Siang ini saya mencari makan siang di girlan. Sudah beberapa tahun saya tidak pernah makan di girlan. Dulu sewaktu kokoh vedot belum resign dialah salah satu teman makan siang. Kadang kalau Jumat kami bertiga degan Gabsky ke foodcourt GI.
Saat saya memutuskan untuk makan nasi campur berdikari saya cukup senang dengan pilihan ini. Makan nasi campur berarti makan sayur dan lauk. Sayur capcay kuah dan ayam kecap serta telor dadar. Itulah isi nasi campur berdikari.
Selesai makan ada beberapa pria yang bertanya apakah tempat duduk di sebelah saya kosong. Karena saya sudah selesai makan segeralah saya beranjak dari situ. Dalam perjalanan kembali ke kantor saat saya melewati beberapa meja dan melihat sekumpulan orang yang sedang makan bersama di satu deret meja, terbersit dalam pikiran kenapa ya saya tidak pernah mendapat kesempatan berkenalan dengan orang dari kantor lain yang bekerja di gedung lain pada saat makan siang di girlan. Seperti cerita FTV dengan judul Gadis manis kantor sebelah dan mas-mas culun yang ternyata Direktur yang menyamar. Agak cringe tapi kan judul FTV harus klikbait ya toh. Namanya juga khayalan ya tak apa karena harusnya tak merugikan.
Namun setelah berpikir keras bagaiman plot ceritanya apakah klimkas, antiklimaks, back forward lalu apa konfliknya, siapa musuhnya dan akan seperti apa endingnya saya pusing sendiri. Masih seperti benang kusut yang tak jelas ujungnya dimana serta akan seperti apa awalnya. Kemudian saya jadi senyum-senyum sendiri dengan ide tak jelas ini. Mungkin karena malamnya saya habis videocall dengan teman-teman jadul dan tertawakan hal-hal receh. Entahlah. Apakah ada hubungan yang jelas diantara kedua hal tersebut.
Dari dulu saya memang memiliki impian ingin bisa menulis novel namun tak pernah berusaha mencari tahu bagaimana caranya dan berjuang melewati prosesnya. Malah teman kantor yang juga salah seorang member genk depok yang berhasil mewujudkan ceritanya di storial dipublikasikan di cabaca. Sementara saya hanya berangan-angan dan masih kurang berusaha.
Sebetulnya tak ada kata terlambat untuk belajar dan memulai hal yang baru. Namun saya memilih untuk menjadikan itu impian yang entah kapan akan terwujud.
Makan di girlan juga merupakan kilas balik awal saya bekerja di kantor ini. Hari pertama bekerja saya diajak makan di girlan sama Ira. Saya ingat saat itu makan pecel ayam sebagai tambahan lauk karena saya membawa bekal. Setelah bertahun-tahun bekerja pasti ada masanya bosan dengan pilihan menu makanan yang di jual di girlan. Tetap saja girlan akan menjadi salah satu bagian dari para pekerja kantoran yang membutuhkan makanan kala jam makan datang.
Entah apakah girlan akan tetap ada ataukah akan terkena gusuran. Megingat lokasi girlan yang memakan area pejalan kaki dan jalan raya yang sekarang satu jalur tentu membutuhkan area yang perlu diperluas. Girlan oh girlan entah akan seperti apa nasibmu di masa datang. Akan seperti apa area sekitarmu di bangun atau dirobohkan atau di renovasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar