Tepat 71 tahun yang lalu Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.
Sekarang begitu banyak cara dan begitu banyak kreatifitas dilakukan dalam merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Ada 2 berita yang cukup membuat sedih ditengah kebahagiaan perayaaan kemerdekaan ini.
Kedua berita berkaitan dengan nasionalisme dan status kewarganegaraan.
Yang satu adalah Gloria sorang siswi SMA Dian Didaktika Depok berusia 16 tahun yang lolos menjadi paskibraka namun dua hari menjelang perayaan 17 Agustus terganjal status kewarganegaraan karena ayahnya warga negara Perancis walau ibunya WNI suku Sunda.
Berita satunya adalah digantinya seorang menteri BUMN yang menurut berita memiliki dobel kewarganegaaraan yaitu warga negara Amerika.
Hal ini membuat miris karena apa yang dilakukan salah seorang komika Pandji Pragiwaksono yang menanyakan kepada beberapa WNI kenapa mereka tidak kembali ke Indonesia setelah lulus kuliah. Beragam jawaban yang mereka berikan, namun intinya mereka menganggap Indonesia belum siap menerima mereka kembali karena banyak hal. Salah satunya masalah birokrasi administrasi pemerintah yang sepertinya menghalangi mereka mewujudkan ide dan cita-cita versi mereka dalam turut membangun Indonesia tercinta. Masalah infrastruktur, masalah karakter tepat waktu, masalah kurikulum pendidikan dan masih banyak hal yang perlu dibenahi.
Ketika presiden Soekarno dan Bung Hatta membacakan proklamasi yang membuat Indonesia meraih kemerdekaannya pasti tidak menyangka bahwa dikemudian hari ada banyak anak bangsa yang ternyata belum memiliki kebebasan dalam memilih pengabdian kepada negara Indonesia.
Banyak hal memang yang perlu dibenahi oleh pemerintah yang harusnya kita dukung sebagai warga negara yang mengasihi bangsa Indonesia. Hal kecil seperti buang sampah pada tempatnya, antri dengan tertib, bayar pajak, belajar menghargai orang dengan tepat waktu dan hal-hal kecil lainnya yang bisa menjadi luar biasa bila semua orang saling mengingatkan dan melakukannya dengan senang hati.
Indonesia oh Indonesia engkau adalah keluarga yang sangat menjengkelkan, sangat menyebalkan, sangat bikin marah dan kesal. Namun apapun itu engkau adalah keluarga. Darah lebih kental daripada air. Demikian pepatah mengatakan. Bagaimanapun juga kami tetap mengasihimu Indonesia tercinta.
Lets sing it.
Lets sing it.
Tetapi kampung dan rumahku disanalah ku rasa senang.
Lebih baik disini rumah kita sendiri. Segala nikmat dan anugerah yang Kuasa. Semuanya ada disini.
Kata-kata tersebut cuplikan syair lagu yang mewakili rasa sayang dan cinta kami padamu Indonesia.
Lebih baik disini rumah kita sendiri. Segala nikmat dan anugerah yang Kuasa. Semuanya ada disini.
Kata-kata tersebut cuplikan syair lagu yang mewakili rasa sayang dan cinta kami padamu Indonesia.
Dirgahayu Republik Indonesia ke 71 tahun.
Kiranya kasih penyertaan Tuhan tercurah atas bangsa Indonesia.
MERDEKA!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar