Selasa, 03 November 2020

Rapid test Serologi?

 Jadwal yang sebenarnya harusnya besok jam 10.59 seperti tanggung. Sudah isi form dan sertakan fotocopy ktp sesuai instruksi. Sebelum jam makan siang bertemu Ahmad dan Vony. Versi Ahmad tidak bisa tukar jadwal sementara versi Vony mengapa tidak hari ini saja mumpung sedang WFO. Setelah jam makan siang sekitar jam setengah dua ternyata bos menyuruh untuk rapid test hari ini. Wah, lumayan kalau begitu besok bisa WFH full. Apalagi kalau jadwal Rapid test setelah jam 12 siang akan menghabiskan waktu seolah WFO. Kali ini berbeda dengan rapid sebelumnya yang hanya ambil darah dari jari.  Tadi ambil darah seperti kalau mau cek darah, dari lengan. Ternyata banyak juga yang takut jarum suntik. Beberapa orang merasa pusing sehabis rapid. Sementara saya merasa biasa. Bahkan saya melihat saat jarum ditusukan dan darah mengalir ke ampul. Selain takut jarum suntik ada lagi yang takut melihat darah. Memang lebih baik sehat terus sehingga rak perlu menghadapi jatum suntik dan darah. Tinggal menungu hasilnya bagaimana. Semoga hasilnya negatif dan semua sehat. Selain mengisi form tertulis juga daftar secara online. Ada sedikit kerancuan untuk mengisi daftar online. Karena juga hatus mengisi RSA seperti yang biasa dilakukan sehari sebelum WFO. Ternyata karena sebagian besar melakukan rapid tidak sesuai jadwal maka cukup mengisi assesment saja. Itupun bahkan saat bertanya ke rekan divisi HRD masih ada ketidakjelasan. Setidaknya hal tersebut sudah terselesaikan dengan yang WFO hari ini pada rapid test. Terkecuali Hengky sebab saat sha raoid test posisi dia berada di ujung menteng sedang mengurus bookingan. Lalu dia berdalih bahwa besok juga tetap mengantar istri WFO dan juga bisa temu kangen sama Mamang Viqas. Hanya Hengky seorang y dari semua team B yang melakukan rapid test sesuai jadwal. Anggota team B yang lain memilih rapid hari ini sehingga besok tidak perlu datang ke kantor. Sekilas tadi juga mendengar bahwa sekarang lembur dibatasi malah ada yang berkata sudah di larang. Hal itu tidak berpengaruh buat saya. Toh, saya tidak pernah charge lembur meski tiap WFO selalu pulang setelah jam kantor usai. Saya menganggap bahwa saya memang hatus menyelesaikan pekerjaan saat jadwal WFO. Bila untuk itu maka saya mesti lembur ya apa boleh buat. Mengenai tidak melakukan charge lembur buat saya itu adalah subsidi silang saat saya WFH. Biaya lembur saya sudah dibayarkan ketika saya WFH. Sebab ketika saya WFH ada keistimewaan tertentu yang saya dapat. Antara lain jam istirahat yang lebih panjang, awal mulai bekerja dan akhir jam kerja amat sangat fleksibel, bisa tidur siang di kasur saat jeda pekerjaan. Yah, begitulah menurut saya. Jika rekan kerja yang lain menganggap sudah menjadi haknya untuk meminta charge lembur ya monggo. Semua sesuai dengan prinsip masing-masing saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar