Tiba-tiba ada WA dari bu Teni alias bu RT. Mba Meilan bisa ikut lomba senam Maumere? soalnya kurang orang. Pikir punya pikir ya bolehlah. Lagipula konon kabarnya senam Mumere ini lagi ngehits kekinian menggantikan SKJ 88 jaman dahulu dan senam-senam setelahnya.
Hari Sabtu di WA lagi sama bu Teni untuk berlatih bersama dengan ikut senam di balai warga Minggu pagi jam setengah tujuh. Semangat latihan saya bangun pagi dan siap-siap latihan. Pertama menuju ke pendopo RT tapi kok sepi. Lanjut menuju balai warga juga tidak ada orang. Lah piye iki? Ternyata yang benar adalah senamnya jam tujuh pagi. Oalah salah info nih bu Teni. Tapi tidak apalah.
Senam Maumere di balai warga adalah senam dengan gerakan dasar yang simple. Berniat sombong nih. Saya kan sudah biasa zumba, pernah yoga dan sh'bam. Jadi buat saya gerakan senam Maumere mah kecil alias gampil lah hehehe... Menurut pelatih senamnya selain kekompakan juga yel-yel dan suara teriakan eeeaaa... haaak haaak haaa yang harus ada, juga senyum jangan lupa. Gerakan pun harus semangat dan bertenaga. Selain itu variasi gerakan juga menambah penilaian. Okelah bu.
Setelah itu saya berlatih bertiga sama Dhea dan bu Sista di depan pendopo RT. Lalu minggu berikutnya latihan lagi berdua bu Sista dirumah saya. Ini kok latihannya parsial yah, anggota lainnya mana? Oh, ternyata bu Lina masih sakit, bu Bowo sedang pergi. Alhasil kami baru latihan bareng dua minggu sebelum lomba. Terkumpulah 6 orang yang latihan senam Maumere dirumah bu Bowo. Saat sedang latihan pada minggu malam ternyata ada kabar bahwa peserta dibatasi harus 5 orang saja. Apabila kurang atau lebih akan didiskualifikasi. Maka Tuti temannya Dhea dijadikan cadangan dengan kriteria masih belum hafal dibanding yang lain.
Seminggu sebelum lomba latihan intensif tiap malam. Apa daya saya tidak bisa ikut latihan karena terkendala sampai rumah sudah malam. Maka ketika bu Teni dan bu Bowo WA menanyakan partisipasi saya dengan senang hati saya mundur. Tidak enak rasanya ketika yang lain berkorban latihan intensif walaupun capek sementara saya tidak ikut. Saya support saja sebagai cadangan.
Minggu 18 Desember 2016 jam 2 siang adalah saat lomba dilaksanakan.
RT kami mendapat no urut pertama. Cukup beban juga menjadi peserta pertama. Saya kebagian tugas memvideokan peserta saat sedang lomba. Bermodalkan hp bu Sista saya bak videographer profesional mengabadikan lomba senam Maumere. Saat merekam peserta lomba RT kami itu saya melihat ada beberapa gerakan yang kurang kompak. Walaupun variasi gerakan banyak dan sulit namun tak dapat dipungkiri kekompakan mendapat perhatian khusus.
Melihat para peserta dari RT lain sebenarnya cukup optimis RT kami juara. Namun ternyata hanya mendapat tempat ketiga. Memang dalam penglihatan saya ketika memperhatikan peserta yang juara pertama mereka kompak walaupun gerakannya sederhana. Juga yel-yel nya cukup banyak dibanding RT kami.
Setidaknya kami juara walau hanya tempat ketiga. Dibanding dengan RT lain yang latihan sebulan sebelumnya. Wajar saja kalau RT kami yang hanya latihan seminggu menjadi kurang kompak. Mau bagaimana lagi. Mengumpulkan keselurahan peserta secara bersamaan sulit menyamakan jadwal. Masing-masing ada kesibukannya. Alhasil barulah seminggu menjelang lomba latihan intensif dengan seluruh peserta baru bisa dilakukan.
Semangat yah. Tahun depan kita pasti juara pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar