Kamis, 10 Oktober 2024

IndoPaket by Indomaret

 Kalau bukan karena Perpusberjalan saya tidak akan tahu bahwa mengirim paket melalui Indopaket lumayan murah. 

Awalnya saya dikirim buku yang saya pinjam di perpusberjalan oleh admin dan peminjam sebelumnya. Kemudian giliran saya kirim buku ke peminjam selanjutnya. Tadinya mau kirim lewat Pos Indonesia karena ada semacam service point persis di lobi gedung kantor jadi lumayan dekat dan gampang.

Namun saat akan kirim saya disarankan untuk menggunakan Indopaket. Karena belum pernah dan bingung saya coba tanya sama pegawai indomaret namun penjelasannya kurang memadai. Akhirnya saya bertanya lagi kepada pegawai indomaret point di stasiun. Barulah saya mendapat penjelasannya. 

Pertama unduh aplikasinya indopaket di playstore. Lalu buat akun dan isi data. Kemudian sudah mulai bisa di isi data pengirim dan data penerima. Untuk memudahkan dalam mengisi alamat penerima akan lebih baik jika kita mengetahui kode pos dan kelurahan atau kecamatan alamat yang di tuju. Jadi nanti ada pilihan berdasarkan kode pos dan kelurahan yang di tuju. 

Setelah semua data di isi lengkap maka akan ada resi pengiriman dengan no resi tertera. Nah, resi ini di cetak lalu pada saat kita kirim paket ke Indomaret manapun berikan paket beserta resi pengiriman ini ke kasir. Lalu bayar dan selesai. Kurag lebih seperti itu prosesnya. Mudah bukan? Ala ala bu Sisca. 

Berdasarkan info di aplikasi indopaket untuk resi pengiriman otomatis dibatalkan dalam 5 hari apabila paket belum diterima oleh indomaret atau belum dibayar. Kalau saya tidak salah mengerti ya. 

Jadi, ayo kirim barang pakai indopaket. 


Senin, 07 Oktober 2024

Olah raga

 Sudah beberapa bulan saya lumayan rajin ikut pilates di salah satu studio di daerah vila dago. Karena tidak yakin rajin tiap minggu saya membayar per kedatangan. Lebih mahal tentu dibanding jika membayar satu paket bulanan.

Meski hampir setahun tetap saja saya tidak hafal gerakan pilates yang saya lakukan saat di studio. Sebab saya tidak menghafal melainkan hanya mengikuti saja arahan coach. Satu kali kelas matt pilates maksimal hanya 3 orang mengingat ukuran ruangan yang terbatas. Saya lumayan akrab dengan kak Lusi, Kak Mae dan kak Evi. Sebab mereka yang paling sering bareng saya tiap minggu matt pilates.

Coach juga lumayan asik dan sangat membantu dalam memperagakan gerakan. Jika salah satu mengalami kesulitan atau ada bagian tubuh yang kurang sehat biasanya gerakan akan disesuaikan. Beberapa kali juga pakai dumbell sekilo atau setengah kilo, pakai semacam tali (gatau namanya), pakai semacam stereofoam bentuk mirip guling (gatau juga apa namanya), pakai lingkaran yang bisa ditekan (gatau juga apa namanya).

Untuk saya dan kak Lusi terhitung sudah mahir (seharusnya). Namun terkadang juga kembali ke gerakan basic. Niat olah raga tadinya mau bikin badan lebih kurus namun akhirnya yang penting sehat dan badan tidak kaku karena jarang olah raga.

Awalnya saya ikut kelas jam 8 namun pindah kelas jam 7 agar masih sisa banyak waktu setelah pilates. Salah satu faktor juga karena saya langsung klik dengan kak Lusi. Sementara dengan rekan kelas sebelumnya entahlah seperti tak ada chemistry. 

Ada juga niat mau coba pilates yang pakai alat di ruang bawah. Oh iya untuk matt pilates kelasnya di atas. Sementara yang di ruang bawah khusus pilates yang pakai alat berat atau alat yang lebih besar. Tentu saja biaya yang dikeluarkan beda. Per kedatangan bisa jadi di atas 200ribu. Cukup mahal buat saya sebagai kaum mendang mending. Mungkin nanti kalau ada rejeki bolehlah sesekali saja.

Selamat berolah raga. Salam sehat selalu.

Jumat, 04 Oktober 2024

Perpustakaan Berjalan

 Mengetahui adanya perpustakaan berjalan dari twitter/ X @yuska77. Kemudian cek di IG @perpusberjalan dan membaca beberapa postingannya. Sempat salah lihat ke IG @perpus_berlan karena keterangan di bawahnya perpustakaan berjalan. Kalau @perpusberlan adanya di Bandung dan bisa langsung datang saja ke lokasi mereka ngelapak. Akhirnya setelah cari dan cek lagi ternyata IG nya perpusberjalan.

Cara jadi anggota perpusberjalan cukup mudah. Bayar deposit sebesar Rp 50.000 yang digunakan untuk membayar antrian buku yang diinginkan. Kemudian isi registrasi anggota serta lampirkan foto ktp dengan watermark. Tinggal tunggu saja buku yang kita antri apakah sudah selesai di baca oleh peminjam dengan nomor antrian sebelum kita. Jika peminjam selesai membaca biasanya akan mention admin untuk mentag peminjam selanjutnya. Nantinya si peminjam akan mengirimkan buku ke peminjam selanjutnya. Biaya ongkir ditanggung peminjam selanjutnya.  Jadi uang deposit transfer ke admin dan biaya ongkir transfer ke peminjam sebelum kita. Kira-kira seperti itulah alurnya. 

Ada juga  beberapa buku yang tanpa antrian jadi bisa langsung dipinjam. Saya meminjam Rahasia Salinem yang ditulis oleh Wisnu Suryaning Adji. Sungguh memikat ceritanya sehingga saya sejak halaman pertama bab pertama terus berlanjut membaca karena penasaran dengan kelanjutan ceritanya. 

Saya juga menunggu kiriman buku Tragedi Pedang Keadilan Keigo Higasano, Teka teki rumah aneh Uketsu dan buku Bungkam suara JS Khairen. Ketika satu buku sudah boleh dipinjam ternyata berturut-turut antrian novel yang saya inginkan sudah bisa saya pinjam. Alhasil saya jadi punya dua buku to be read dan satu buku on going. 

Jangka waktu peminjaman kurang lebih dua minggu sejak buku kita terima. Semoga saja saya dapat menyelesaikan tiga buku selama jangka waktu tersebut.

Terima kasih perpusberjalan yang mewadahi untuk membaca novel bahkan yang terbaru secara sambung-menyambung sesuai antrian atau tanpa antrian. Semacam peminjaman novel fisik namun semua proses secara online. Siapapun, dari daerah manapun selama berada di Indonesia serta memiliki ktp Indonesia boleh bergabung. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku. 

Dulu saya sering pinjam di ZOE library margonda. Cuma kesulitannya untuk peminjaman dan pengembalian harus datang ke Zoe. Kalau tidak salah ada opsi pengembalian dikirim tapi saya belum pernah melakukannya. Beberapa novel yang ada juga kategori cetakan lama. Untuk novel keluaran terbaru ada tapi jarang. Di Bandung juga ada Pitimoss dan Taman bacaan Hendra dan ada Zoe library juga. Sayangnya kalau mau jadi anggota harus ktp Bandung atau tinggal di Bandung dalam beberapa bulan, yah kira-kira seperti itulah. Kalau di Pitimoss tiap hari Minggu gratis baca di tempat untuk member atau non member. Saya pernah niat baca di tempat, baru baca satu komik sudah diajak pulang sama suami, hadeuuh. 

Adanya perpustakaan berjalan ini sangat memenuhi kerinduan saya membaca novel tanpa harus beli. Cukup membayar sewa dan biaya ongkir sudah dapat membaca novel yang diinginkan. Sangat mudah dan menyenangkan sekali. 

Semoga anggota perpusberjalan makin banyak dan makin banyak juga novel yang dapat dipinjamkan. Oh iya, semoga setiap anggota bertanggung jawab menjaga keutuhan buku, bookmark dan kebersihan tiap halaman buku. Jikalau memang pecinta buku dan hobi membaca seharusnya hal tersebut sudah otomatis dilakukan atas kesadaran diri. 

Baiklah. Segitu saja dulu sekelumit pengalaman awal saya di perpusberjalan. 

Sampai bertemu lagi.