Selasa, 27 Desember 2016

Ngemal libur Natal

Hari libur Natal kedua adalah Senin 26 Desember 2016 yang merupakan cuti kolektif dipotong cuti tahunan. 

Kali ini kami bertiga jalan ke mal teras kota dengan niat nonton Hangout. Berdasarkan rencana sebelumnya yang gagal maka kami sudah bersiap jam 9 pagi dari rumah supaya sampai saat bioskop baru buka agar tidak terlalu penuh dan kehabisan tiket. Mama dan kakak juga langsung pulang setelah selesai nonton.

Berhubung mama belum sarapan maka setelah film usai sekitar jam dua belas lewat kami memutuskan makan di Solaria. Sambil makan jaket saya sampirkan dibangku. Selesai makan seperti biasa ke toilet dulu karena kakak punya kebiasaan dikit-dikit kebelet pipis. Jadi daripada nahan pipis yang tidak baik untuk kesehatan maka ke toilet dululah kami. 

Saat di parkiran baru sadar ternyata jaket saya ketinggalan di solaria. Bergegas saya berlari naik lift dan berlari ke solaria takut jaketnya hilang. Untungnya pelayan solaria sigap dan menyimpan jaket saya. Karena terlanjur masuk lagi ke mal saya memutuskan lanjut nonton The Professional. Jalan ceritanya sebenarnya bagus sayang eksekusinya menurut saya ada beberapa detail yang kurang pas. Saya juga baru tahu istilah dongle di film ini. Nantilah dibuat reviewnya.

Pulang dari teras kota sehabis nonton saya mencari tempat semacam penyewaan buku. Seingat saya lokasinya dekat RS bunda Dalima. Namun ingatan saya ternyata salah. Posisi yang benar adalah depan sekolah Ora et Labora. Nama tempatnya Rumah Baca. Suasananya cozy dan asyik buat nongkrong lama. Karena masih relatif baru jadinya masih sepi saat saya mampir. 

Berdasarkan pantauan saya novelnya tidak terlalu banyak. Namun sebagian besar novel baru. Antara lain Bumi, Bulan dan Matahari Tere Liye. Frederica dan Juvenila Noura books. Little things called Hope Winna Effendi. Lalu ada beberapa novel lainnya yang sangat menarik untuk dibaca. Sayangnya mereka ternyata tidak meminjamkan novel. Tapi konsepnya baca ditempat dengan cara memesan makanan. Karena saat mampir ke Rumah baca sudah jam 5 sore terpaksa ditunda. Jam operasional Senin sampai Sabtu buka jam 10.00 - 20.00 malam.

Rencananya sabtu mau mampir dan nongkrong baca seharian. Mau ambil foto-foto tempatnya juga dan bikin review. Penataan lemari dan tempat duduk yang enak dilihat dan nyaman. suasana yang relatif sepi seperti perpustakaan. 

Begitulah. 

Ngemal libur natal diakhiri dengan mewujudkan keinginan mampir ke rumah baca.

Natal 2016

Desember ini Natal jatuh pada hari Minggu. 

Baru kali ini Desember kami tidak pulang kampung atau pergi ke tempat wisata sekalian kunjungan ke tempat teman seperti 2 tahun yang lalu. 

Sebelum 2016 berakhir kami berkesempatan menciptakan momen khusus merayakan Natal dirumah. Walaupun Natal dirayakan pada hari Minggu sama seperti ibadah Minggu. Bedanya adalah adanya pohon Natal, lagu yang dinyanyikan bertema Natal. 

Karena baru kali ini merayakan Natal dirumah, tidak ada persiapan perayaan Natal yang istimewa. Sementara teman-teman sudah pada pesan nastar dan kue-kue lainnya saya cuek saja. Sama sekali tidak terlintas untuk pesan kue atau beli kue dimana. Soalnya info PO pemesanan kue juga tidak mampir ke telinga saya. Jadi pas pesanan kue milik teman datang yah saya hanya gigit jari saja karena sudah terlambat. Saya sempat berfikir untuk beli saja di toko kue tapi malas jalan ke toko. 

Setidaknya saya masih mendapat hadiah kue dari mantan bos. Seperti kebiasaan tiap tahun bos CS yang sekarang bos IAD memberi hadiah kue. Biasanya 3 toples diikat plastik putih berpita. Namun tahun ini dapet brownies. Terima kasih ya bu Lisa Yulia. Semoga Tuhan senantiasa memberkahi ibu dengan rejeki yang lancar dan dikelilingi teman dan sahabat yang tulus bukan orang yang mengambil keuntungan dari ibu. 

Untuk menambah keistimewaan Natal dirumah maka mama dan kakak datang dan masak ayam madu. Walaupun sempat ada selisih paham sama kakak mengenai rencana jalan ke mal. Sempat timbul ide untuk pesan antar pizza hut tapi baik melalui PHD maupun restoran terdekat mengatakan bahwa area rumah saya tidak termasuk dalam jangkauan pesan antar. Mengetahui hal itu membuat mood saya jatuh lagi karena kesal. Namun beginilah derita rumah di pinggiran pojokan yang untuk pesan antar atau jaringan internet masih belum masuk jangkauan. Firstmedia dan bolt lumayan ada sinyal walaupun cuma 1 bar saja. Namun internet myrepublik belum sedangkan kalau biznet belum pernah cari tahu. Maka suami berinisiatif untuk mencari makanan ke HK. Akhirnya pilihan jatuh pada sate ayam plus lontong. Nah, setelah makan sate ayam plus lontong yang dibeliin di HK sama suami kekesalan dan kesalahpahaman teratasi. Memang benar pepatah yang menyatakan perut kenyang hati senang. Setelah makan dan perut menjadi kenyang maka kekesalan meluruh dan luntur. 

Kebahagiaan sederhana mama adalah nonton serial India di ANTV. Saat ini yang sedang disiarkan sinteron India berjudul Lonceng Cinta dan Mohabatein. 

Jadi Natal 2016 dirayakan dirumah makan sate ayam dan lontong HK sambil nonton sinetron India ANTV. 

Selamat Natal 2016 kiranya damai sukacita kasih Tuhan senantiasa membawa kebahagiaan bagi kita semua.

Imanuel.

Minggu, 18 Desember 2016

Bakti Sosial, Lomba senam Maumere Gemu Fa Mire

Tiba-tiba ada WA dari bu Teni alias bu RT. Mba Meilan bisa ikut lomba senam Maumere? soalnya kurang orang. Pikir punya pikir ya bolehlah. Lagipula konon kabarnya senam Mumere ini lagi ngehits kekinian menggantikan SKJ 88 jaman dahulu dan senam-senam setelahnya.

Hari Sabtu di WA lagi sama bu Teni untuk berlatih bersama dengan ikut senam di balai warga Minggu pagi jam setengah tujuh. Semangat latihan saya bangun pagi dan siap-siap latihan. Pertama menuju ke pendopo RT tapi kok sepi. Lanjut menuju balai warga juga tidak ada orang. Lah piye iki? Ternyata yang benar adalah senamnya jam tujuh pagi. Oalah salah info nih bu Teni. Tapi tidak apalah. 

Senam Maumere di balai warga adalah senam dengan gerakan dasar yang simple. Berniat sombong nih. Saya kan sudah biasa zumba, pernah yoga dan sh'bam. Jadi buat saya gerakan senam Maumere mah kecil alias gampil lah hehehe... Menurut pelatih senamnya selain kekompakan juga yel-yel dan suara teriakan eeeaaa... haaak haaak haaa yang harus ada, juga senyum jangan lupa. Gerakan pun harus semangat dan bertenaga. Selain itu variasi gerakan juga menambah penilaian. Okelah bu. 

Setelah itu saya berlatih bertiga sama Dhea dan bu Sista di depan pendopo RT. Lalu minggu berikutnya latihan lagi berdua bu Sista dirumah saya. Ini kok latihannya parsial yah, anggota lainnya mana? Oh, ternyata bu Lina masih sakit, bu Bowo sedang pergi. Alhasil kami baru latihan bareng dua minggu sebelum lomba. Terkumpulah 6 orang yang latihan senam Maumere dirumah bu Bowo. Saat sedang latihan pada minggu malam ternyata ada kabar bahwa peserta dibatasi harus 5 orang saja. Apabila kurang atau lebih akan didiskualifikasi. Maka Tuti temannya Dhea dijadikan cadangan dengan kriteria masih belum hafal dibanding yang lain. 

Seminggu sebelum lomba latihan intensif tiap malam. Apa daya saya tidak bisa ikut latihan karena terkendala sampai rumah sudah malam. Maka ketika bu Teni dan bu Bowo WA menanyakan partisipasi saya dengan senang hati saya mundur. Tidak enak rasanya ketika yang lain berkorban latihan intensif walaupun capek sementara saya tidak ikut. Saya support saja sebagai cadangan.

Minggu 18 Desember 2016 jam 2 siang adalah saat lomba dilaksanakan. 

RT kami mendapat no urut pertama. Cukup beban juga menjadi peserta pertama. Saya kebagian tugas memvideokan peserta saat sedang lomba. Bermodalkan hp bu Sista saya bak videographer profesional mengabadikan lomba senam Maumere. Saat merekam peserta lomba RT kami itu saya melihat ada beberapa gerakan yang kurang kompak. Walaupun variasi gerakan banyak dan sulit namun tak dapat dipungkiri kekompakan mendapat perhatian khusus.

Melihat para peserta dari RT lain sebenarnya cukup optimis RT kami juara. Namun ternyata hanya mendapat tempat ketiga. Memang dalam penglihatan saya ketika memperhatikan peserta yang juara pertama mereka kompak walaupun gerakannya sederhana. Juga yel-yel nya cukup banyak dibanding RT kami.

Setidaknya kami juara walau hanya tempat ketiga. Dibanding dengan RT lain yang latihan sebulan sebelumnya. Wajar saja kalau RT kami yang hanya latihan seminggu menjadi kurang kompak. Mau bagaimana lagi. Mengumpulkan keselurahan peserta secara bersamaan sulit menyamakan jadwal. Masing-masing ada kesibukannya. Alhasil barulah seminggu menjelang lomba latihan intensif dengan seluruh peserta baru bisa dilakukan. 

Semangat yah. Tahun depan kita pasti juara pertama.

Sabtu, 17 Desember 2016

Dinner at Allegra Sheraton Gandaria City

Setiap tahun kantor memberikan kepada karyawannya hadiah berupa harmonius budget atau entertainment budget. Nominalnya adalah Rp. 150.000 per orang dengan catatan bahwa karyawan tersebut sudah berstatus sebagai karyawan tetap. Masa berlaku budget tersebut adalah April ke April tahun berikutnya. 

Nah, untuk budget tahun sebelumnya semasa kepemimpinan bos pindahan itu, dipakai untuk Gathering ke Pulau Harapan. Saat itu yang ikut cukup banyak walaupun tidak semua bisa atau mau ikut. Selain itu ada donasi tambahan dari bos dan tiap karyawan yang ikut diminta menambah sejumlah uang. Lupa angka persisnya kalau tidak salah nambah Rp. 150.000 per orang.

Budget periode April 2016 - April 2017 masih belum digunakan. Biasanya dipakai untuk makan-makan saat acara buka puasa bersama satu divisi. Namun karena tidak dipakai saat bulan puasa kemarin maka budget masih ada.

Ide awalnya adalah ketika yang ulang tahun Februari s.d Juni digabung merayakan dengan makan di restoran Ta Wan FX. Tercetus ide kenapa tidak menggunakan dana dari budget tersebut. Untuk acara gabungan ulang tahun tersebut sebenarnya harus diceritakan tersendiri.

Singkat kata berhubung ada 2 bos yang berulang tahun di Desember pada tanggal yang sama, maka direncanakanlah acara makan malam mewah. Dicarilah tempat dmakan yang mampu menampung setidaknya 24 orang. Juga mencari promosi apabila pembayaran dengan kartu kredit. 

Rencana awal adalah di hotel Pullman dekat Central Park Jakarta barat. Namun karena keterlambatan reservasi sehingga tidak mendapat tempat. Lalu dicarilah tempat lain yang sekiranya sesuai budget namun menyediakan pilihan all you can eat yang enak. Maka terpilihlah hotel Sheraton yang terhubung juga dengan mal Gandaria city yang memberikan promosi kartu kredit platinum BCA.

Adapun karena ulang tahun 2 bos adalah 11 Desember maka rencana makan dibuat untuk Jumat 16 Desember. Sebab apabila dimundurin lagi ke Jumat berikutnya sudah tidak berasa lagi ulang tahunnya. Setelah diputuskan tanggal berapa acara makan malamnya tugas saya adalah mengumpulkan biaya untuk beli kado. Melalui beberapa perbincangan dengan teman-teman akhirnya disepakati bahwa patungan kado adalah Rp. 50.000 per orang. Setelah uang terkumpul diberikan ke spesialis bagian cari kado yaitu leader team payment saat ini.

Urusan kado selesai. Berikutnya mendata siapa saja yang bisa ikut. Setelah ditanya kesediaan masing-masing orang ternyata yang tidak bisa ikut ada 6 orang. Tiga orang cowok dan tiga orang cewek. Cowok yang pertama ada urusan keluarga menjemput orang tua yang berkunjung dalam rangka Natalan. Setali tiga uang cewek satunya yang punya hubungan dekat dengan cowok tersebut juga tidak bisa ikut dengan alasan gladi resik Natal. Kalau dua cewek sisanya tidak bisa ikut karena pertimbangan suami yang menyarankan untuk tidak ikut dengan alasan jauh dan kemalaman. Sisanya cowok yang juga beralasan jarak yang jauh. satu cewek tersisa memutuskan tidak ikut saat terakhir dengan alasan kurang jelas.

Akhirnya total yang ikut berjumlah 17 orang termasuk 2 bos yang berulang tahun. Penting dicatat bahwa biaya acara makan malam disubsidi oleh mereka. Tambahan ada satu staff yang juga berkontribusi memberi subsidi. Tenanglah kami karena tidak usah nambah biaya lagi.

Akhirnya Jumat yang dinanti pun tiba. Setelah mengetahui jumlah peserta maka dikordinasikan juga siapa bareng siapa ikut mobil siapa. Tiga orang cowok dan satu cewek memutuskan untuk naik motor. Maka sisanya naik mobil. Ada 4 mobil untuk 13 orang. Maka per mobil diisi rata-rata 3 orang. 

Jam 5 teng sudah  dua mobil berangkat dan yang naik motor segera meluncur. Dua mobil sisa adalah mobil bos. Saya ikut di salah satu mobil bos cewek bersama satu teman yang diundi utak utik dipilih bareng kami. Mobil yang saya tumpangi berangkat jam 6 lewat karena bos masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum pulang. 

Kami sampai jam sekitar setengah tujuh dan sangat bahagia karena jalanan tidak terlalu macet. Walaupun sangat tidak mungkin jalanan lancar saat Jumat malam setidaknya waktu tempuh kami tidak terlalu lama di jalan.

Oh iya, untuk menuju hotel Sheraton ada jalan masuk yang terhubung dengan mal Gandaria city. Karena itulah bos memarkirkan mobilnya di B2 mal tersebut. 

Saatnya makan malam mewah di Allegra restauran hotel Sheraton. Puas-puasin makan sampai kenyang karena harganya mahal. Saat kami makan ada banyak juga pengunjung yang merayakan acara mereka disana. Makanannya enak semua dan sangat bikin kenyang. Susasananya juga terkesan mewah dengan penataan makanan utama dan kue-kue yang di atur cantik dan mengundang selera. Saya sempatkan mengambil foto area restoran sebagai pengingat bahwa saya pernah kesini.

Acara makan malamnya berjalan sukses dan mengenyangkan. Saya terhibur dengan obrolan sekaligus celaan dan candaan terhadap salah satu anak baru yang masih abege. Miris sih kalau dipikir bahwa kami ngomongin dia tapi karena pembicaraan dibawakan oleh teman kami dengan nada bercanda maka sepertinya itu menjadi satu hiburan.

Sebelum pulang pastinya ada foto session terlebih dahulu untuk diposting di media sosial.

Saya pulang bareng sama bos dan diantar sampai stasiun rawa buntu. Untunglah tidak jadi diantar hanya sampai jurang mangu karena ketika saya sampai stasiun rawa buntu ternyata kereta masih di tanah abang. Coba kalau saya di jurang mangu jadi lebih ribet. Akhirnya saya putuskan naek ojek online saja, soalnya kalau ojek pangkalan pasti mahal karena sudah malam dan tarif yang tidak jelas. Cukup lama saya mendapat driver ojek karena sepertinya mereka tidak mau ambil orderan jarak dekat dan harga yang murah. Tarif di aplikasi adalah Rp. 8.000 namun saya memberikan Rp. 15.000 kepada bapak ojek yang akhirnya mengambil orderan saya.

Saat masih diperjalanan mau masuk tol saya membaca WA suami yang menanyakan kenapa belum sampai rumah padahal sudah jam 10 malam. Saya menjawab baru mau masuk tol dan sempat terbersit kekhawatiran bos mau antar sampai mana. Berhubung bos juga sudah mengantuk tidak mungkin saya meminta diantar sampai rumah. Jadi ketika bos bertanya mau diantar sampai mana saya memilih stasiun rawa buntu yang lebih dekat rumah.

Sampai dirumah saya lihat jam menunjukan pukul setengah dua belas malam. 

Istirahat sebentar, nonton tv dulu baru akhirnya mandi.

Saatnya tidur dan bermimpi indah.

Perut kenyang, hati senang tidur tenang.

Minggu, 11 Desember 2016

Masih belum dikasih

Setelah memulai kembali proses hamil dengan inseminasi di RS pemerintah tapi bagian swastanya, hasilnya gagal total. Tak terkatakan betapa kecewa dan sedihnya saya saat buang air kecil dan ada noda darah di pakaian dalam yang menandakan bahwa saya haid. Kekecewaan saya rasakan karena sepertinya dokter yang menangani terlalu cuek dan tidak informatif. Dari awal saya sudah agak kurang sreg dan sedikit curiga ketika pertama kali konsultasi dan memberikan semua hasil cek lab termasuk cek sperma namun dokter tersebut menyuruh untuk cek lab lagi dengan alasan cek sebelumnya dilakukan sudah beberapa tahun yang lalu. Terlintas di benak saya ketika dokter menyarankan tepatnya menyatakan bahwa cara satu-satunya hanyalah melalui IVF (Bayi tabung) setelah beliau mempelajari hasil cek lab sebelumnya.

Adapun saya selalu konsultasi sendiri tanpa ditemani suami dengan pertimbangan saya berobat terlebih dahulu. Namun, kalau saya tidak bertanya apakah suami perlu berobat juga atau bagaimana dokter baru memberikan resep yang kok saya pikir terlambat diberikan. Mungkin kalau saya tidak bertanya malah suami didiamkan saja dan tidak disuruh minum obat. Selama 2 minggu tiap hari perut saya disuntik bergantian kanan dan kiri agar sel telurnya berkembang sebesar 2 cm. 

Mana obat untuk kesuburan sel telur sangat mahal. Sekali nebus resep plus konsultasi bisa habis 2 jutaan. Budget dari kantor sudah habis namun ternyata inseminasinya gagal total. Dengan entengnya dokter berkata bahwa kemungkinan disebabkan karena volume atau jumlah sperma yang terlalu sedikit. Sangat menyebalkan sekali mendengarnya. Kan dokternya seharusnya lihat hasil lab cek sperma yang menyatakan volume sedikit dan ada saran IVF. Pikiran jahat saya berkata bahwa dokter sengaja tetap melanjutkan karena dari proses inseminasi beliau tentunya dapat bagian. 

Pada saat saya mau diinsem juga sudah menunggu dokternya sejam lebih dari waktu yang dijanjikan. Sekitar setengah jam sebelumnya saya sudah disuruh masuk ke ruang inseminasi dan persiapan dengan melepaskan pakaian dalam. Lalu ditinggalkan begitu saja dengan penjelasan suster bahwa dokternya masih ada tindakan IVF dulu di ruang sebelah. Dikarenakan ruangan yang ber AC dan saya melepas pakaian dalam maka saya jadi kebelet kencing. Ditambah rasa kesal dan bete karena terlalu lama menunggu akhirnya saya putuskan ke toilet untuk pipis. Saat sedag di toilet susternya memanggil dan mengatakan jangan pipis ditahan saja. Namun saya sudah terlanjur dan sudah flush toiletnya. Ketika saya baca-baca postingan blog mengenai IVF ternyata memang saat proses IVF harus menahan pipis. Hal ini membuat saya bertanya-tanya apakah kalau waktu itu saya tidak pipis maka proses insemnya akan berhasil?. Pertanyaan yang tidak akan pernah ada jawabannya. 

Akhirnya semua kembali ke awal. 

Sepertinya saya memang tidak atau belum diberi mujizat memiliki anak. Apalagi mendengar dan mengetahui kalau dua orang teman kantor yang juga sudah lama menikah akhirnya sudah hamil. Yang satu melalui proses IVF dan yang satu katanya proses alami setelah dia juga IVF di Yogya. 

Saya tidak bisa bercerita tentang hal ini kepada siapapun. Saya hanya bisa memendam semuanya dan menangis sendiri dikamar. Suami pernah berkata bahwa keinginan saya untuk punya anak seolah mengabaikan keberadaannya. Bahwa yang penting adalah kami sebagai suami istri saling memiliki. Bahwa dia juga sedih karena masih belum bisa memiliki keturunan. Apalagi permasalahannya antara lain karena  volume jumlah sperma yang terlalu sedikit. Selain itu kondisi rahim saya yang tertekuk atau terbalik juga makin mempersulit proses hamil secara alami.

Selesai proses insem saya juga tidak diberikan nasihat apapun sama dokternya. Ditinggal begitu saja. Cuma disuruh berbaring setengah jam baru boleh pulang setelah menyelesaikan administrasi. Nanti 2 minggu baru datang lagi untuk diperiksa berhasil atau tidak. Tidak ada wejangan atau pemberitahuan pantangan makanan atau pantangan aktifitas fisik atau apa. Kalau diingat-ingat lagi menyebalkan sangat karena gagal. Pada hari kesebelas atau keduabelas dari waktu 2 minggu saat pipis dan muncul noda coklat di pakain dalam saya langsung lemas dan kecewa. Sudah pasti gagal namun saya tetap cek ke dokter sekedar meminta penegasan atas kegagalan insem yang sudah dilakukan. 

Jadi, apabila ada yang tanya saya masih tetap memberi jawaban yang sama.

MASIH BELUM DI KASIH.