Saat ini session 2 SUCA di Indosiar sudah dimulai. Sebelumnya saya tidak menonton audisi karena tidak mengetahui jam tayangnya. Maklum jarang nonton TV lokal karena lebih sering nonton TV berlangganan.
Di kantor ada teman namanya pak Pri yang juga penggemar Stand up. Dari beliau saya tahu mengenai terpilihnya 42 peserta yang dibagi menjadi 7 grup. Dengan demikian SUCA 2 ini memerlukan waktu kurang lebih sekitar 5 bulan sampai mendapatkan juara pertama.
Berkat SUCA yang ditayangkan di Indosiar secara stripping dengan durasi sekitar 3 jam per episodenya membuat stand up comedy makin dikenal dan digemari masyarakat. Bukan berarti sebelumnya tidak atau kurang dikenal, namun dengan teknik stripping jelas membuat perbedaan yang signifikan. Bagusnya para juri dan mentor juga makin meningkatkan standar pemilihan peserta yang lolos. Ada beberapa peserta yang sudah ikut kompetisi SUCI KompasTV menjajal kemampuannya dengan menjadi peserta SUCA 2 Indosiar. Memang sah-sah saja walaupun sepertinya mereka sudah memiliki jam terbang tinggi di dunia stand up. Tetapi tentunya berbeda saat ikut kompetisi bukan?
Sama ketika saya menonton SUCI 6 dimana pesertanya ada Indra Jegel, Ardit Erwanda dan Fajar Nugra. Indra Jegel dan Fajar Nugra saya tonton penampilannya pertama kali di Stand up Festival. Sama juga seperti Lolox peserta SUCA 1. Kalau Ardit Erwanda dan Yudha Keling saya melihat mereka di film. Ardit di film Ngenest sedangkan Yudha Keling di malam minggu Miko pada beberapa episode.
Seperti yang dikatakan oleh juri SUCA bahwa untuk mengikuti kompetisi dan menjadi juara itu bisa diusahakan walau tidak mudah perjalanannya. Namun yang lebih diutamakan adalah setelah menjadi juara lalu apa? Karena kompetisi adalah sarana untuk memantapkan diri menjadi seorang komika yang bisa beriringan dengan menjadi pemain film atau penyanyi atau artis apapun yang berkaitan dengan seni.
Salah satu juara yang menurut saya kurang berkembang adalah Fiko. Penilaian saya berdasarkan berapa banyak dia terlibat dalam film dan apa perannya disitu. Dibandingkan dengan Babe Cabita menurut saya Fiko kalah jauh. Sebab lagi-lagi menurut saya Fiko materi stand up nya kurang berkembang. Itu sih penilaian subyektif saya yang sotoy.
Membludaknya peserta SUCA 2 juga tidak terlepas dari hadiah juara pertama sebesar Rp. 100.000.000 dan kesempatan main sinetron FTV seperti yang sudah dilakoni oleh Cemen, Musdalifah dan Epy security.
Sama seperti Dangdut akademi, AFI, MamaMia dan kompetisi seni yang diadakan Indosiar para pesertanya yang menjadi finalis biasanya dibuatkan sinetron. Namun apakah berkelanjutan dan apakah mereka bisa tetap eksis dan berkembang serta mempertahankan popularitas yang sudah diraih semua tergantung bagaimana mereka mengelola keartisannya.
Semoga dari sekian banyak para peserta SUCA baik SUCA 1 maupun SUCA 2 dan SUCA selanjutnya akan melahirkan artis serba bisa yang menambah persaingan sehat dalam dunia entertainment di tanah air.
SUCA Indosiar lucunya tuh disini gerrrrr....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar