... Menurut pelatih senamnya selain kekompakan juga yel-yel dan suara teriakan eeeaaa... haaak haaak haaa yang harus ada, juga senyum jangan lupa. Gerakan pun harus semangat dan bertenaga. Selain itu variasi gerakan juga menambah penilaian. Okelah bu. 

Setelah itu saya berlatih bertiga sama Dhea dan bu Sista di depan pendopo RT. Lalu minggu berikutnya latihan lagi berdua bu Sista dirumah saya. Ini kok latihannya parsial yah, anggota lainnya mana? Oh, ternyata bu Lina masih sakit, bu Bowo sedang pergi. Alhasil kami baru latihan bareng dua minggu sebelum lomba. Terkumpulah 6 orang yang latihan senam Maumere dirumah bu Bowo. Saat sedang latihan pada minggu malam ternyata ada kabar bahwa peserta dibatasi harus 5 orang saja. Apabila kurang atau lebih akan didiskualifikasi. Maka Tuti temannya Dhea dijadikan cadangan dengan kriteria masih belum hafal dibanding yang lain. 

Seminggu sebelum lomba latihan intensif tiap malam. Apa daya saya tidak bisa ikut latihan karena terkendala sampai rumah sudah malam. Maka ketika bu Teni dan bu Bowo WA menanyakan partisipasi saya dengan senang hati saya mundur. Tidak enak rasanya ketika yang lain berkorban latihan intensif walaupun capek sementara saya tidak ikut. Saya support saja sebagai cadangan.

Minggu 18 Desember 2016 jam 2 siang adalah saat lomba dilaksanakan. 

RT kami mendapat no urut pertama. Cukup beban juga menjadi peserta pertama. Saya kebagian tugas memvideokan peserta saat sedang lomba. Bermodalkan hp bu Sista saya bak videographer profesional mengabadikan lomba senam Maumere. Saat merekam peserta lomba RT kami itu saya melihat ada beberapa gerakan yang kurang kompak. Walaupun variasi gerakan banyak dan sulit namun tak dapat dipungkiri kekompakan mendapat perhatian khusus.

Melihat para peserta dari RT lain sebenarnya cukup optimis RT kami juara. Namun ternyata hanya mendapat tempat ketiga. Memang dalam penglihatan saya ketika memperhatikan peserta yang juara pertama mereka kompak walaupun gerakannya sederhana. Juga yel-yel nya cukup banyak dibanding RT kami.

Setidaknya kami juara walau hanya tempat ketiga. Dibanding dengan RT lain yang latihan sebulan sebelumnya. Wajar saja kalau RT kami yang hanya latihan seminggu menjadi kurang kompak. Mau bagaimana lagi. Mengumpulkan keselurahan peserta secara bersamaan sulit menyamakan jadwal. Masing-masing ada kesibukannya. Alhasil barulah seminggu menjelang lomba latihan intensif dengan seluruh peserta baru bisa dilakukan. 

Semangat yah. Tahun depan kita pasti juara pertama.

Sabtu, 17 Desember 2016

Dinner at Allegra Sheraton Gandaria City

Setiap tahun kantor memberikan kepada karyawannya hadiah berupa harmonius budget atau entertainment budget. Nominalnya adalah Rp. 150.000 per orang dengan catatan bahwa karyawan tersebut sudah berstatus sebagai karyawan tetap. Masa berlaku budget tersebut adalah April ke April tahun berikutnya. 

Nah, untuk budget tahun sebelumnya semasa kepemimpinan bos pindahan itu, dipakai untuk Gathering ke Pulau Harapan. Saat itu yang ikut cukup banyak walaupun tidak semua bisa atau mau ikut. Selain itu ada donasi tambahan dari bos dan tiap karyawan yang ikut diminta menambah sejumlah uang. Lupa angka persisnya kalau tidak salah nambah Rp. 150.000 per orang.

Budget periode April 2016 - April 2017 masih belum digunakan. Biasanya dipakai untuk makan-makan saat acara buka puasa bersama satu divisi. Namun karena tidak dipakai saat bulan puasa kemarin maka budget masih ada.

Ide awalnya adalah ketika yang ulang tahun Februari s.d Juni digabung merayakan dengan makan di restoran Ta Wan FX. Tercetus ide kenapa tidak menggunakan dana dari budget tersebut. Untuk acara gabungan ulang tahun tersebut sebenarnya harus diceritakan tersendiri.

Singkat kata berhubung ada 2 bos yang berulang tahun di Desember pada tanggal yang sama, maka direncanakanlah acara makan malam mewah. Dicarilah tempat dmakan yang mampu menampung setidaknya 24 orang. Juga mencari promosi apabila pembayaran dengan kartu kredit. 

Rencana awal adalah di hotel Pullman dekat Central Park Jakarta barat. Namun karena keterlambatan reservasi sehingga tidak mendapat tempat. Lalu dicarilah tempat lain yang sekiranya sesuai budget namun menyediakan pilihan all you can eat yang enak. Maka terpilihlah hotel Sheraton yang terhubung juga dengan mal Gandaria city yang memberikan promosi kartu kredit platinum BCA.

Adapun karena ulang tahun 2 bos adalah 11 Desember maka rencana makan dibuat untuk Jumat 16 Desember. Sebab apabila dimundurin lagi ke Jumat berikutnya sudah tidak berasa lagi ulang tahunnya. Setelah diputuskan tanggal berapa acara makan malamnya tugas saya adalah mengumpulkan biaya untuk beli kado. Melalui beberapa perbincangan dengan teman-teman akhirnya disepakati bahwa patungan kado adalah Rp. 50.000 per orang. Setelah uang terkumpul diberikan ke spesialis bagian cari kado yaitu leader team payment saat ini.

Urusan kado selesai. Berikutnya mendata siapa saja yang bisa ikut. Setelah ditanya kesediaan masing-masing orang ternyata yang tidak bisa ikut ada 6 orang. Tiga orang cowok dan tiga orang cewek. Cowok yang pertama ada urusan keluarga menjemput orang tua yang berkunjung dalam rangka Natalan. Setali tiga uang cewek satunya yang punya hubungan dekat dengan cowok tersebut juga tidak bisa ikut dengan alasan gladi resik Natal. Kalau dua cewek sisanya tidak bisa ikut karena pertimbangan suami yang menyarankan untuk tidak ikut dengan alasan jauh dan kemalaman. Sisanya cowok yang juga beralasan jarak yang jauh. satu cewek tersisa memutuskan tidak ikut saat terakhir dengan alasan kurang jelas.

Akhirnya total yang ikut berjumlah 17 orang termasuk 2 bos yang berulang tahun. Penting dicatat bahwa biaya acara makan malam disubsidi oleh mereka. Tambahan ada satu staff yang juga berkontribusi memberi subsidi. Tenanglah kami karena tidak usah nambah biaya lagi.

Akhirnya Jumat yang dinanti pun tiba. Setelah mengetahui jumlah peserta maka dikordinasikan juga siapa bareng siapa ikut mobil siapa. Tiga orang cowok dan satu cewek memutuskan untuk naik motor. Maka sisanya naik mobil. Ada 4 mobil untuk 13 orang. Maka per mobil diisi rata-rata 3 orang. 

Jam 5 teng sudah  dua mobil berangkat dan yang naik motor segera meluncur. Dua mobil sisa adalah mobil bos. Saya ikut di salah satu mobil bos cewek bersama satu teman yang diundi utak utik dipilih bareng kami. Mobil yang saya tumpangi berangkat jam 6 lewat karena bos masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum pulang. 

Kami sampai jam sekitar setengah tujuh dan sangat bahagia karena jalanan tidak terlalu macet. Walaupun sangat tidak mungkin jalanan lancar saat Jumat malam setidaknya waktu tempuh kami tidak terlalu lama di jalan.

Oh iya, untuk menuju hotel Sheraton ada jalan masuk yang terhubung dengan mal Gandaria city. Karena itulah bos memarkirkan mobilnya di B2 mal tersebut. 

Saatnya makan malam mewah di Allegra restauran hotel Sheraton. Puas-puasin makan sampai kenyang karena harganya mahal. Saat kami makan ada banyak juga pengunjung yang merayakan acara mereka disana. Makanannya enak semua dan sangat bikin kenyang. Susasananya juga terkesan mewah dengan penataan makanan utama dan kue-kue yang di atur cantik dan mengundang selera. Saya sempatkan mengambil foto area restoran sebagai pengingat bahwa saya pernah kesini.

Acara makan malamnya berjalan sukses dan mengenyangkan. Saya terhibur dengan obrolan sekaligus celaan dan candaan terhadap salah satu anak baru yang masih abege. Miris sih kalau dipikir bahwa kami ngomongin dia tapi karena pembicaraan dibawakan oleh teman kami dengan nada bercanda maka sepertinya itu menjadi satu hiburan.

Sebelum pulang pastinya ada foto session terlebih dahulu untuk diposting di media sosial.

Saya pulang bareng sama bos dan diantar sampai stasiun rawa buntu. Untunglah tidak jadi diantar hanya sampai jurang mangu karena ketika saya sampai stasiun rawa buntu ternyata kereta masih di tanah abang. Coba kalau saya di jurang mangu jadi lebih ribet. Akhirnya saya putuskan naek ojek online saja, soalnya kalau ojek pangkalan pasti mahal karena sudah malam dan tarif yang tidak jelas. Cukup lama saya mendapat driver ojek karena sepertinya mereka tidak mau ambil orderan jarak dekat dan harga yang murah. Tarif di aplikasi adalah Rp. 8.000 namun saya memberikan Rp. 15.000 kepada bapak ojek yang akhirnya mengambil orderan saya.

Saat masih diperjalanan mau masuk tol saya membaca WA suami yang menanyakan kenapa belum sampai rumah padahal sudah jam 10 malam. Saya menjawab baru mau masuk tol dan sempat terbersit kekhawatiran bos mau antar sampai mana. Berhubung bos juga sudah mengantuk tidak mungkin saya meminta diantar sampai rumah. Jadi ketika bos bertanya mau diantar sampai mana saya memilih stasiun rawa buntu yang lebih dekat rumah.

Sampai dirumah saya lihat jam menunjukan pukul setengah dua belas malam. 

Istirahat sebentar, nonton tv dulu baru akhirnya mandi.

Saatnya tidur dan bermimpi indah.

Perut kenyang, hati senang tidur tenang.

Minggu, 11 Desember 2016

Masih belum dikasih

Setelah memulai kembali proses hamil dengan inseminasi di RS pemerintah tapi bagian swastanya, hasilnya gagal total. Tak terkatakan betapa kecewa dan sedihnya saya saat buang air kecil dan ada noda darah di pakaian dalam yang menandakan bahwa saya haid. Kekecewaan saya rasakan karena sepertinya dokter yang menangani terlalu cuek dan tidak informatif. Dari awal saya sudah agak kurang sreg dan sedikit curiga ketika pertama kali konsultasi dan memberikan semua hasil cek lab termasuk cek sperma namun dokter tersebut menyuruh untuk cek lab lagi dengan alasan cek sebelumnya dilakukan sudah beberapa tahun yang lalu. Terlintas di benak saya ketika dokter menyarankan tepatnya menyatakan bahwa cara satu-satunya hanyalah melalui IVF (Bayi tabung) setelah beliau mempelajari hasil cek lab sebelumnya.

Adapun saya selalu konsultasi sendiri tanpa ditemani suami dengan pertimbangan saya berobat terlebih dahulu. Namun, kalau saya tidak bertanya apakah suami perlu berobat juga atau bagaimana dokter baru memberikan resep yang kok saya pikir terlambat diberikan. Mungkin kalau saya tidak bertanya malah suami didiamkan saja dan tidak disuruh minum obat. Selama 2 minggu tiap hari perut saya disuntik bergantian kanan dan kiri agar sel telurnya berkembang sebesar 2 cm. 

Mana obat untuk kesuburan sel telur sangat mahal. Sekali nebus resep plus konsultasi bisa habis 2 jutaan. Budget dari kantor sudah habis namun ternyata inseminasinya gagal total. Dengan entengnya dokter berkata bahwa kemungkinan disebabkan karena volume atau jumlah sperma yang terlalu sedikit. Sangat menyebalkan sekali mendengarnya. Kan dokternya seharusnya lihat hasil lab cek sperma yang menyatakan volume sedikit dan ada saran IVF. Pikiran jahat saya berkata bahwa dokter sengaja tetap melanjutkan karena dari proses inseminasi beliau tentunya dapat bagian. 

Pada saat saya mau diinsem juga sudah menunggu dokternya sejam lebih dari waktu yang dijanjikan. Sekitar setengah jam sebelumnya saya sudah disuruh masuk ke ruang inseminasi dan persiapan dengan melepaskan pakaian dalam. Lalu ditinggalkan begitu saja dengan penjelasan suster bahwa dokternya masih ada tindakan IVF dulu di ruang sebelah. Dikarenakan ruangan yang ber AC dan saya melepas pakaian dalam maka saya jadi kebelet kencing. Ditambah rasa kesal dan bete karena terlalu lama menunggu akhirnya saya putuskan ke toilet untuk pipis. Saat sedag di toilet susternya memanggil dan mengatakan jangan pipis ditahan saja. Namun saya sudah terlanjur dan sudah flush toiletnya. Ketika saya baca-baca postingan blog mengenai IVF ternyata memang saat proses IVF harus menahan pipis. Hal ini membuat saya bertanya-tanya apakah kalau waktu itu saya tidak pipis maka proses insemnya akan berhasil?. Pertanyaan yang tidak akan pernah ada jawabannya. 

Akhirnya semua kembali ke awal. 

Sepertinya saya memang tidak atau belum diberi mujizat memiliki anak. Apalagi mendengar dan mengetahui kalau dua orang teman kantor yang juga sudah lama menikah akhirnya sudah hamil. Yang satu melalui proses IVF dan yang satu katanya proses alami setelah dia juga IVF di Yogya. 

Saya tidak bisa bercerita tentang hal ini kepada siapapun. Saya hanya bisa memendam semuanya dan menangis sendiri dikamar. Suami pernah berkata bahwa keinginan saya untuk punya anak seolah mengabaikan keberadaannya. Bahwa yang penting adalah kami sebagai suami istri saling memiliki. Bahwa dia juga sedih karena masih belum bisa memiliki keturunan. Apalagi permasalahannya antara lain karena  volume jumlah sperma yang terlalu sedikit. Selain itu kondisi rahim saya yang tertekuk atau terbalik juga makin mempersulit proses hamil secara alami.

Selesai proses insem saya juga tidak diberikan nasihat apapun sama dokternya. Ditinggal begitu saja. Cuma disuruh berbaring setengah jam baru boleh pulang setelah menyelesaikan administrasi. Nanti 2 minggu baru datang lagi untuk diperiksa berhasil atau tidak. Tidak ada wejangan atau pemberitahuan pantangan makanan atau pantangan aktifitas fisik atau apa. Kalau diingat-ingat lagi menyebalkan sangat karena gagal. Pada hari kesebelas atau keduabelas dari waktu 2 minggu saat pipis dan muncul noda coklat di pakain dalam saya langsung lemas dan kecewa. Sudah pasti gagal namun saya tetap cek ke dokter sekedar meminta penegasan atas kegagalan insem yang sudah dilakukan. 

Jadi, apabila ada yang tanya saya masih tetap memberi jawaban yang sama.

MASIH BELUM DI KASIH. 

Minggu, 18 September 2016

Mimpi sore hari

Sore ini terbangun dari tidur dan masih teringat mimpinya.

Mimpi saya mama dan kakak seperti dikamar belakang mau tidur. Tapi di tanah di kamar belakang ada kaki yang bisa bergerak. 

Mimpi bapak pakai seragam kerja abu-abu angkatan mau kirim-kirim surat. Ada yang mau dikirim ke kantor untuk Febry Tobing dan Simanjuntak. Terus ketemu almarhum kakek duduk dikursi roda bertanya "Ada apa?". Saya jawab "Tidak ada apa- apa", namun saya menangis. 

Mimpi teman DM yang sekarang di Jepang menemani istrinya di acara pernikahan teman kantor terus dia menaruh buket bunga mawar dan ternyata dia buka toko bunga. Juga bertemu 2 teman DM yang pernah jualan sambel ijo dan bawang goreng satunya yang pernikahannya dilakukan di Medan. Entah kenapa saya malah minta maaf sama mereka berdua. 

Mimpi ada Eva di acara pesta dapat souvenir lucu.  

Mimpi yang aneh. 

Padahal saya tidak memikirkan atau teringat mereka tapi kenapa memimpikan mereka ya? 

Yah, katanya mimpi adalah bunga tidur. 

Buat saya mimpi berarti saya sudah tidur dimana sebelumnya bolak balik kamar mandi buang air kecil dan susah tidur. 

Entah kenapa kali ini terbersit keinginan menuliskan mimpi. 

Mungkin sebaiknya jangan tidur menjelang sore karena kurang baik hehehe...

Selasa, 06 September 2016

Dimulai lagi

Per Jumat 2 September 2016 dimulai lagi rencana program kehamilan. 

Awalnya Sabtu 27 Agustus 2016 berangkat ke RSCM Kencana paviliun Yasmin. Sebenarnya hanya mau tanya-tanya biaya dan harga. Namun berakhir dengan daftar untuk konsultasi dengan Dr Andon Sabtu berikutnya. 

Berdasarkan masukan dari resepsionis bagian pendaftaran disarankan agar konsultasi dilakukan pada hari kedua haid apabila ingin program hamil. Kalau dilihat siklus haid maka hari ke 28 jatuh pada 30 Agustus 2016. Ternyata hari pertama haid Kamis 1 September 2016 maka jadwal konsultasi direschedule maju sehari jadi Jumat 2 September 2016. 

Kamis malam disiapkan semua hasil pemeriksaan sebelumnya. Cek HSG, cek sperma, hasil operasi pengangkatan miom dan kista. Pada saat konsultasi dengan Dr Andon disarankan untuk cek ulang HSG dan cek sperma. Karena hasil yang ada adalah pemeriksaan tahun 2011. Jadi perlu diketahui hasil terbaru setelah operasi untuk saya dan hasil terbaru kuantitas sperma suami. 

Namun kalimat Dr Andon agak sedikit melemahkan. Dia berkata kalau hasil cek sperma masih sama maka kemungkinan hamil melalui bayi tabung. Adapun biaya bayi tabung adalah Rp. 45.000.000 saja diluar biaya obat dan cek laboratorium. Apabila tidak ada kendala apapun maka cukup dengan biaya tersebut. Apabila ada tambahan obat dan lainnya setidaknya harus siapkan sekitar Rp. 50.000.000 saja.

Duh Gusti, langsung resah hati ini mengingat biaya yang tidak sedikit itu. Cobaan apalagi sekarang? Prosentase keberhasilan bayi tabung juga tidak 100% sukses dan belum tentu langsung berhasil pada percobaan pertama. Tak terkatakan bagaimana rasanya. Disaat perempuan lain dengan mudahnya hamil saya harus melewati segala proses ini dengan biaya sedemikian. 

Semua demi kehadiran buah hati.

Semua dimulai lagi.

Senin, 29 Agustus 2016

Selamat jalan kak Marisa

Hari minggu kemarin 28 Agustus 2016 ada kabar duka dari ruang ICU RS UKI Cawang Jakarta. Kak Marisa Tan boru Gultom istri Edwin Tan meninggal dunia pukul 08.20 pagi. Jenazah akan disemayamkan di Wisma Kasih Agape GBI Sawangan Depok. Ibadah penghiburan diadakan Minggu malam jam 19.00 sampai selesai. Ibadah perkabungan diadakan Senin jam 10 pagi dan jenazah akan dikuburkan di TPU Pondok Rangon.    

Saya tidak bisa datang menengok sewaktu kak Marisa masih dirawat di ICU RS UKI Cawang. Padahal sebenarnya saya bisa saja kesana sepulang dari RSCM Kencana. Namun hati dan pikiran sedang tidak sejalan karena saya sedang dalam mood yang kurang baik. Ada sedikit keegoisan saya yang terpikir dalam perjalanan menuju stasiun Cikini. Dapatkah saya meminta kak Marisa mendoakan saya untuk keinginan pribadi yang belum tercapai? Namun akhirnya akal sehat yang menang. Tidak mungkin saya meminta kakak berdoa bagi saya ketika kondisinya sendiri dalam keadaan yang memaksanya menempati ruang ICU. Dalam pemikiran saya saat itu adalah saya lebih baik mendatangi kakak di Sawangan. Pilihannya adalah saya menjenguk kakak yang sedang dalam pemulihan atau saya menatap kakak dalam peti mati saat ibadah perkabungan. Ternyata yang terjadi adalah pilihan kedua. Ya, saya datang ke ibadah perkabungan kakak. 

Setelah mendapat izin suami maka saya ambil cuti mengingat bahwa ibadah perkabungan dimulai jam 10 pagi dan tidak tahu selesai jam berapa. Jadi tidak mungkin juga coming late ke kantor. Saya berangkat dari rumah jam 9 pagi. Rencana naik bis jurusan Parung namun karena lama menunggu akhirnya saya memilih naik angkot jurusan prumpung dan akan lanjut dengan angkot jurusan parung. Berhubung duit didompet ada selembar ratusan ribu saya belanja di Indomaret agar dapat recehan. Keluar dari situ saya menunggu angkot dan diseberang ada ojek grab dan kami saling tatap-tatapan. Sebelumnya sempat terbersit mau naik ojek namun saya perhatikan sekitar tidak terlihat ojek pangkalan. Mau pakai aplikasi grab juga lokasi awal saya tidak tahu. Makanya ketika ojek grab dan saya saling lihat saya seperti tercerahkan. Ketika driver grab putar balik dan berhenti di depan saya maka kami bernegoisasi. Kesepakatan harga terjadi yaitu Rp. 20.000 sampai pintu gerbang WKA GBI Sawangan. Maka melajulah saya diatas motor. Pilihan saya terbukti tepat karena adanya perbaikan jalan sehingga apabila naik angkot maka saya akan sangat terlambat tiba. Walaupun saya terlambat setidaknya tidak terlalu lama. 

Ketika saya memasuki ruang ibadah ternyata sedang diadakan acara perkabungan adat batak sesuai suku darimana kakak berasal. Sesudah itu barulah ibadah dimulai diawali pujian penyembahan dan firman dibawakan oleh Pdt M. Riza Solichin sebagai gembala. Selesai firman ada pembacaan puisi, ada ucapan selamat jalan dan koor dari volunteer, sepatah kata dari pihak keluarga yang diwakili omnya kakak dan terakhir lagu dari anak-anak PAUD dan guru sekolah minggu. Keharuan dan isak tangis mewarnai jalannya ibadah. Dimana kami semua mengingat akan sosok pribadi kakak yang senantiasa menyediakan telinga dan hatinya untuk curhatan keluh kesah dan selalu mampu menguatkan kembali lutut yang goyah dan semangat yang patah. 

Saat sambutan dan ucapan perpisahan berlangsung terbersit dalam benak saya kejadian yang saya alami sebelum pernikahan kakak dengan Edwin. Saya mendapati terlebih dahulu keakraban antara kakak dan Edwin lebih dari sekedar teman namun sudah seperti sepasang kekasih. Akan tetapi saya heran karena teman-teman DM Sawangan sepertinya tidak menyadari hal itu. Hal ini saya rasakan ketika diajak menginap dirumah kakak dan ketika saya sampai saya dapati bahwa Edwin juga ada disana. Saat saya bertanya kepada teman-teman DM Sawangan ternyata hal tersebut adalah hal biasa dimana banyak teman DM yang sering main bahkan menginap dirumah kakak. Jadi jangan ada kesalahpahaman mengenai hal ini. Tak urung ketika kabar kakak dan Edwin mengakui bahwa mereka menjalin hubungan dan serius dengan kelanjutan hubungan mereka, saya dapati bahwa beberapa teman DM Sawangan terkejut. Namun hal itu tidak berlaku bagi saya karena saya sudah melihat dan merasakan adanya chemistry diantara kakak dan Edwin. Tak terasa seharusnya 9 Desember 2016 adalah tepat 10 tahun usia pernikahan mereka. Namun Tuhan berkehendak lain. Kakak telah berpulang lebih dulu meninggalkan Edwin dan anak mereka. 

Selamat jalan kak Marisa.

Kakak telah mencapai garis finish dan sangat layak menerima mahkota kehidupan. 

Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan.

Kamis, 25 Agustus 2016

Long lost friend and we meet again

Awalnya karena ingin tahu jadwal ibadah di GBI Sawangan jam berapa saja maka saya menghubungi seorang teman lama. Pada saat saya sms ditanya apa pakai aplikasi WA. Maka selanjutnya kami saling bertukar kabar  melalui WA. Darinya saya juga baru tahu mengenai kondisi terbaru pasangan hidupnya yang sedang mengalami sakit cukup parah. Kondisinya sempat membaik selama beberapa bulan sejak di diagnosa penyakit tersebut. Dengan pengobatan herbal yang mereka pilih ternyata mampu membuat kondisi si pasien membaik.

Melalui dia saya juga mendapatkan kembali kontak dengan sahabat saya yang lainnya. Lagi-lagi mendengar berita bahwa ibunya sudah meninggal dan sekarang dia kos di tebet dekat tempat kerjanya. Maafkan saya sahabat karena terlambat mengetahui berita ini sehingga tidak dapat memberi dukungan saat kau kehilangan ibumu.

Di FB saya juga share moments saat acara pernikahan sahabat yang satunya lagi. Dia like postingan saya dan kami saling komentar. Namun saya masih belum mendapat kabar terbarunya.

Kekagetan saya saat mendapat info di WA bahwa kondisi pasangan hidup teman kami dalam kondisi kritis dan dirawat di ICU RS UKI Cawang Jakarta Timur. Kondisinya cukup memprihatinkan karena dia sudah ditopang oleh alat bantu yang membuat timbul rasa sedih. Kami hanya bisa berdoa kiranya mujizat terjadi dan kesembuhan dan pemulihan seutuhnya atas penyakit yang diderita boleh terjadi.

Sahabat saya yang kos di tebet mendapatkan kembali no kontak sahabat kami dan akhirnya kami saling bertukar kabar bahkan membuat grup WA. Melalui komunikasi japri di WA saya mengetahui bahwa sahabat saya kadang di Pamulang, Kelapa gading, Semarang dan tidak pernah menetap di satu tempat. Selalu berpindah sesuai kebutuhan.

Kami sudah sangat lama terpisah jarak dan waktu. Begitu banyak cerita dan kisah yang sangat ingin kami bagi bersama. Walaupun pertemuan kami kembali diwarnai dengan kabar kurang mengenakan mengenai teman kami yang sakit, namun saya bersyukur bahwa kami masih dapat menyambung kembali persahabatan yang sudah lama terjalin.

Long lost friend and we meet again in not good condition for each one of us.

Walau bagaimanapun saya selalu berharap bahwa kami tetap dapat saling memberi kabar satu sama lain meski hanya sekedar sapa lewat WA.

Kiranya persahabatan kita tetap langgeng dan awet sampai usia senja.


Senin, 22 Agustus 2016

Starbucks moments every 22 each month a.k.a Tumbler day

Hari ini 22 Agustus 2016.

Setiap bulannya ada namanya Tumbler day di Starbuks. Dimana setiap bulan di tanggal 22 apabila membeli minuman di Starbucks mendapat dikon 50% jika membawa tumbler sendiri namun yang merk Strabucks ya bukan tumbler tupperware atau lock n lock atau tulipware hehehe...

Sudah kesekian kalinya kami yang terdiri dari mak Vani, Sabz dan saya sendiri dan terkadang Chucky kalau lagi mau ikutan menikmati diskonan dengan modal pinjem tumbler belski. kalau mak Vani dan Sabz sih punya tumbler sendiri. Kalau saya belum sanggup beli karena harganya berasa banget.

Kami penikmat kopi ala-ala cafe. Yang mencoba mengikuti gaya kekinian. 

Sebenarnya lebih murah beli kopi di family mart apalagi kalau lagi pakai kupon diskon jadi hanya Rp. 5.000 saja per cup nya. Rasanya juga enak dan berasal dari biji kopi yang digiling mesin langsung saat akan diseduh. Kali ini Sabz mencoba Asian Dolce dimana saat saya minum rasanya mirip dengan Dolce latte di Family mart. Entahlah. Mungkin memang lidah saya yang kurang peka.

Semenjak saya membaca postingan mengenai kopi sachet yang ternyata kandungan kopinya sangat sedikit sekali bahkan hanya perisa kopi. Saya berusaha agar tidak lagi minum kopi sachet, kecuali darurat terpaksa.

Sudah beberapa lama tidak lagi beli Indocafe Capucino di MansCaf akibat pengetahuan baru tentang kopi sachet ini.

Semoga apabila saya memutuskan untuk hidup sehat dengan Food Combining saya bisa melepaskan kesukaan saya akan kopi.

Happy Tumbler day.


Rabu, 17 Agustus 2016

Kemerdekaan dan Kebebasan

Tepat 71 tahun yang lalu Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. 

Sekarang begitu banyak cara dan begitu banyak kreatifitas dilakukan dalam merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia.         
Ada 2 berita yang cukup membuat sedih ditengah kebahagiaan perayaaan kemerdekaan ini. 

Kedua berita berkaitan dengan nasionalisme dan status kewarganegaraan. 

Yang satu adalah Gloria sorang siswi SMA Dian Didaktika Depok berusia 16 tahun yang lolos menjadi paskibraka namun dua hari menjelang perayaan 17 Agustus terganjal status kewarganegaraan karena ayahnya warga negara Perancis walau ibunya WNI suku Sunda. 

Berita satunya adalah digantinya seorang menteri BUMN yang menurut berita memiliki dobel kewarganegaaraan yaitu warga negara Amerika.                            

Hal ini membuat miris karena apa yang dilakukan salah seorang komika Pandji Pragiwaksono yang menanyakan kepada beberapa WNI kenapa mereka tidak kembali ke Indonesia setelah lulus kuliah. Beragam jawaban yang mereka berikan, namun intinya mereka menganggap Indonesia belum siap menerima mereka kembali karena banyak hal. Salah satunya masalah birokrasi administrasi pemerintah yang sepertinya menghalangi mereka mewujudkan ide dan cita-cita versi mereka dalam turut membangun Indonesia tercinta. Masalah infrastruktur, masalah karakter tepat waktu, masalah kurikulum pendidikan dan masih banyak hal yang perlu dibenahi.    

Ketika presiden Soekarno dan Bung Hatta membacakan proklamasi yang membuat Indonesia meraih kemerdekaannya pasti tidak menyangka bahwa dikemudian hari ada banyak anak bangsa yang ternyata belum memiliki kebebasan dalam memilih pengabdian kepada negara Indonesia.                                                              
Banyak hal memang yang perlu dibenahi oleh pemerintah yang harusnya kita dukung sebagai warga negara yang mengasihi bangsa Indonesia. Hal kecil seperti buang sampah pada tempatnya, antri dengan tertib, bayar pajak, belajar menghargai orang dengan tepat waktu dan hal-hal kecil lainnya yang bisa menjadi luar biasa bila semua orang saling mengingatkan dan melakukannya dengan senang hati.                                                           

 Indonesia oh Indonesia engkau adalah keluarga yang sangat menjengkelkan, sangat menyebalkan, sangat bikin marah dan kesal. Namun apapun itu engkau adalah keluarga. Darah lebih kental daripada air. Demikian pepatah mengatakan. Bagaimanapun juga kami tetap mengasihimu Indonesia tercinta. 

Lets sing it.
  
Tetapi kampung dan rumahku disanalah ku rasa senang. 
Lebih baik disini rumah kita sendiri. Segala nikmat dan anugerah yang Kuasa. Semuanya ada disini

Kata-kata tersebut cuplikan syair lagu yang mewakili rasa sayang dan cinta kami padamu Indonesia.  

Dirgahayu Republik Indonesia ke 71 tahun. 

Kiranya kasih penyertaan Tuhan tercurah atas bangsa Indonesia.           


MERDEKA!!!!!!!

Minggu, 14 Agustus 2016

Arisan keluarga dan tali kekeluargaan yang mesti dijaga

Akhirnya arisan keluarga lagi.

Tujuan awalnya sih bagus, supaya setiap anggota keluarga besar saling mengenal sepupu, anak cucu mantu cicit. Namun akhir-akhirnya arisan keluarga tidak lagi seperti itu. Beberapa orang mengharapkan dapat arisan duluan karena sedang butuh uang. 

Ada juga yang tidak pernah datang arisan dan tidak bayar iuran selama beberapa bulan. 

Kali ini arisan diadakan dirumah lik Nar. Perjalanan yang panjang dari rumah menuju tempat arisan. Dengan menggunakan kereta api selama 3 jam dilanjut dengan naik bajaj. Pakai acara nyasar karena sudah sangat lama sekali sejak terakhir menginjakan kaki di sana.

Kedatangan kami sudah terlambat karena ketika kami tiba semua sudah selesai makan siang dan sedang asyik mengobrol santai. 

Menjelang sore diperbincangkan rencana untuk liburan ke Ciater. Setengah harga vila akan ditanggung keluarga lik Nar sisanya dibagi bersama. Untuk makan masing-masing dan transportasi juga demikian. Pada arisan tahun kemarin atau beberapa tahun yang lalu juga diadakan arisan di vila. Kami memboikot karena merasa tidak diajak berunding dan terpaksa harus mengikuti keputusan peserta arisan keluarga yang datang saat keputusan diambil. Untuk kali ini kami setuju dengan catatan hanya liburan dan bukan arisan.

Sebab saat lebaran bukan Juli kemarin ternyata dilakukan pengocokan arisan sehingga kami terpaksa membayar dua kali iuran arisan.

Dikarenakan langit sudah mendung dan gerimis mulai turun, akhirnya satu persatu pamit pulang. 

Kami juga pulang dengan menggunakan transportasi yang sama yaitu KRL commuterline.

Sampai dirumah ketika disampaikan kepada hubby, sepertinya tidak diijinkan ikut karena acaranya Sabtu Minggu yang mana membuat kami tidak bisa beribadah. Cukup ikut arisan saja dalam upaya menjaga tali kekeluargaan.

Padahal sudah senang mau liburan, eh terpaksa tidak partisipasi karena tidak dapat ijin.

Ya, sudahlah.

Baper Surya Cyntia

Hari ini hari Sabtu 13 Agustus 2016. Hubby ada acara pertemuan dengan orang tua murid. Sementara saya tidak ada acara apa-apa jadi ya dirumah saja. 

Seperti biasanya saya memastikan diri untuk melakukan kegiatan rutin yaitu setrika baju dan rencana mengepel. Namun saat bangun pagi ternyata listrik aliran PLN mati. Baru menyala sekitar jam 7 pagi. Syukurnya hubby memang rencana berangkat sekitar jam setengah 8 sehingga listrik mati tidak terlalu berpengaruh. Untungnya lagi persediaan air di kamar mandi mencukupi. 

Setelah hubby berangkat, saya masih malas-malasan di kasur dan buka-buka youtube. 

Saat buka youtube itulah saya menemukan saluran youtube Catatan Surya Cyntia yaitu chanel Surya Saputra dan Cyntia Lamusu.

Ada dua video yang saya tonton yaitu sesi tanya jawab seputar kehamilan Cyntia dimana dijelaskan disitu bahwa mereka sudah 8 tahun menantikan kehadiran buah hati smapai akhirnya memutuskan untuk program bayi tabung. Juga dijelaskan mereka sudah program inseminasi sebanyak dua kali dan melakukan bermacam cara agar Cyntia bisa hamil. Karena setelah periksa ke dokter kondisi keduanya baik dan sehat, tinggal tunggu waktu saja. Tahun pertama kedua sampai ketiga masih tetap berusaha hamil alami. Tahun keempat kelima mencoba inseminasi. Tahun keenam dan ketujuh mulai berpikir secara fokus dan mengurangi pekerjaan khususnya Cyntia. Saat-saat down ketika masih belum berhasil mereka saling menguatkan dan mensupport untuk mencoba lagi dan lagi. Sampai akhirnya mereka memutuskan tindakan program bayi tabung dan berhasil.

Video kedua adalah saat mereka cek up ke dokter Ivan sebagai dokter yang menangani program bayi tabung mereka. Pada penjelasan dari dokter Ivan inilah ada sedikit yang membuat hati saya sedih dimana seharusnya pada tahun ketiga ketika masih belum hamil juga seharusnya pasangan suami istri waspada dan melakukan tindakan yang diperlukan sesuai kondisi masing-masing pasangan. 

Bapernya adalah perkataan Cyntia bahwa program bayi tabung adalah salah satu tindakan medis paling tinggi atau pilihan terakhir untuk masalah fertilitas. 

Perkataan itu menimbulkan pemikiran bahwa harapan terakhir memiliki anak kandung adalah bayi tabung. Padahal biayanya sangat mahal dan keberhasilannya juga tidak 100% hanya sekitar 45% sampai 50% saja. Duh Gusti...

Kalau dilihat secara medis dari sisi kedokteran sepertinya memang sulit buat saya bisa hamil. Usia tahun ini sudah 38 tahun, sudah dioperasi kista dan miom namun ada indikasi kista muncul lagi. Sementara sperma hubby kualitas bagus namun kuantitas dibawah batas normal. 

Hanya mujizat Tuhan yang sanggup memberi saya suntikan harapan. Tiada yang mustahil bagi Tuhan.

Semoga ini hanya fase baper yang mesti saya lewati dan saya akan menyatakan bahwa biarpun orang mereka-reka hal yang tidak baik namun Tuhan sanggup mengubahnya menjadi kebaikan. Amin.

Minggu, 07 Agustus 2016

Anak magang dan kerjasama tim

Memang susah sekali kalau dalam pekerjaan ada rekan kerja yang sulit untuk melakukan pekerjaannya dengan baik padahal kerjasama tim sangat penting.          

Ada juga anak magang yang tujuan dipekerjakan adalah membantu namun ternyata tidak sesuai yang diharapkan. Bagaimana mau bekerja dengan baik. Absensi saja berantakan. Datang siang tanpa rasa bersalah dan tanpa memberitahu, sering menghilang lama saat jam kerja, tidak menghormati rekan kerja yang usianya lebih tua. Sungguh luar biasa. 

Yang lebih luar biasa lagi adalah ada dua orang rekan kerja yang berusaha melobi agar anak magang ini di angkat jadi permanen. Halo??? Tolong deh ya. Kelakuan saat magang saja seperti itu, lalu bagaimana nanti kalau sudah permanen, yang ada malah menyusahkan rekan kerjanya yang mengerjakan pekerjaan dia. Kalau sudah mengutamakan kesukuan dan seagama rasanya berlebihan tidak pada tempatnya. Kalau yang dibantu memang layak sih tidak mengapa. Namun  membantu anak magang yang kerjanya mengecewakan sama saja merusak kerjasama tim yang sudah baik.  

Kalau bisa dibilang seniornya juga sama saja. Tidak masuk kantor, namun posting di media sosial lalu menitipkan pekerjaan yang pending bukan pada orang yang tepat. Menyalahkan orang lain dengan alasan saat itu dia cuti atau tidak masuk. Memang susah kalau punya karakter tidak mau mengakui kesalahan. Sudah bagus saat dia cuti dibantuin malah lepas tangan tidak mau bertanggung jawab. Wajar kalau yang membantu melakukan kesalahan karena memang bukan kerjaannya. Yang tidak tahu diri yang ambil cuti tanpa pemberitahuan dan meninggalkan pekerjaan yang belun selesai sehingga mempengaruhi kerjaan orang lain.     

Anak magang yang sekarang lama kelamaan jadi tidak tahu diri dan melakukan pekerjaan seenaknya. Apalagi ditambah adanya senior yang mengajarkan agar jangan mau kalau disuruh-suruh. Padahal tugas anak magang adalah membantu bukan? Bukankah saat diminta bantuan maka dia akan disuruh-suruh?

Benar-benar anak magang yang merusak kerjasama tim dan senior yang tidak bisa bekerja secara profesional. Padahal seharusnya keduanya bisa bersinergi dengan baik dan menghasilkan karya bersama yang membuat tim mencapai tujuannya.

Semoga setiap anak magang yang akan diterima selanjutnya bisa menempatkan diri lebih baik dan meningkatkan kerjasama tim yang solid.

Selasa, 02 Agustus 2016

37th

Hari ini tepat 2 Agustus 2016 adalah ulang tahun mas Renggo yang ke 37 tahun.  

Seperti biasanya setiap tahun sejak kami menikah perayaan ulang tahun mas Renggo selisih 2 hari dari perayaan pernikahan kami. Saya posting di FB foto kami dan menuliskan ucapan yang puitis romantis ala saya. Ada beberapa teman yang mengucapkan secara lisan dan ada yang comment serta like postingan saya. Mas Renggo tidak seperti biasanya kali ini memposting foto masa kecil dan mentag saya.    

Kami sepakat bahwa dalam hal media sosial seminim mungkin mengumbar hal pribadi sebagai konsumsi publik. Walau bukan artis namun kami menyadari bahwa ada efek domino tertentu yang bisa saja berbahaya baik bagi kami pribadi maupun keluarga apabila data pribadi diumbar di media sosial.                                                          

Usia 37 tahun merupakan usia dewasa dan matang baik secara fisik maupun jiwa. Oleh karenanya harapan saya adalah mas Renggo menjadi pria yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab sebagai suami berdasarkan ikatan pernikahan dengan saya,  maka dia akan bertambah bijak dalam membimbing saya menjalani masa indah dalam rumah tangga kami. 

Walau ada banyak perbedaan, namun kami yakin bahwa hanya karena pertolongan Tuhan saja maka kami mampu melewati setiap terjangan ombak yang datang dan menikmati indahnya sunset dan sunrise di setiap hari-hari yang kami lewati.     

Selamat usia 37 tahun mas, semoga tahun depan Tuhan tidak hanya menambahkan usiamu namun juga menambahkan anggota baru dalam keluarga kecil kita.         

Kecup sayang dan cinta selalu.

Senin, 01 Agustus 2016

Ketika harus memilih saat tak ada pilihan

Hari ini lagi-lagi sahabat dekat di kantor terpaksa cuti. Kenapa terpaksa? Karena bila boleh mengikuti keinginan maunya masuk kantor. Apa daya itu bukan pilihan. Alasan klise ibu rumah tangga yang juga bekerja kantoran, mbak yang jaga anak pulang kampung.                                                   
Selama ini seolah ada pembedaan Perempuan bekerja versus Ibu Rumah Tangga. Padahal menurut penilaian saya semua Perempuan bekerja juga merupakan Ibu Rumah Tangga. Apa sebenarnya yang membedakan seorang Perempuan bekerja dengan Ibu Rumah Tangga?? Apakah Perempuan bekerja artinya kurang dekat secara fisik dengan anaknya karena anak di rumah Perempuan bekerja di kantor? Apakah kedekatan emosional hanya bisa dibuat dengan kuantitas waktu kebersamaan?     

Sudahlah. Tak akan habis pertentangan mengenai hal ini. Yang saya tahu sahabat dekat saya juga melakukan pekerjaan Ibu rumah tangga seperti memasak untuk bekal sekolah anaknya, mencuci baju keluarga intinya yang terdiri dari suami dan anaknya. Mencuci dengan tanfan lho ya, tidak pakai mesin cuci. Sahabat saya bangun lebih pagi untuk mempersiapkan semua itu ya mencuci ya memasak. Keduanya harus sudah selesai sebelum dia berangkat ke kantor. Dimana kantor kami masuk jam 8 pagi dan tidak mentolerir keterlambatan. Jadi buat saya sahabat dekat saya adalah Perempuan bekerja yang juga Ibu rumah tangga.                                      

Jadi walaupun ada mbak yang membantu menjaga anaknya, membantunya memasak, membantunya setrika baju tetap dia juga melakukan semuanya dan memastikan perkerjaan rumah tangga yang dilakukan mbaknya.                                      

Jadi apa yang harus dipilih ketika pilihan itu tidak ada?      

Minggu, 31 Juli 2016

Happy 6th Anniversary

Hari ini 31 Juli 2016 tepat 6 tahun pernikahan dengan mas Renggo. 

Tak terasa kami berhasil menjalani masa pernikahan ini. Begitu banyak hal terjadi. Penyesuaian karakter yang berbeda. Menyamakan visi dan misi agar bahtera kami mampu berlayar menghadapi segala badai dan menikmati setiap pelangi.     

Walau sampai hari ini kami belum dikaruniai buah hati. Sepertinya Tuhan masih menguji kesabaran dan iman kami. Betapa tidak enaknya menunggu selama ini. Namun kami hanya dapat menyerahkan semua kepadaNya. Kami sudah berupaya dengan cek ke dokter. Bahkan saya sudah dioperasi kista dan miom pada Maret 2014 lalu. Namun sampai sekarang masih belum ada tanda kehamilan. Sudah kering rasanya air mata. Sudah lelah hati untuk merasa. Apalagi ada teman mas Renggo yang istrinya memberitahukan bahwa ketika saya minta didoakan dan mereka mendapat perkataan Tuhan bahwa kandungan saya lemah dan hanya mujizat saja yang membuat saya bisa hamil. Mendapat perkataan itu saya hanya bisa membalas bahwa semuanya sudah saya serahkan pada Tuhan. Terserah Tuhan maunya apa.                                                          

Hal lain adalah masalah pekerjaan rumah tangga. Tugas saya adalah setrika baju, beberes rumah meliputi mengepel,menyapu, membersihkan bak dan lantai kamar mandi. Tugas mas Renggo adalah mencuci dan memasak. Awalnya saya merasa capek sekali mengerjakan pekerjaan rumah tangga tersebut. Namun lama kelamaan saya menikmatinya. Mas Renggo juga bukan tipe suami yang memaksa bahwa rumah harus rapih bersih. Kalau saya sedang capek dan malas saya dibiarkan saja bangun siang di hati sabtu. Yang penting ketika akan bekerja baju sudah rapih dan siap dipakai. 

Hal lainnya lagi yang kadang bikin sebel adalah saya harus mengekang keinginan jalan-jalan dengan teman. Salah satu contohnya adalah ketika ingin ke Kuningan kerumah Kiki tidak diijinkan. Karena saya ijinnya mendadak dan juga karena mas Renggo sakit kepala akibat kehujanan beberapa hari sebelumnya. Padahal saya sangat ingin ke Kuningan mengingat kami akan dijamu oleh Kiki dan keluarganya. Penginapan terjamin makanan terjamin. Kami hanya siapkan biaya oleh-oleh, biaya masuk tempat wisata dan biaya tak terduga. Namun apa daya kalau tidak diijinkan tidak mungkin saya nekat pergi. Selain itu pada umumnya mas Renggo mengijinkan apabila saya ijin jauh hari dan acaranya tidak sampai malam. Pokoknya diusahakan jam 21.00 sudah harus dirumah. Kalaupun acaranya Sabtu langsung pulang pas acara selesai. Begitulah kalau punya suami tipe orang rumahan sementara istrinya tipe tukang jalan. Mas Renggo hobinya merawat tanaman. Tanah sepetak didepan rumah sudah ditanami macam-macam dan menghasilkan seperti kedondong, timun, kemangi, daun mint, tomat, cabai dan lain-lain. Sayangnya bunga susah tumbuh ditanah itu entah karena kurang subur atau apa.                                         

Kami merayakan 6 tahun pernikahan berdua saja dengan makan siang di bebek pak Ndut. Kalau tahun kemarin kami merayakan bersama mama, bapak, Rina, mba Rani dan Philo di Aeon mall dengan makan di food court dan nonton film.             

Semoga ketika merayakan anniversary tahun depan kami sudah dikaruniai momongan. Amin.

Jumat, 29 Juli 2016

SUCA 2 dan peserta yang membludak

Saat ini session 2 SUCA di Indosiar sudah dimulai. Sebelumnya saya tidak menonton audisi karena tidak mengetahui jam tayangnya. Maklum jarang nonton TV lokal karena lebih sering nonton TV berlangganan.

Di kantor ada teman namanya pak Pri yang juga penggemar Stand up. Dari beliau saya tahu mengenai terpilihnya 42 peserta yang dibagi menjadi 7 grup. Dengan demikian SUCA 2 ini memerlukan waktu kurang lebih sekitar 5  bulan sampai mendapatkan juara pertama.

Berkat SUCA yang ditayangkan di Indosiar secara stripping dengan durasi sekitar 3 jam per episodenya membuat stand up comedy makin dikenal dan digemari masyarakat. Bukan berarti sebelumnya tidak atau kurang dikenal, namun dengan teknik stripping jelas membuat perbedaan yang signifikan. Bagusnya para juri dan mentor juga makin meningkatkan standar pemilihan peserta yang lolos. Ada beberapa peserta yang sudah ikut kompetisi SUCI KompasTV menjajal kemampuannya dengan menjadi peserta SUCA 2 Indosiar. Memang sah-sah saja walaupun sepertinya mereka sudah memiliki jam terbang tinggi di dunia stand up. Tetapi tentunya berbeda saat ikut kompetisi bukan?

Sama ketika saya menonton SUCI 6 dimana pesertanya ada Indra Jegel, Ardit Erwanda dan Fajar Nugra. Indra Jegel dan Fajar Nugra saya tonton penampilannya pertama kali di Stand up Festival. Sama juga seperti Lolox peserta SUCA 1. Kalau Ardit Erwanda dan Yudha Keling saya melihat mereka di film. Ardit di film Ngenest sedangkan Yudha Keling di malam minggu Miko pada beberapa episode.

Seperti yang dikatakan oleh juri SUCA bahwa untuk mengikuti kompetisi dan menjadi juara itu bisa diusahakan walau tidak mudah perjalanannya. Namun yang lebih diutamakan adalah setelah menjadi juara lalu apa? Karena kompetisi adalah sarana untuk memantapkan diri menjadi seorang komika yang bisa beriringan dengan menjadi pemain film atau penyanyi atau artis apapun yang berkaitan dengan seni.

Salah satu juara yang menurut saya kurang berkembang adalah Fiko. Penilaian saya berdasarkan berapa banyak dia terlibat dalam film dan apa perannya disitu. Dibandingkan dengan Babe Cabita menurut saya Fiko kalah jauh. Sebab lagi-lagi menurut saya Fiko materi stand up nya kurang berkembang. Itu sih penilaian subyektif saya yang sotoy.

Membludaknya peserta SUCA 2 juga tidak terlepas dari hadiah juara pertama sebesar Rp. 100.000.000 dan kesempatan main sinetron FTV seperti yang sudah dilakoni oleh Cemen, Musdalifah dan Epy security. 

Sama seperti Dangdut akademi, AFI, MamaMia dan kompetisi seni yang diadakan Indosiar para pesertanya yang menjadi finalis biasanya dibuatkan sinetron. Namun apakah berkelanjutan dan apakah mereka bisa tetap eksis dan berkembang serta mempertahankan popularitas yang sudah diraih semua tergantung bagaimana mereka mengelola keartisannya.

Semoga dari sekian banyak para peserta SUCA baik SUCA 1 maupun SUCA 2 dan  SUCA selanjutnya akan melahirkan artis serba bisa yang menambah persaingan sehat dalam dunia entertainment di tanah air.

SUCA Indosiar lucunya tuh disini gerrrrr....

Uang Kas,bermanfaatkah?

Membaca email dengan subyek Uang Kas CS membuat pertanyaan timbul dalam hati. Kok, tidak ada woro-woro atau pembicaraan sebelumnya? Kok, nominal yang diterima menurun?                           Sudah menjadi kebiasaan saya untuk langsung bertanya ke sumbernya. Dalam hal ini pertanyaan ditujukan kepada pihak yang mengirimkan email. Saat pertanyaan diajukan dan berlanjut dengan pembahasan  saya mendapati hal yang menarik. Menurut  yang mengirim email ada beberapa orang yang kurang setuju karena merasa tidak mendapat manfaat dari uang kas tersebut.

Ternyata berdasarkan info yang berhasil dikumpulkan bahwa uang kas tersebut memang bertujuan baik. Namun ada beberapa pihak yang merasa bahwa mereka tidak mendapat manfaat dari uang kas tersebut. Adapun tujuan pengumpulan uang kas antara lain apabila ada yang menikah, melahirkan anak, ayah ibu mertua meninggal dan pembelian tisue yang saat ini dibatasi penggunaanya oleh kantor. Juga sebenarnya masalah uang kas ini ternyata sudah dimandatkan kepada salah seorang teman untuk diinfokan ke rekan-rekan divisi kami namun dia lupa untuk menyampaikan hal tersebut.

Pada akhirnya tidak ada satupun membalas email uang Kas CS dan sejauh yang saya tahu juga belum ada yang berinisiatif mengumpulkannya. Sementara pihak yang diberi tanggung jawab mencatat data penerimaan dan pengeluaran uang kas juga belum bergerak untuk meminta uang ke setiap orang. 

Dilihat dari sisi manfaat memang uang kas tidaklah diperlukan apabila hanya terbatas pada hal yang sudah disebutkan diatas. Untuk bapak-bapak yang berumur berkata,"Saya sudah menikah, sudah punya anak dan tentunya tak mengharapkan uang duka cita". Untuk yang masuk kategori usia produktif berkata, "Saya sepertinya tidak lama diperusahaan ini. Kalau saya resign apakah uang kas yang sudah saya bayarkan bisa dikembalikan?". Ada juga yang berkata, "Saat istri saya melahirkan saya tidak mendapat kado atas kelahiran anak saya". Itulah antara lain issue yang berkembang mengenai uang kas ini.

Kesimpulan akhirnya, uang kas tidak perlu. Bila ada yang akan menikah, yang baru melahirkan atau yang berduka cita k=dikembalikan seperti semula. Yaitu uang dikumpulkan sesuai keadaan saat itu. Jadi masing-masing orang tergantung rejekinya menerima uang berapa.

Jadi, uang kas bermafaatkah?

Semuanya dikembalikan pada keputusan masing-masing.


Rabu, 20 Juli 2016

Pelan-pelan kehilangan.

Membicarakan tentang teman sekerja tidak ada habisnya. Dengan berbagai macam karakter dan sifat yang menyebalkan tetapi tetap harus mampu bekerja sama dengan baik.

Saat ini pelan-pelan kami kehilangan kedekatan dengan salah seorang teman. Sebenarnya sudah dirasakan sejak dia memiliki hubungan lebih dari sekedar teman dengan  salah satu rekan kerja kami. Masa pertemanan yang sudah begitu lama sepertinya terhapus oleh keinginan menjaga perasaan pasangannya. Mau bagaimana lagi, karena pasangannya tahu kami tidak setuju dengan hubungan mereka. Yang ada demi menjaga perasaan pasangannya membuat teman kami memilih untuk menjaga jarak dengan kami.

Padahal, awal kami menjodohkan mereka sebenarnya cuma main-main saja.

Tak tahunya malah jadian beneran. Yah, kami hanya bisa mendoakan semoga engkau kawan mendapat jodoh yang baik karena engkau adalah orang baik. Semoga dilancarkan jalanmu untuk mewujudkan harapan menuju jenjang selanjutnya. 

Kiranya Tuhan memberimu hikmatNya untuk memilih apa yang baik yang berkenan kepadaNya. Jika dia memang jodohmu semoga engkau dapat menjalani hidup rumah tanggamu dengan bahagia. Karena engkau harus mempersiapkan dirimu melewati tantangan dan kesulitan dalam meyesuaikan kultur budaya kalian yang berbeda dan penerimaan dirimu oleh orangtuanya serta dalam lingkungannya dengan bahasa yang tidak kau mengerti.

Kami sebagai temanmu tidak dapat memberikan masukan lagi karena engkau sudah menjauh dari kami. Engkau tidak lagi mengajak kami berbincang atau bercanda seperti dulu. Kita sudah seperti orang yang hanya kenal begitu saja. Kami hanya melihatmu semakin berubah menjadi sosok yang mudah emosi dan gampang bete. 

Atau itu memang karaktermu yang sudah ada dari dulu namun semakin muncul karena pengaruh pasanganmu yang juga mudah terbawa perasaan dan dengan manisnya malah membuat orang lain merasa bersalah. Pasanganmu yang marah sama orang lalu mendiamkan orang itu selama seminggu kemudian pada satu kesempatan bukannya minta maaf  malah bilang orang itu yang marah padanya, aneh kan?. 

Untungnya orang yang didiemin seminggu cukup dewasa untuk tidak memperpanjang masalah itu. Adalagi yang kau tidak tahu mengenai mudahnya pasanganmu mempercayai omongan teman akrabnya dan teman akrabnya yang baru. Yang mengakibatkan pasanganmu makin tidak suka sama kami.

Sungguh kawan, kami pelan-pelan  kehilangan.


Zona nyaman di pekerjaan.

Trending topik saat ini adalah fenomena Pokemon Go.

Membaca artikel di twitternya Strategi Bisnis main game adalah salah satu aktifitas shallow activites dimana melakukan kegiatan yang tidak berdampak untuk peningkatan income atau skill. Kalau hanya sekedar menjadi pemain, menjadi konsumen ya buang waktu percuma.

Padahal kita seharusnya mempergunakan waktu sebaik mungkin dan semaksimal mungkin karena hari-hari ini adalah jahat. Kenapa? 

Kembali diambil dari artikel twitter Strategi Bisnis dengan contoh ada dua orang seumuran yang satu asyik main game online apapun itu yang satu merintis toko online. Dalam 5 tahun kedepan yang main game online jalan ditempat tidak mendapat apa-apa sedangkan yang merintis toko online sudah memiliki penghasilan bulanan yang memadai. Mungkin ada juga manfaat finansial yang dapat diambil dari game online tetapi sepertinya jarang yang mendapatkannya.

Lagipula fenomena Pokemon Go ini juga akan berlalu sama seperti fenomena tanaman gelombang cinta, ikan koi, batu akik seperti siklus pertumbuhan produk yang akan mencapai masa kedewasaan dan tidak dapat dikembangkan lagi dan sudah kehilangan pamornya lalu akan mengalami penurunan pada waktu tertentu.

Masalah pekerjaan juga sepertinya berada dalam zona nyaman. Kurang tantangan, rutinitas, less improvement and less increasing skill. Sepertinya daya jual di bursa pekerjaan kurang tinggi karena kurang memotivasi diri untuk terus meningkatkan kemampuan. Umur juga sepertinya ikut berperan. Usia saat ini sudah diatas 35 tahun. Pendidikan juga walaupun sudah S1 tapi ijazah belum diambil terkendala dengan seminar dan sebagainya juga hilangnya dokumen saat pindah rumah 3 tahun yang lalu. Sempat ada rasa kecewa juga ketika tidak mendapat promosi. Jadinya ada perasaan ya sudahlah terima nasib. Padahal seharusnya tidak boleh begitu. Justru seharusnya lebih lagi menunjukan bahwa saya layak dipromosikan. Menyemangati diri sendiri terkadang perlu agar tidak terjebak dalam kekecewaan terlalu lama.

Ketika kita sudah mempersiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan serta melakukan pekerjaan yang baik dan benar dengan setia maka ketika kesempatan itu menghampiri maka itulah saat yang tepat kolaborasi antara kemampuan dan kesempatan yang membuat kita dipromosi. 

Semangat!