Senin, 25 Juni 2018
Adjustment
Tiap tahun ada review mengenai komponen yang ada di dalam gaji disesuaikan dengan inflasi. Kami menyebutnya Adjustment. Selama berkarier di kantor ini saya tidak terlalu memperhatikan berapa persen kenaikan. Hanya membandingkan bulan sebelumnya dan bulan saat adjustment diterapkan. Tahun ini karena saya dipromosikan maka nominal adjusment menurut saya sangat signifikan. Betapa saya sangat bersyukur untuk kasih karunia Tuhan dalam keuangan bagi keluarga kami. Suami juga mendapat peningkatan penghasilan karena jam mengajar yang sangat padat. Di satu sisi bersyukur namun di sisi lain hal tersebut dibarengi dengan tanggung jawab yang lebih besar. Khususnya dalam hal administrasi dan pengecekan hasil ujian, memasukan data nilai, mempersiapkan materi mengajar. Itulah konsekuensi dari peningkatan penghasilan tersebut. Sementara saya karena baru di promosi masih belum merasakan beban tanggung jawab yang diperbesar. Harapan saya apapun bentuk tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya dapat dikerjakan dengan sebaik mungkin. Selain itu dalam hal pribadi saya mulai merasakan ada perbedaan dalam mengelola keuangan. Setahap demi setahap saya merasakan peningkatan dalam gaya hidup. Meskipun mama dan kakak selalu mengatakan bahwa saya terlalu irit untuk diri sendiri. Sebab saya termasuk jarang beli baju, sepatu, sendal untuk di pakai baik ke kantor, ke gereja, pesta atau acara lainnya. Saya lebih memilih membeli barang diskon. Namun terkadang sebenarnya saya juga menghabiskan uang untuk keperluan pribadi tanpa memikirkan harga. Sebab saya berpikir bahwa saya beli barang ini untuk dipakai dalam jangka waktu lama. Jadi tak masalah jika memang harganya mahal. Ada harga ada kualitas yang seharusnya menyertai. Kiranya saya dapat lebih bijak mengatur dan mengelola pemasukan dan pengeluaran agar tidak lebih besar pasak daripada tiang.
Senin, 18 Juni 2018
Long holiday lebaran
Padahal tahun ini libur lebaran panjang. Lalu cuti tahunan hanya di potong sehari saja. Namun saya tidak memaksimalkan libur panjang ini. Apa yang saya kerjakan hanya tidur seharian, begadang sampai pagi entah nonton youtube entah baca novel online. Bahkan pernah terjaga sampai jam 2 dini hari. Sungguh pemborosan waktu yang sia-sia. Padahal niatnya bebersih beberes rumah. Kenyataannya jauh panggang dari api. Cucian masih tertolong adanya mesin cuci. Perkara menyapu, mengepel dan bebersih itu yang bikin hawa rumah kurang nyaman. Rencana belanja celana dan pakaian serta tas juga buyar. Pergi ke mal Jepang saat tertarik dengan produknya namun ketika melihat harga diskon yang masih mahal membuat kami urung membeli. Tak terjangkau budget. Satu hal yang sama-sama kami nikmati adalah menonton serial Goblin. Selain itu piala dunia sudah di mulai. Setiap hari setiap malam ada pertandingan bahkan sampai jam 3 dini hari. Syukur hubby masih libur jadi tak berpengaruh apabila bangun siang. Kue-kue yang ada seperti semprit greentea sudah habis duluan disusul kastengel dan nastar. Tersisa kue kacang dan sagu keju. Rencananya kue kacang untuk buah tangan silahturahmi ke pak Agus. Namun belum terlaksana karena takutnya beliau sedang mudik atau mengunjungi saudara di Rangkas. Berdasarkan pengalaman tahun kemarin beberapa hari setelah lebaran sepertinya tradisi saling mengunjungi masih belum selesai. Sementara itu saya besok sudah masuk kerja. Mengingat rencana overseas maka saya menghemat jatah cuti. Demikianlah kisah long holiday lebaran kali ini.
Sabtu, 16 Juni 2018
2nd day Lebaran 2018
Kemarin adalah Lebaran hari pertama yang dirayakan di Cibubur. Saat acara pernikahan Tiwi dicanangkan bahwa halalbihalal dilakukan di rumah nteWi. Maka berangkatlah saya bersama hubby naik motor menempuh jauhnya jarak dari rumah ke tempat acara. Perjalanan dan rute yang membingungkan sempat membuat kami bertengkar. Saya yang memang tidak ingat jalur dan hubby yang menyangka saya tahu. Kami berdebat dan akhirnya memutuskan minta tolong google map. Kami menempuh 3 jam di jalan. Sesampai di Cibubur sudah berkumpul sanak saudara. Ada omDiet yang lama tak bertemu. Ternyata dia sudah baikan sama NteWi. Ada juga Erik beserta Dewi istrinya dan Jenifer anaknya. Tabiat Jenifer sepertinya gampang marah. Pada saat session foto dia tidak dapat duduk langsung ngambek. Sekilas saya menganggap begitu. Saat acara bagi angpao saya memutuskan tidak memberikan. Hanya memberi buat inner circle saja. Walaupun saya ketahuan menyimpan uang angpao karena uang tersebut jatuh dari kantong jaket. Ucapan saya kepada Herni mungkin terdengar oleh LikWin. Biarkan saja. Walau saya di tegur hubby mengapa belum memberi angpao padahal sudah disiapkan. Hal lainnya Rindut yang tidak mau ikut hanya antar jemput mama saja. Entah alasan apa di balik sikapnya. Namun saya harap tidak berpengaruh terhadap yang lain. Rencana tahun depan acara halalbihalal diadakan di rumah omDit. Juga adanya himbauan memakai seragam minimal sama warna. Namun pemakaian seragam ini tidak disetujui hubby. Biarlah masing-masing memakai baju berbeda. Menjelang sore mendung dan rintik gerimis menyertai perjalanan pulang. Awalnya saya akan menginap di Depok sampai Minggu. Namun setelah beristirahat sebentar dan melihat cuaca sudah cerah akhirnya diputuskan saya pulang bersama hubby. Sebelumnya kami berniat beli baju dan celana ganti serta ambil uang. Namun saat menyalakan motor keluar ucapan mau beli baju ganti dan ke atm atau pulang? Pilihan kedua yang diambil. Sungguh melelahkan perjalanan pulang. Sampai di rumah mandi makan dan istirahat. Semoga masih bisa berkumpul lebaran tahun depan.
Jumat, 08 Juni 2018
H-1 Lebaran Holidays
Hari ini terakhir jam kerja sebelum libur panjang dalam rangka Lebaran. Khusus tahun ini hanya dipotong cuti kolektif satu hari saja. Apabila mau cuti maka akan diperlakukan seperti biasa. Karena sudah suasana liburan maka semangat kerja juga agak menurun.
Kamis, 07 Juni 2018
Sushi Tei Chit chat
Sejak minggu kemarin sudah kasak kusuk mau bukber by sushi. Namun tentunya kalau di GI akan antri lama dan panjang mengingat hari biasa saja seperti itu. Akhirnya dapat info kalau ada Sushi Tei di Citilofts. Maka booking untuk 12 orang. Sorenya berangkat lebih dulu yang melakukan booking. Maka berkumpulah kami setelah menyelesaikan beberapa berkas pekerjaan yang harus submit sebelum bos cuti. Seperti biasa ada beberapa obrolan yang menarik. Membahas mengenai perpindahan tanpa pemberitahuan seorang teman. Kaget dan tidak menyangka bahwa dia dipindahkan ke divisi Marketing. Juga membahas teman di divisi sebelah sana yang soKece dengan kebiasaan buruknya. Ada insight opini dari mantan marketing yang sekarang sudah nyaman sebagai back office. Antara lain bahwa ada seorang JS yang mengajari namun kurang bisa menjadi mentor dan kurang back up apabila masih ada kesalahan terjadi. Sementara marketing yang jutek dan kasar namun dibalik itu adalah seorang mentor yang baik sebagai pengajar. Leader yang menurutnya mengabungkan pekerjaan dan personal life. Gaya hidup hedon dengan ajakan kuliner di berbagai restoran, karaokean, serta kegiatan lain yang merupakan gaya hidup yang ingin dikurangi olehnya. Ternyata apa yang selama ini terlihat di luar belum tentu yang sebenarnya. Bahwa di depan orangnya bisa bermanis muka dan mulut namun di belakang menggunting dalam lipatan, menusuk dari belakang dengan menjelekkan orang tersebut. Memang kondisi ini tidak jauh beda dimanapun divisi kita ditempatkan. Hanya kadarnya saja dan cara menyikapinya yang membuat perbedaan. Terbersit dalam pikiran saya apakah orang lain juga melakukan hal tersebut kepada saya? Membicarakan kejelekan saya dan menggunjingkan perbuatan saya. Saya tidak tahu pasti karena tidak pernah ada omongan kejelekan itu mampir di telinga. Adapun saya sudah terbiasa dengan ucapan bahwa saya galak, judes dan kalau bicara terlalu keras. Jadi perkiraan saya hal itu akan jadi topik pembahasan kejelekan saya. Selain itu pelajaran yang saya petik adalah hati-hati dalam memilih teman, dalam berbagi cerita apalagi keluh kesah atau unek-unek tentang seseorang. Bisa jadi orang yang kita ceritakan malah menyampaikan cerita itu ke telinga yang salah.
Rabu, 06 Juni 2018
Promotion as of God's Kairos
Kemarin saat balik dari makan siang tiba-tiba pada memberi ucapan selamat. Saya bingung maksudnya apa. Oh ternyata saya di promosi menjadi Senior Administrative Assistant. Tinggal selangkah lagi menuju level tertinggi untuk officer. Selain saya ada juga Kiki Miss Jules, Indun, Fajar, Fahmi, Dana, Yolanda, Helina,teh Nining,Anne, Gabby, Bela,Lina,Adi & yang saya tidak bisa sebutkan. Promosi kali ini lumayan banyak level officer yang naik. Saya bersyukur setelah hampir sepuluh tahun dan selama dua tahun kemarin merasa sedih dan kecewa kali ini tiba giliran saya. Selain itu kilas balik ke belakang saya berusaha menyemangati diri untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan semangat dan etos kerja. Tetap pegang teguh firmanNya yang berkata lakukanlah pekerjaanmu seolah untuk Tuhan. Saya juga berempati terhadap BFF yang belum mendapat promosi selama bertahun-tahun. Salah satu penyebab adalah absen yang berantakan. Agak sulit memperbaiki absen apabila belum mendapat jatah absen per lima tahunan. Itupun bila tidak di kelola dengan baik akan cepat sekali habis jatah absen yang di dapat. Satu pedoman yang saya dapat dari Sehmalem dan Bu Lisa bahwa dengan absen yang bagus maka kesempatan promosi sudah lima puluh persen. Selain itu kinerja dan kualitas pekerjaan yang mengalami peningkatan akan menaikan juga nilai performance. Ketika saya menyampaikan berita promosi ini kepada hubby maka saya juga mendapat kabar baik darinya. Hubby juga diajukan untuk menjadi pegawai tetap. Kami berdua bersama mengalami promosi di tempat kerja masing-masing. Kiranya benar firman Tuhan bahwa kami telah disediakan berkat melimpah. Meski bukan dalam bentuk benda namun damai sejahtera dalam melakukan dan menjalani pekerjaan juga merupakan berkat. Terima kasih ya Tuhan. Kunaikkan syukur hanya bagi kemuliaan namaMu.
Langganan:
Postingan (Atom)