Senin, 31 Juli 2017
7th
Magical in 7 kalau kata stand up Kompas tv. Still waiting for Miracle. Senin 31 Juli 2017 tepat 7 tahun masa penantian. Terlewati masa yang kata orang adalah masa krisis sekitar 2 sampai 3 tahun pernikahan. Di tahun ini saya khususnya masih terus berusaha hanya memandang dan berharap keajaiban terjadi. Seolah tanpanya apakah pernikahan menjadi tidak sempurna di mata manusia. Begitu banyak berkat yang telah Tuhan curahkan dalam pernikahan ini. Keluarga ini. Komunikasi dan kesamaan visi dan misi dalam mengayuh bahtera dengan Tuhan Yesus sebagai nakhkoda yang mengarahkan jalan. Sudahkah kami sebagai keluarga saling mendukung, mengingatkan, memyemangati dalam segala hal. Seperti lagu Nikita Pemilik hidupku. Tertulis syair semua yang terjadi dalam hidupku semuanya atas seijin DiriMu semuanya indah dalam rencanaMu sbab kutahu Kau pemilik hidupku. Namun terkadang ada saatnya kesedihan itu menerjang. Hanya dengan memandang manusia lain yang diberikan apa yang belum di miliki. Hati tak dapat dipaksakan untuk mengerti dan mengeluarkan perbendaharaan keikhlasan. Kekuatan manusia terbatas adanya. Hanya dengan kasihNya kita mampu mengucap syukur dalam segala hal. Yang menangis dengan mencucurkan air mata pasti akan pulang dengan bersorak sorai. Itu janjiMu ya Tuhan. Sungguh sangat berharap bahwa berdua dapat tetap menjaga Marriage Covenant yang kami ucapkan di hadapan Tuhan dan manusia. Apa yang akan terjadi nanti tak kan pernah di ketahui. Karena masa depan bukan hak kita untuk mengetahuinya sekarang. Persiapkan diri sebagai mempelai yang layak. Masa istirahat di tahun ini untuk menghadapi masa menuai tahun berikutnya. Dua tahun yang lalu kami merayakan sekeluarga bersama orang tua dan kakak. Diingatkan oleh FB. Ada kerinduan yang tak tersampaikan atas kasih Bapa. Ada kesedihan yang tak lagi dirasakan untuk abainya perhatian tulus karena sudah menghilang. Sepotong kenangan tersimpan dalam jejak digital.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar