Semalam dapat kabar kalau rekan satu team hasil rapidnya reaktif jadi harus karantina mandiri dua minggu. Sambil lanjut ke tahap selanjutnya yaitu swab test. Dengan demikian saya bersiap menjadi single fighter selama dua minggu masa karantina. Setidaknya sudah punya gambaran akan seperti apa ketika rekan yag saat ini mengandung cuti melahirkan. Kurang lebih saya siap apabila hanya bedua saja. Sebab melihat pilihan orang yang direncanakan menbantu juga kurang meyakinkan. Orang yang ini sudah jelas kerjanya lambat, susah mengikuti instruksi, harus selalu diawasi dan diingatkan. Sementara orang yang satu memang dari awal tidak menginginkan berada di divisi ini sehingga agak kurang dapat diharapkan dapat bekerja sama dengan baik. Belum lagi harus mengajarkan cara input dan lainnya. Perlu tenaga ekstra dan waktu ekstra sementara waktu yang tersedia terbatas. Saya bersyukur bahwa sampai saat ini dimampukan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan walaupun masih banyak kekurangan. Setidaknya apa yang menjadi tanggung jawab sudah dikerjakan semaksimal mungkin. Apabila sampai Desember masih seperti ini agaknya saya haus lebih mempersiapkan diri. Manajemen waktu dan tenaga serta persiapan rencana kerja yang lebih baik agar semua terselesaikan dengan lancar. Bahkan mungkin nanti sampai Maret ketika rekan yang cuti melahirkan kembali bekerja. Namun ada kewaspadaan lain jika rekan yamg baru menikah ternyata hamil maka persiapan lagi menjelang cuti melahirkan di sembilan bulan ke depan. Intinya semangat yok bisa yok bisa yok...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar