Minggu, 20 Maret 2022

Cooking oil & Mandalika

 Beberapa waktu belakangan ini minyak goreng harga normal yaitu kisaran Rp. 14.000 sedang langka. Harga yang berlaku menyentuh Rp. 28.000 per liter bahkan lebih di beberapa tempat. Menurut beritanya hal tersebut karena konon ada yang menimbun bahkan ada mafianya. Entahlah apakah hal itu benar atau tidak tapi seperti itulah berita yang beredar di media online. Apalagi menjelang puasa dan lebaran sepertinya kelangkaan ini masih akan berlanjut. Kalau saya saat ini masih menemukan minyak goreng dengan harga Ro. 20.000 per liter dengan merk yang jarang di dengar atau diketahui. Bahkan untuk minyak goreng ukuran gelas aqua masih ada di beberapa warung namun memang harganya disesuaikan. Untuk minyak goreng yang di jual di minimarket seperti indomaret atau alfamart masih harga Rp. 14.000 namun ketersediaannya sangat terbatas dan susah di dapat. Entah kalau di hypermarket, aeon mal, food hall, carrefour, atau supermarket lainnya apakah mudah atau tidak saya kurang paham.  

Minggu ini juga sedang berlangsung acara MotoGp di Mandalika. Dengan begitu banyak mata tertuju ke sana di mana ini adalah salah satu upaya Indonesia untuk menaikkan pamor pariwisata. Pandemi yang masih belum berakhir membuat penonton motoGp tidak seperti perhelatan yang sama dengan sebelum pandemi. Promosi yang dilakukan juga antara lain mengundang para peserta motoGp ke istana dan ada acara pawai di seputaran thamrin. Di era media sosial ini saya melihat bahwa promosi menggunakan artis, atlet, influencer, apapun atau siapapun yang memiliki follower banyak akan sangat efektif. Dengan memposting kegiatan selama di Indonesia baik di Jakarta maupun Mandalika maka para peserta motoGp secara otomatis mempromosikan pariwisata Indonesia untuk event ini.

Melihat fenomena ini membuat saya terpikir bahwa seolah pandemi ini akhirnya akan menjadi endemi dan seperti harapan orang banyak bahwa perekonomian akan mulai membaik dan kehidupan new normal akan membuat keseharian kita kembali. Meski nantinya masker akan menjadi standar protokol kesehatan namun rasa waspada harus tetap dijaga. Mutasi COVID-19 seperti delta, omicron bahkan deltacron dan entah apalagi nanti seharusnya menjadi sinyal agar kita tidak menurunkan kewaspadaan. Keinginan dan kerinduan untuk bisa jalan-jalan dan kumpul-kumpul makin mendorong masyarakat yang berharap bahwa keadaan sudah aman dari virus covid apabila sudah vaksin bahkan sudah booster meskipun sebenarnya tidak demikian. Namun sepertinya dunia sudah mulai lelah dengan pandemi dan setiap negara mulai menerapkan kebijakan sesuai kebutuhan mereka. Beberapa negara memperbolehkan WNA untuk datang tanpa harus karantina atau hanya karantina dengan jangka waktu tidak terlalu lama dengan catatan hasil tes pcr negatif saat datang dan saat keluar dari negara tersebut. 

Itulah sekilas catatan saya mengenai trending topik yang cukup panas di media sosial akhir-akhir ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar