Senin, 17 Juli 2017

Bullying

Muncul kembali fenomena gunung es kasus bullying. Pertama mahasiswa Gunadarma kampus G kelapa dua. Lalu siswa dan siswi SMP yang melakukan kekerasan fisik terhadap temannya. Keduanya menjadi viral sehingga ada tanggapan dsri pemerintah. Bahkan masuk dalam berita nasional. Sungguh bullying itu akan tetap ada apapun bentuknya. Sejak TK bahkan sampai dunia kerja. Dampak bullying menetap terhadap korbannya. Ada yang mampu bangkit dan bersinar. Ada yang mendendam namun tak mampu membalas. Apalagi untuk kasus siswa siswi SMP dilakukan di mal Thamrin City lantai 3A jam 13.30 dimana waktu tersebut adalah usai sekolah. Juga kondisi lokasi mal yang sepi dari orang yang lalu lalang. Sehingga memungkinkan mereka menyiksa temannya secara fisik dengan dijambak rambutnya, ditendang, dipukul dab bahkan harus cium tangan serta sujud menyembah si pembully. Sungguh luar biasa jahat tindakan pelaku. Entah bagaimana jadinya seandainya tindakan bullying tersebut tidak viral. Pasti para pelaku bebas melenggang dan kembali melakukan perbuatan yang sama dengan kadar yang lebih kejam. Saya menyebit ini fenomena gunung es karena kenyataannya begitu banyak korban bullying yang tidak terekspos dan tidak berani melakukan pengaduan ke guru BP maupun orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar