Entah terinspirasi dari mana Dhea merasa bahwa Musi cemburu melihat keakraban antara Diptiyo dengan Alaina. Saat di toilet Dhea mendengar percakapan antara Musi dengan rekan sedivisinya. "Aduh, aku belum ikut patungan beli kado buat ulang tahun Keira nih. Kenapa gak ada yang ngingetin sih?". "Ya udah kamu tanya aja tuh Diptiyo, soalnya aku denger dia sudah beliin kado buat Keira. Kamu bilang aja mau patungan berdua ga", kudengar Sinta berkata kepada Musi. "Ah, gak mau kalau patungan sama Diptiyo mending aku beli sendiri terus aku gosend aja", jawab Musi.
Setelah itu mereka berdua keluar dari toilet sambil terus berbincang, Dhea tak mendengar lagi apa yang diperbincangkan karena sudah di luar jangkauan.
Dhea tau kalau Diptiyo dan Alaina kemarin makan siang bareng di warung Tude. Soalnya foto mereka di posting sama Jenna dan keduanya di tag. Sebelumnya bahkan Diptiyo posting di IG seporsi tude beserta bakwan jagung ciri khas warung tersebut. Kemudian setelah Jenna posting Diptiyo merepost dan dikasih caption serta emoji love. Walau Diptiyo dan Alaina tidak duduk bersebelahan saat makan di warung Tude Dhea melihat dalam foto tersebut ada percikan chemistry diantara keduanya. Selain itu Dhea menebak bahwa Jenna sedang berupaya menjodohkan Diptiyo dan Alaina. Karena beberapa kali Dhea melihat Jenna mengajak Diptiyo makan siang bareng dan selalu ada Alaina juga.
Dhea memang tau bahwa sabtu ini ada acara di rumah Keira dalam rangka ulang tahunnya. Jadi ketika aku mendengar Musi menolak patungan kado sama Diptiyo dia merasa heran. Apa alasan Musi sebenarnya, mengapa dia seperti membenci Diptiyo.
Hampir semua orang tau atau bisa dikatakan sudah rahasia umum kalau Musi bersaing dengan Alaina dalam meraih marketing of the year. Setelah tiga tahun berturut-turut Alaina selalu juara umum sementara Musi selalu jadi runner up. Selain itu Alaina disukai banyak orang karena kepribadiannya yang baik dan tutur kata yang sopan. Sementara Musi dapat dikatakan bahwa dia seorang yang supel dengan semua usia baik anak yang baru lulus maupun bapak ibu yang usia senja.
"Eh, kalian denger gosip terbaru soal Kadiv marketing dengan salah seorang staf ga?". "Siapa Si, kok kamu denger aja sih kalo urusan kayak ginian?, Dhea menjawab pertanyaan Musi sambil tertawa. "Itu lho bu Dahlia sama mas Adit. Kan, sejak acara gathering bareng di hotel kemaren mereka sering pergi ke customer berdua". "Lah, kan mas Adit anak buah bu Dahlia. Wajar aja sih menurutku kalau mereka ke customer berdua. Bisa aja kan bu Dahlia sambil ngajarin mas Adit, kan dia marketing baru". Mia ikutan nimbrung dalam obrolan. "Iih, tu mas Kevin juga marketing baru tapi ga pernah diajak ke customer berdua sama bu Dahlia. Mba Lily juga marketing baru dan dia juga ga pernah pergi berdua doang sama bu Dahlia". Musi menjawab sewot. Tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara, "Ehemm... Gak baik lho membicarakan bos di belakang". Kami serentak menengok dan ternyata Diptiyo mendengarkan obrolan gosip tentang bu Dahlia. "Eeh, ada Diptiyo", Mia menyahut sambil mengerling ke Musi. "Udah, bubar bubar gak seru nih, ada yang cepu", Dhea berkata sambil berjalan menuju mejanya. Melalui ujung mata Dhea melihat Musi yang memerah wajahnya sambil menatap Diptiyo sementara yang di tatap sedang asyik main game di hapenya. Saat itu Dhea mengira kalau Musi malu ketahuan bergosip oleh Diptiyo. Padahal sebenarnya Musi sengaja supaya Diptiyo dengar.
Secara tidak langsung Dhea pernah mendengar gosip kalau Musi naksir Diptiyo. Namun di lain waktu Dhea malah mendengar Musi seperti menjelek-jelekan Diptiyo. Selain itu rekan sedivisi Diptiyo kerap menggoda Musi seolah berupaya menjodohkan mereka.
Upaya Jenna menjodohkan Diptiyo dengan Alaina juga gagal. Karena ternyata Alaina hanya menganggap Diptiyo sebatas teman. Saat hal ini santer terdengar Dhea memperhatikan kalau Musi makin gencar mendekati Diptiyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar