Dari kemarin gigi mulai nyut-nyutan karena memang sudah berlubang dan sebagian patah. Di tambal juga sepertinya agak susah karena akan lepas terus tambalannya. Sudah berniat ke dokter minimal minta obat pereda nyeri. Sebab tidak bisa dicabut kalau masih sakit. Update info setelah ke dokter gigi klinik biaya jasa konsultasi Rp. 300.000 biaya rontgen panoramix Rp. 300.000 & biaya Obat dua macam @ Rp. 30.000 sebanyak 10butir Rp. 300.000 @ Rp. 25.000 sebanyak 5butir Rp. 125.000 total Rp. 1.055.000 yang membuat mata terbelalak. Padahal tanpa tindakan apapun sudah keluar biaya sedemikian besar. Tak menyangka semahal itu. Berdasarkan obrolan dengan Hengky, Rezki dan Yessy rata-rata berobat cabut gigi, jasa dokter dan obat sekitar Rp. 500.000 -700.000 tergantung di cabut dokter klinik atau RS. Bahkan suami Yessy di RS Hermina hanya sekitar Rp. 650.000 kurang lebih karena biaya rapid sebesar Rp. 150.000 tidak di cover asuransi. Bahkan di klinik tempat saya konsultasi sebelum dicabut diinfokan bawa ada biaya APD sebesar Rp. 250.000 yang saya bahkan yakin juga tidak di cover asuransi. Mahal sekali berobat gigi meskipun di cover asuransi kantor. Budget hanya sekitar Rp. 3.900.000 otomatis berkurang drastis. Saya masih mempertimbangkan untuk cabut gigi sebaiknya di klinik atau di RS.
Senin, 28 Desember 2020
Minggu, 27 Desember 2020
4th day before entering 2021
Senin terakhir di bulan desember tahun 2020. Masih membereskan beberapa pekerjaan. Mempersiapkan rencana cuti tanggal 30 Desember untuk mengunjungi sanak saudara. Namun pada akhirnya tidak bisa pulang tenggo karena jurnal accrued coh cabang. Setidaknya tidak ada pendingan seandainya cuti. Namun di akhir hari jadi memutuskan batal cuti saja. Acara dimundurkan ke 31 Desember 2020. Salah satu pertimbangannya adalah karena belum ada kabar dari bude. Sehingga kami memutuskan untuk berkunjung nanti saja di 31 Desember. Membereskan juga settlement suspense yang masih harus submit aslinya ke funding. Setidaknya dengan settled sebagian kuitansi yang sudah diterima di Desember diharapkan target maksimal nominal settled sebesar 3.5M dapat terpenuhi. Mengingat selama beberapa bulan sejak WFH diterapkan terpaksa kami melampaui target settlement yang sudah di budget. Sebab kami mengantisipasi apabila ada libur dadakan dan permintaan jarus tanda tangan basah yang membuat circulate menjadi lebih lama. Saya juga mengajak BFF untuk berfoto sebagai kenangan yang sudah diposting di FB. Juga foto perpisahan dalam rangka pensiun bu Lisa akhirnya bisa diposting secara resmi. Karena sebelumnya saat foto-foto sebelum bro cuti belum boleh di posting sebab secara resmi masa kerja perpanjangan belum berakhir. Itulah sekelumit cerita penghujung tahun 2020. Sengaja dicatat agar menjadi kenangan saat di baca di kemudian hari.
Re-komitmen
Tadi ada pembicaraan yang penting mengenai re-komitmen. Bahwa kami akan berusaha konsisten melakukan ibadah mezbah keluarga tiap Selasa dan Kamis jam 21.00 Wib. Semoga berjalan lancar dan berusaha beribadah kepada Tuhan Yesus menurut cara yang berkenan kepadaNya dengan hormat dan takut akan Engkau.
Jumat, 25 Desember 2020
Sarapan apa ya?
Selalu bingung mau sarapan apa saat di rumah tidak ada cemilan. Sebenarnya nasi sudah ada, lauk ada, sayur sop ada tapi maunya makan pastry. Bolak balik mau pesen masih mikir value for money. Akhirnya memutuskan beli donat di indomaret itupun kalau ada. Namun karena mager dan laper akhirnya jadi juga pesen roti'o pastry. Apalagi masih ada kopi 1L starbucks di kulkas. Rasanya sayang apabila minum kopi tanpa pastry.
Kamis, 24 Desember 2020
Have a Merry Christmas & stay Healthy
Selamat Natal. Tetap sehat dan jaga kesehatan tidak hanya untuk diri sendiri namun juga buat orang yang kita kasihi.
Rabu, 23 Desember 2020
One day before Christmas
Ini sehari menjelang Natal. Rencana memberikan nasi berkat ke Pak A tukang. Selasa malam sudah beli bumbu dan bakso ikan serta mie cap dua telor. Walaupun ada sedikit kekesalan saat membeli di prima atas pelayanan karyawannya. Memang saat kami datang sudah jam setengah 9 menjelang jam tutup toko. Sebenarnya kami juga sudah hampit selesai berbelanja namun masih melihat dan memikirkan apa yang kurang. Pelayan toko yang dapat dikatakan anak gen Z atau bahkan gen Alpha sudah memaksa kami segera menyelesaikan belanja. Dengan perkataan dan nada yang kurang sopan berkata "Ayo bu, belanjanya sudah mau jam 9". Memang benar bahwa karyawan tersebut tidak mau bekerja melebihi jam kerjanya. Padahal hanya selisih 10-15 menit dari jam 9 apabila dia melayani kami. Benar-benar perhitungan. Jiwa melayani tidak ada sama sekali. Hanya ingin segera tutup toko dan pulang. Suami sempat berkata "Ya sudah kita kembalikan saja belanjaannya". Dengan maksud tidak jadi membeli. Namun kami akhirnya tetap membayar belanjaan walau dengan hati dongkol. Betapa beda generasi kami dengan generasi saat ini yang berusia 20 tahunan. Mereka benar-benar tidak mau memberi lebih baik waktu atau tenaga jika tidak dibayar. Memang sudah zamannya bahwa akan banyak orang tidak patuh pada orang tua, tidak peduli akan orang lain lebih suka berbuat semaunya, tidak mau melayani dan masih banyak lagi. Menjelang Natal ini kembali diingatkan untuk menjadi pelayan bagi kemuliaan Tuhan. Hidup kita hendaknya memberi dampak terhadap orang-orang di sekitar. Tak perlu dengan hal besar namun mulailah dengan melayani. Sebab tak mudah melayani apabila itu untuk orang yang menurut kita tak layak. Namun siapakah kita sehingga berhak menentukan siapa yang layak dan tidak. Hanya dengan kasih Tuhan Yesus yang ada dalam diri kita yamg memancar keluar maka kita akan dimampukan untuk melayani.
Selasa, 22 Desember 2020
Kongres Perempuan Indonesia
Tepat 22 Desember banyak yang merayakan hari ibu. Namun berdasarkan artikel wikipedia yang saya baca sebenarnya tanggal 22 Desember sampai 25 Desember 1948 adalah kongres perempuan Indonesia. Jadi saya setuju dengan tujuan diadakannya kongres tersebut adalah demi kemajuan seluruh perempuan di Indonesia. Namun saat ini lebih banyak yang menganggap bahwa 22 Desember adalah hari ibu. Padahal sejatinya perempuan bukan hanya sebatas menjadi ibu namun lebih dari itu. Perempuan adalah penolong bagi suami untuk yang sudah menikah. Bagi yang belum perempuan menjadi penolong dirinya sendiri, penolong kaumnya serta penolong bagi Tuhan untuk menjadi alatNya. Perempuan harus mendapat akses informasi yang seluas-luasnya agar dapat melihat beragam pilihan hidup dan konsekuensinya. Era digital memudahkan dalam mengakses informasi sesuai kebutuhan dan kemauan. Tinggal kita memilih mana yang baik dan buang yang tidak. Support sistem untuk semua perempuan khususnya generasi yang lebih muda.
Minggu, 20 Desember 2020
Mundur untuk Maju
Barusan dapat info kalau kuitansi akan banyak yang revisi ganti tanggal. Juga limit settled per bulan dibatasi hanya 3M saja. Dengan demikian akan ada extend pertama untuk beberapa settlement. Jadi mundur dulu input data sebab baru akan dicek awal Januari dan masih nunggu revisi kuitansi. Niatnya mau gaspol sebelum akhir bulan ini jadi mundur dulu untuk maju lagi nanti.
3rd Sunday
Sudah minggu ke tiga Desember. Baru saja selesai bebersih kamar mandi dan bak. Sedang duduk istirahat sebentar dengan niat mau mandi sore. Benar-benar waktu berlalu tanpa disadari. Sudah satu semester hubby beristirahat dari pekerjaan terakhir. Kami sudah diskusikan apa dan bagaimana untuk selanjutnya. Ada beberapa lowongan untuk mengajar online yang pastinya membutuhkan jaringan internet yang stabil. Pilihannya kembali menggunakan firstmedia walau pasti akan ada kendala mati tanpa penjelasan. Meskipun telemarketing dan yang datang ke rumah meyakinkan bahwa sekarang pelayanan mereka sudah lebih baik. Namun kami belum tertarik mencoba lagi. Lain cerita jika nanti diterima mengajar online maka kami mempertimbangkan internet yang dapat dijangkau di area komplek. Firstmedia atau indihome keduanya kurang mendapat rekomendasi yang baik dari para pengguna apabila dilihat dari hasil googling. Agak tertarik dengan XLhome namun takut kecewa. Sebab lokasi rumah kami yamg diapit rumah bertingkat kanan, kiri dan depan juga berada di bawah jalan utama. Walaupun sinyal firstmedia terdekat ada di perumahan akasia valley tetap saja kendala terjadi. Apalagi XLhome atau indihome yang tidak ada tower di sekitar sini. Kita lihat saja nanti pilihan yang baik di antara pilihan yang ada.
Jumat, 18 Desember 2020
Sunny Saturday
Hari Sabtu yang cerah setelah minggu kemarin mengalami Sabtu yang kelabu karena mendung yang menggantung. Kemarin pesan bubur sum-sum dan bubur candil mix mutiara jadi sarapan sudah aman. Sambil menuang teh jeruk nipis ke cangkir saya mulai menyuap bubur. Sepertinya akan menjemur bantal dan guling dengan harapan bahwa panas matahari akan akan menyengat dan memasuki pori-pori bantal guling. Namun sayangnya saya tidak jadi menjemur bantal guling karena saya tidur siang. Saat makan bubut sum-sum gula merah cair yang disertakaan bersama ternyata kurang banyak. Akhirnya hubby mengiris gula merah lalu saya larutkan dengan air panas. Karena saya sudah makan bubur candil mix mutiara jadi sudah kenyang. Jadinya bubur sumsum nya tersisa dan di simpan di kulkas. Untuk rasa bubur candil mix mutiara lumayan enak, namun lain kali lebih baik bubur candil tanpa mutiara. Serta bila pesan bubur sum-sum lebih baik minta gula cairnya dua bungkus. Saat membawakan pesanan saya si ibu penjual juga menawarkan kue kering. Namun saya sgak ragu karena saya belum pernah beli kue kering yang pas di lidah. Ada keinginan beli kue nastar dan kastengel namun harganya lumayan mahal. Sayang apabila beli makanan mahal sebab berakhir di perut saja. Memang rasanya pasti enak sekali namun masih harus berkali-kali berpikir memgenai uang yang dihabiskan.
Kamis, 17 Desember 2020
2nd Friday Dec 2020
Harusnya hari ini jadwal WFO namun ternyata saya kembali menikmati WFH dengan cuaca cukup cerah dan memberi semangat kerja. Setidaknya saya bisa bangun agak lebih siang dari biasanya kalau jadwal WFO. Sebab kalau WFO berarti harus bangun jam 4.30 pagi. Sementara kalau WFH setidaknya harus bangun sebelum jam 8 pagi untuk keperluan online attendance record. Hari ini menjalankan reques susp by email namun sepertinya masih belum di approved jadi akan di proses Senin saja. Selain itu juga kordinasi repl coh periode 01-15 Des 2020 lumayan urgent. Mengingat hari kerja efektif sudah makin sedikit. Semoga repl coh periode 01-15 Des bisa di transfer funding dan tak usah di accrued. Namun apabila terpaksa maka mau tak mau akan ada ada banyak jurnal accrued kalau begitu. Untuk repl coh periode 01-15 apabila di accrued setidaknya dapat di settled di awal Januari. Ini Jumat terakhir di 2020 yang merupakan hari kerja. Untuk Jumat depan 25 Desember merupakan tanggal merah karena perayaan Natal. Lalu minggu berikutnya sudah tanggal 01 Januari 2021. Maka berakhir sudah tahun 2020 dalam dua minggu ke depan. Harus dimaksimalkan untuk semua kerjaan supaya sebelum tahun ini berakhir sudah beres semua.
Rabu, 16 Desember 2020
Menunggu panas
Desember sudah mulai menunjukkan jati diri dengan mengeluarkan perbendaharaan hujannya. Pagi, siang, sore dan malam hujan bisa saja tercurah dalam ukuran deras, gerimis, hujan tipis-tipis atau sekedar basah lalu menghilang. Tentu saja saya harus menyiasati cucian di kala hujan datang tanpa kepastian dan pemberitahuan. Apalagi kanopi sudah makin berkarat dan kebocoran makin meluas. Seandainya kanopi dalam kondisi baik tentu saja hujan tak kan jadi problema. Sangat bersyukur dengan kebijakan WFH karena saya dapat mengatur cucian dengan lebih enak dan nyaman. Walau seringkali baju yang tergantung di jemuran baru di angkat beberapa hari kemudian. Itulah sebabnya saya menunggu panas matahari untuk membantu agar cucian saya kering sempurna. Bau harum cucian yang kering maksimal karena matahari setelah dijemur beberapa lama sangat membahagiakan indera penciuman. Tak hanya itu bantal dan guling yang di jemur di terik siang menyengat sangat terasa nyaman ketika di pakai tidur malamnya. Sungguh suatu kemewahan apabila dapat menjemur bantal guling di terik panas menyengat saat Desember tiba. Matahari lebih sering mundur dan mengintip dari balik awan yang menyimpan butir-butir air nan mungil namun saat jatuh ke bumi menjadi gerombolan air yang susul menyusul. Cuaca seperti ini saat tidak hujan namun ada sedikit cahaya matahari serta tiupan angin semilir seharusnya membuat acara jalan-jalan menjadi lebih nyaman. Apalagi kalau jalan-jalan di taman, perkebunan teh, lokasi wisata ataupun hanya seputaran komplek. Sayangnya saya tipe rumahan yang kalau sudah di rumah tak terlalu suka keluar. Walau bosan dan jenuh namun tetap saja harus mengumpulkan niat dan tekad jika harus keluar rumah. Selain karena harus WFO saya hampir tidak pernah keluar rumah selain ke warung, ke indomaret atau ke rumah tetangga untuk bayar arisan. Bahkan menikmati panas matahari juga sangat jarang saya lakukan meski sekedar duduk di beranda.
1,2,3 closed again
Kabar mengejutkan beredar tadi siang mengenai salah satu rekan kerja yang konon positif covid. Menjelang sore ada info tambahan bahwa ada 2 orang yang setelah swab ternyata positif. Maka kantor kembali di tutup selama 2 hari. Ini kejadian yang ke sekian kalinya. Hampir selalu terjadi di hari Rabu sehingga membuat rencana untuk melakukan suatu pekerjaan terpaksa disesuaikan dengan kejadian tak terduga. Padahal sudah ada rencana mengerjakan ini itu nanti saja saat WFO berikutnya. Lah, ternyata WFO berikutnya diubah menjadi WFH. Masalahnya kalau melakukan pekerjaan melalui laptop dengan memgitim dokumen melalui email membuat kapasitas email overkuota. Untuk memindahkan ke lokal juga riskan kalau lokal laptop. Lebih baik dipindahkan di lokal pc jika seaktu-waktu dibutuhkan. Namun sejak WFH memang segala pekerjaan lebih baik disegerakan untuk selesai. Mengingat bahwa akan terjadi lagi tutup mendadak karena adanya informasi salah satu karyawan ternyata positif. Menurut penilaian saya sendiri untuk urusan kerjaan saya cukup memenuhi target. Namun kurang sinkronisasi dengan checker dan signer sehingga masih terkendala untuk antisipasi kejadian mendadak. Sepertinya komunikasi harus segera dilakukan agar meminimalisir pendingan atau bahkan extend. Dilihat dari KPI bulan lalu sebetulnya bisa mencapai fullfill 100%. Namun sayangnya karena keterlambatan dalam meminta revisi kuitansi dan bolak balik revisi approval membuat extend kedua tak terhindarkan. Padahal harusnya tidak revisi kuitansi karena saya ingat betul semua dokumen sudah saya serahkan. Entah kesekip keselip di mana sampai hari ini saya tak mendapat jawaban.
Senin, 14 Desember 2020
Beautiful Monday
Saya cukup senang hari ini. Sebab target menyelesaikan pekerjaan sepertinya akan tercapai. Khususnya untuk setiap kuitansi yang diterima di Desember akan bisa di accrued dan yang terpenting sudah dicek terlebih dulu. Juga untuk repl coh november hampir semua cabang sudah mulai ditransfer. Dengan demikian repl Desember seharusnya juga dapat di proses sebelum tutup tahun. Hanya tinggal menghitung hari menuju tahun 2021. Kiranya Tuhan Yesus memberkati keluarga kami untuk memasukinya. Bantuan dari Ipeh juga lumayan terasa. Walaupun saya masih belum memberikan tanggung jawab yang sama dengan Mely. Sebagian besar masih saya kerjakan sendiri demi mencapai target susp beres semua sebelum tanggal 22 Desember. Mengingat banyak yang akan ambil cuti di minggu terakhir Desember. Sebisa mungkin semua dokumen settlement sudah melewati inbox bos maksimal tanggal 23 Desember. Harapannya sudah bisa sedikit bernapas saat minggu terakhir sampai minggu awal Januari 2021. Semoga saja segera dapat di eksekusi dengan lancar.
Sabtu, 12 Desember 2020
Slowly Sunday
Entah mengapa sejak dulu terasa lambat waktu berjalan kalau di akhir pekan. Namun makin bergerak cepat menjelang sore menuju malam. Karena sejak pagi matahari hanya muncul sebentar membuat suasana agak muram. Ini minggu ke dua Desember yang artinya dalam dua minggu ke depan tahun baru menjelang. Sudah sangat lama sekali rasanya sejak terakhir ibadah di gereja. Walau GBI Kamboja sudah memulai ibadah offline minggu kemarin. Untuk GKI masih melanjutkan ibadah online yang sepertinya sampai Januari tahun depan. Setidaknya di bulan Desember ini mengakhiri tahun 2020 ibadah masih dilakukan secara online. Namun sejak sering nonton sateduhnya Phillip Mantofa malah lebih cocok dengan cara pengajarannya. Memakai ilmu cocokologi maka beberapa hal yang disampaikan dalam live youtube yon Instagram secara bersamaan sesuai dengan keinginan saya. Entahlah apakah juga sesuai dengan kebutuhan. Saya merasa lebih relate dengan penyampaiannya. Lebih mudah diaplikasikan dalam keseharian. Nada bicaranya juga lembut dan mengayomi. Penyampaian juga terstruktur dengan rapih mirip seperti pak Aruna Wirjolukito. Basic pak Aruna sebagai dosen mungkin salah satu keunggulan. Sementara saya kurang paham apakah pak Phillip juga ada pengalaman sebagai pengajar. Selain itu konsistensi pak Phillip tiap Rabu dan Sabtu memberikan pengajaran melalui ibadah sateduh cukup signifikan untuk membuat jemaat tertarik dan disiplin dalam belajar firman. Kalau pak Aruna dan GBI Kebon sirih ada Wednesday Bible Wisdom. Keduanya sama-sama tentang pengajaran dan sama-sama asyik untuk ditonton sampai habis. Untuk ibadah minggu pak Phillip juga memberikan pengajaran yang cukup berkesinambungan. Jadi buat saya keduanya sama baik dan sama bagusnya dalam penyampaian. Terlebih penting keduanya memakai nada suara yang lembut dan enak didengar. Faktor nada juga memeranguhi saya saat mendengar kotbah. Entah mengapa apabila nada yang dipakai pengkotbah dalam berbicara agak keras kurang cocok buat saya. Meskipun setiap orang yang mengenal saya saya mengetahui bahwa kalau saya berbicara dipastikan nada suara keras atau orang bilang ngegas. Pasti akan ada yang berkata biasa aja ngomongnya atau udah ga usah ngegas. Hampir dipastikan saya merasa kesal karena buat saya itu nada suara biasa. Makanya saya luluh dengan nada suara yang lembut.
Jumat, 11 Desember 2020
Ordinary Saturday since pandemi
Sejak Maret 2020 di mana kantor mulai menerapkan WFH maka libur hari Sabtu tak terasa istimewa. Sebab setiap kali WFH rasanya sama seperti libur Sabtu. Walaupun saat WFH masih ada pekerjaan kantor yang dilakukan melalui laptop. Sangat bersyukur dan menikmati segala keribetan WFH. Awalnya sulit untuk mencapai target mengurangi extend. Namun perlahan akhirnya tercapai. Pelan-pelan mulai mendapat cara mengatur ritme kerja. Adaptasi dengan perubahan jam kerja dan jadwal kereta commuter. Mau tak mau terpaksa berangkat pagi sekali demi duduk di kereta. Saya berharap jadwal kereta commuter kembali seperti dulu di mana ada jam keberangkatan 06.05 dari stasiun terdekat dari rumah. Sekarang saya naik yang jam keberangkatan 05.25 membuat saya maksimal sudah tiba di stasiun jam 05.10. Sebab memperebutkan bangku juga bersaing dengan anker yang turun lalu pindah kereta. Jadi saya harus tiba di stasiun sebelum kereta tersebut sampai. Sabtu ini sudah minggu ke dua Desember. Dua minggu lagi Natal. Tak ada rencana khusus merayakannya. Sepertinya akan di rumah saja mengingat berita lonjakan Covid19 masih tersiar. Niat hati ingin beberes rumah apa daya mager yang dituruti. Masih megumpulkan semangat dan mood untuk beberes sambil ngeteh dan makan beef pastry.
Kamis, 10 Desember 2020
Kamis rasa Jumat
Dikarenakan Rabu 9 Desember 2020 diliburkan oleh pemerintah maka jadwal WFO ada penyesuaian. Harusnya minggu ini WFO Senin, Rabu dan Jumat berubah menjadi Senin dan Kamis. Makanya hari ini seolah Kamis rasa Jumat. Sebagian kerjaan sudah diselesaikan saat WFH sehingga tinggal membereskan sedikit. Dokumen kuitansi dan copy stnk yang di tunggu dari Banjarmasin dan Surabaya akhirnya di terima sore. Untuk dokumen Surabaya karena sudah di scan email jadi sudah lebih dulu dinput di AS400. Sementara dokumen Banjarmasin jadinya last minute input untuk mengejar due date, mana stnk november sudah extend pertama. Setidaknya hanya tinggal Palembang, Yogya dan Bandung. Perpanjangan 5tahunan Yogya menunggu surat penawaran kenaikan jasa. Sementara yang Bandung baru bisa di kirim minggu depan. Palembang sebenarnya perpanjangan tahunan namun entah mengapa masih saja mengalami keterlambatan pengiriman dokumen. Medan untungnya tak ada stnk desember sehingga tidak perlu follow up. Namun demikian stnk november harus revisi kuitansi yang membuat deg-degan apakah terpaksa extend kedua atau tidak. COH cabang periode november hampir semua sudah kirim dan sudah proses checking. Tinggal menunggu kiriman repl periode 01-15 Des apakah bisa transfer by funding atau terpaksa di accrued. Mari lanjutkan esok.
Rabu, 09 Desember 2020
Pilkada
Hari ini Rabu 9 Desember 2020 berlangsung pilkada serentak di berbagai daerah di Indonesia. Seperti yang saya posting di FB ada protokol kesehatan yang di lakukan. Sebelum masuk ke lokasi pencoblosan diwajibkan cuci tangan. Ada petugas yang melakukan cek suhu. Hal yang wajib dilakukan pada saat pandemi. Mau masuk ke stasiun, mall, RS, gedung perkantoran atau pemerintahan pasti ada yang bertugas melakukan cek suhu. Lalu pemilih memberikan surat suara beserta ktp elektronik yang di scan QR code oleh panitia. Berbarengan dengan panitia melakukan scan QR saya diinstruksikan memakai sarung tangan plastik untuk menutupi seluruh jari sampai pergelangan tangan. Kemudian pemilih mengisi daftar hadir dengan dan tanda tangan sesuai no urut surat undangan pilkada, saya no urut 164 di TPS (Tempat Pemungutan Suara) no 046. Ada angka empat dan enam yang sama. Selanjutnya panitia mengecek nama lengkap baru memberikan surat suara. Saya berjalan ke bilik suara untuk mencoblos. Padahal di undangan pilkada ada tulisan bawa alat tulis sendiri berupa pulpen namun saya malah menggunakan paku yang ada di bilik suara untuk mencoblos. Setelah selesai surat suata dimasukan ke kotak suara yang tersedia. Setelah itu di jalur arah keluar saya di minta membuang sarung tangan plastik untuk diberikan tinta. Biasanya sebelum pandemi kita sendiri yang mencelupkan jari ke botol tinta, namun kali ini tinta diteteskan di jari kelingking sebelah kanan. Selesai sudah prosedur pencoblosan. Menunggu hasil pilkada siapa pemenang yang akan memimpin sampai 2025. Meski kondisi pandemi pilkada tetap dilakukan. Banyak pro dan kontra mengenai pilkada. Walau bagaimanapun saya berharap dan berdoa agar tetap damai sampai pengumuman resmi dikeluarkan oleh KPU untuk para pemenang pilkada. Sudah kedua kali saya ikut pilkada Tangsel. Pertama kali ikut tidak mendapat surat suara karena pemilik rumah sebelumnya masih terdaftar sebagai warga. Saat itu saya ikut pilkada bermodalkan ktp dan setelah jam 12 siang menunggu waktu untuk yang tidak memiliki surat suara diperbolehkan mencoblos alias tamu undangan. Syukurlah untuk pilkada kali ini sudah terdaftar resmi sehingga berhak mendapat undangan pilkada. Menurut yang tertera di undangan saya diharapkan hadir di TPS jam 09.00 - 10.00 wib. Namun saya saya baru mendatangi TPS jam 11 kurang. Untungnya TPS sepi sehingga saya tidak perlu antri atau menunggu. Begitu datang langsung bisa mencoblos setelah menjalankan semua protokol kesehatan yang disyaratkan. Sempat kecele karena di dekat rumah ada TPS tepatnya di lapangan bulu tangkis. Namun ketika saya lihat bukan TPS saya. Maka saya berjalan agak ke depan menuju TPS untuk saya sesuai yang tertera di surat undangan. Itulah kesan dan pengalaman pilkada tahun ini.
Selasa, 08 Desember 2020
Dori goreng tepung
Sudah beberapa kali saya pesan dori goreng tepung untuk makan siang. Bahkan saat beli 2 porsi bisa juga buat makan malam. Penjual dori goreng tepung adalah salah satu warga komplek. Biasanya ditawarkan di WAG komplek. Selain Dori goreng tepung ada ati ampela dan ayam goreng serta tahu dan tempe. Mirip dengan penjual ayam goreng biasanya hanya dori goreng tepung saja yang membedakan. Awalnya saya pesan namun saat itu stok kosong jadi batal. Berikutnya saat pesan lagi sudah tersedia. Sebenarnya saya beberapa kali ingin beli fillet ikan dori. Namun suami tak berminat karena harganya lumayan mahal. Selain itu ukurannya lumayan besar jadi harus segera dihabiskan bila membeli. Sebab apabila tak langsung dihabiskan takutnya kurang awet meski disimpan di kulkas. Rasa dori gireng tepung yang biasa saya beli sebenarnya agak asin. Namun tertutup dengan pedasnya sambal. Buat saya tak masalah karena ketika di makan bersama nasi panas dan sambal rasanya cocok di lidah saya. Sepertinya bumbu dori ditaburkan garam dan lada lalu dibungkus tepung kemudian di goreng. Karena belum pernah masak sendiri jadi hanya asumsi saja. Sejak beberapa hari ini sering turun hujan membuat malas keluar rumah adanya penjual di komplek yang dapat mengantar pesanan sangat membantu. Namun pilihannya terbatas. Selain dori goreng tepung kadang saya pesan mie goreng nyemek atau masakan dari salah satu anggota bolang. Padahal gado-gado di Indomaret komplek juga bisa melayani pesan antar, namun saya belum pernah mencoba. Oh iya ketinggalan saya sebelumnya beberapa kali juga pesan ayam penyet dan ayam goreng tepung di tetangga gang sebelah. Namun karena pernah mendapat ayam yang rasanya kurang segar akhirnya berhenti beli. Selain itu saya juga pernah beli nasi goreng yang rasanya lumayan namun porsinya kebanyakan buat saya.
Senin, 07 Desember 2020
Drakor sharing
Sabtu, 05 Desember 2020
Gloomy Sunday in Dec 20
Sejak dini hari curahan air dari langit tak putus menghujam bumi. Sebentar berhenti kemudian lanjut lagi. Langit kelabu tanpa ada tanda munculnya cerah matahari. Nasib cucian dari kemarin tergantung di jemuran tanpa kejelasan akankah kering atau lembab. Awalnya gerimis lalu perlahan mulai deras dan dingin makin mendekat dengan niat menempel di kulit. Pagi mulai beranjak ke awal hari. Sudah jam sembilan namun karena hujan seolah baru jam enam. Ingin kembali menarik selimut dan memeluk guling sambil mendengarkan hujan menyapa dan bercerita. Memandang dari kaca jendela hijaunya daun yang segar tersiram hujan. Desember mulai menunjukkan jati dirinya. Hujan semakin sering berkunjung setelah sekian lama dinanti. Galau melanda ketika makin sering hujan yang menandakan makin sering persiapan berangkat kerja harus lebih awal. Antisipasi melepas jas hujan sebelum naik ke peron. Ada sedikit cipratan di jaket dan sepatu yang basah membuat kaki kedinginan. Aku harus membeli sepatu baru agar hujan tak merusak sepatu yang lama. Sulit memilih mau beli sepatu yang mana dan seperti apa. Takut sepatu akan mudah jebol bila di pakai tiap hari melawan basah air hujan. Sungguh bersyukur ketika hujan ada di rumah. Terlindungi, kering dan nyaman. Untuk orang-orang yang berada di luar rumah, di jalanan dan di mana pun yang harus tetap beraktifitas di kala hujan semoga tetap waspada. Licinnya jalan, basahnya badan walau sudah pakai jas hujan, hadapi macet yang dipastikan ada karena hujan. Semoga semua selokan, got, gorong-gorong yang ada bebas sampah sehingga air mengalir lancar tanpa terhambat. Jangan lagi terjadi banjir seperti dulu yang membuat sulit beraktifitas bahkan ada banyak yang harus mengungsi karena rumahnya tak dapat ditempati.
Jumat, 04 Desember 2020
First Friday in Dec 20
Yup, hari ini Jumat pertama di Desember. Posisi WFH jadi lumayan bisa atur ritme flow kerjaan. Follow up melalui WA dan email serta mengecek data nopol yang mau diperpanjang. Seperti biasa pagi cuaca agak cerah namun sekitar jam tiga sampai setengah lima lima sore hujan deras. Tepat jam lima hujan berhenti menyisakan mendung dan kelabu menjelang malam. Untuk makan siang saya lagi suka pesan dori doreng tepung. Lumayan buat menu siang sudah tidak bingung mau makan apa. Sebenarnya hubby masak daun bunga pepaya namun saya baru mencicipi tadi. Rasanya lumayan enak dan tidak terlalu pahit. Ada kabar bahwa salah satu rekan kerja yang kemarin tidak masuk sekarang karantina mandiri karena demam dan flu. Dengan demikian leader team saya ditambahkan ekstra pekerjaan mengecek coh dan gazzcard. Semoga tidak menghambat dalam proses pengecekan settlement suspense. Mengingat sangat sedikit hari kerja efektif bulan ini. Cuti bersama yang tadinya mulai awal Natal sampai akhir tahun akhirnya di revisi. Sesuai pengumuman pemerintah cuti bersama 28 sampai 30 Desember 2020 dibatalkan. Dengan demikian maka team B akan WFO pada Senin 28 & Rabu 30 Desember 2020. Ada beberapa rekan yang sudah merencanakan tetap mengambil cuti. Antara lain leader team payment dan bos sudah mengajukan cuti. InsuranceMInsurance team juga mau ambil cuti semua namun terkendala harus ada yang stand by. Ada baiknyakbaiknya mau cuti panjang memasukan permohonan cuti lebih awal. Sementara saya sepertinya tidak ambil cuti atau masih belum yakin mau cuti atau tidak. Mungkin akan cuti di awal Januari saja. Setelah selesai closing akhir tahun dan accrued coh beserta segala keribetanya. Semua sudah harus direncanakan sejak hari ini agar dapat di antisipasi hal tak terduga.
Rabu, 02 Desember 2020
Second Day Dec 2020
Ada yang ulang tahun lagi di awal Desember ini. Dia adalah yang baru saja mengakhiri masa lajang tanggal 21 November lalu. Sekarang sudah merayakan bersama istri terkasih tentunya. Masih akan ada lagi yang ulang tahun Desember yaitu bos perempuan dan bos laki-laki di tanggal yang sama. Hanya saja mereka berdua beda team jadi kemungkinan merayakan juga terpisah. Entah apakah nanti ada yang inisiatif memberikan kado dan kue ulang tahun atau tidak ya. Tunggu saja tanggal mainnya. Berhubung pasta gigi sudah habis jadi terpaksa belanja bulanan di Indomardy padahal niatnya mau ke Alfamidi saat pulang WFO kemarin. Namun karena menyelesaikan banyak pekerjaan jadinya pulang melewati jam pulang sesuai waktu. Belanja bulanan kali ini juga menggunakan kantong kain bukan kantong plastik kresek. Semacam ingin kontribusi mengurangi sampah plastik. Kali ini juga bisa mendengarkan sateduh Phillip Mantofa live di youtube walau bukan khusus karena sambil menyelesaikan pekerjaan. Rencananya nanti mau didengarkan lagi agar lebih paham isi sateduhnya apa. Biasanya selalu terlewat dan baru sadar suda selesai atau hampir selesai. Kali ini berhasil ikut dengar walau kurang fokus. Sebelumnya juga mendengarkan sateduh yang membahas Mazmur 92 yang biasa saya nyanyikan. Ada pemahaman baru ketika dibahas mengenai hal ini. Memang benar bahwa firman selalu baru tiap kali di dengar atau di baca. Semoga niat baik untuk mendapat kebajikan dan kemurahan Tuhan di bulan ini tercapai.