Selasa, 04 Januari 2022

Uniqueness

 Masih kosong. Entah apa yang mau ditulis. Keunikan tiap orang berbeda. Apa yang dianggap unik pada orang tertentu belum tentu unik bagi orang yang melihat atau mengetahuinya. 

Saat ini ada hal viral berupa foto dari seseorang bernama Ghozali yang menjual foto selfie di NFT dengan harga fantastis. Saya kurang paham apa itu NFT dan bagaimana cara agar bisa seperti Ghozali yang menghasilkan uang dari NFT. Sama seperti dulu sekitar awal tahun 2000 an dimana youtube belum terlalu booming. Tidak paham bahwa di masa depan akan ada youtuber yang mampu mendulang uang dari konten youtube. Bahkan ada juga podcast dan bermacam aplikasi media seperti tiktok yang menjadi sumber penghasilan bagi orang tertentu. Kuncinya uniqueness sehingga apa yang dihasilkan dan dibuat konten yang mungkin tanpa sengaja ternyata menjadi viral. 

Saya melihat fenomena viral ada sisi positif dan negatif. Ada yang viral karena karya namun tak sedikit yang viral karena sensasi. Tinggal bagaimana menjaga serta meningkatkan engagement setelah konten kita viral. Apakah akan terus melakukan hal yang sama atau berani berubah ke arah ya g lebih baik dan menginspirasi. Biasanya hal yang instan bila tak jeli melihat peluang maka akan surut dengan sendirinya. Pepatah bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil itu seringkali terjadi dan nyata adanya. Walaupun melakukan sesuatu yang negatif demi viral itu sah-sah saja namun tentu ada konsekuensinya. Berapa lama akan bertahan dengan hal negatif, dengan sensasi yang baru bahkan sensasi modifikasi.

Konon generasi setelah Z adalah generasi yang makin canggih dalam hal gawai. Karena segala sesuatu sudah makin mudah dengan internet dan segala macam jenis aplikasi berserakan. Kemampuan untuk mengerti dunia dari sisi tekhnologi akan makin dihargai dan dibayar mahal. Apapun bentuk tekhnologi yang dipakai dan makin berkembang nantinya.

Uniqueness is a hard thing to do but it's not impossible.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar