Jumat, 24 April 2020

Rangkuman 2019- April 2020

Ternyata saya sudah vakum setahun lebih sejak terakhir posting harmonius budget. Berbicara mengenai harmonius budget sejarah terulang kembali dimana rencana pemakaian harmonius budget untuk kebersamaan di pantai Pangandaran terkendala virus corona atau Covid19. Akhirnya harmonius budget dipakai masing-masing divisi. Untuk divisi saya saya hanya boleh membeli makanan dan minuman yang sudah siap makan. Saya melupakan beberapa kejadian di 2019 walaupun mungkin harusnya bisa menjadi kenangan manis. Seingat saya Desember 2019 juga tidak ada acara apapun. Hanya dirumah saja menikmati libur bersama. Sejak Januari sampai Desember 2019 sepertinya ada kejadian menarik namun tidak saya simpan disini. Justru Januari 2020 sampai April 2020 banyak peristiwa mengejutkan. Januari 2020 Jakarta dilanda banjir besar yang merendam beberapa wilayah. Meski akhirnya teratasi namun cukup membuat keadaan kurang kondusif. Februari Jakarta berusaha memulihkan keadaan pasca banjir. Maret diguncang berita mengenai dua orang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) di Depok. Sebenarnya virus corona sudah berhembus di akhir Desember. Virus yang konon berasal dari Wuhan China. Namun Indonesia masih berharap virus tersebut tidak masuk. Walau beberapa negara sekitar seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan India bahkan Australia sudah menyatakan virus tersebut masuk di negara mereka. Sejak kasus pertama corona merebak mulai timbul keresahan dan kepanikan. Langkanya masker, hand sanitizer, APD (Alat Perlindungan Diri) mulai terjadi. Beberapa kantor mulai menerapkan WFH (Work From Home). Sekolah dan kampus diliburkan bahkan ujian nasional (UAN) ditiadakan. Sementara kantor saya menerapkan WFH setelah tanggal 20 Maret 2020. Meski ada beberapa divisi yang sudah menerapkan WFH sebelum tanggal tersebut. Namun secara resmi WFH untuk seluruh divisi berlaku per 23 Maret 2020. Kantor menerapkan kebijakan minimum operation dimana hanya beberapa orang diperbolehkan WFO (Work From Office). Tak terasa sudah sebulan WFH WFO ini berlangsung. Kendala WFH tanpa laptop untuk akses ke sistem membuat saya harus bersiasat mengatur pekerjaan. Hanya team payment yang diberi laptop lebih dari dua. Sementara team suspense hanya satu dan dua team lainnya yaitu team asuransi dan team STNK KIR sama sekali tidak dapat. Awal April diberitakan salah seorang karyawan yang bekerja di lantai 18 positif corona. Lalu minggu ini ada karyawan kantor kami yang juga positif corona. Pihak gedung sudah beberapa kali melakukan penyemprotan disenfektan. Selain itu pintu masuk lobby ditutup. Kantor hanya dapat di akses melalui pintu belakang. Pemda DKI dan pemda kota penyangga yaitu Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi akhirnya menerapkan PSBB (Pengendalian Sosial berskala Besar). Akibat PSBB diberlakukan pembatasan untuk transportasi. Ojek online hanya boleh mengantar barang, mobil pribadi hanya boleh mengangkut 3 atau 4 orang tergantung jenisnya, busway dan MRT pun demikian bahkan kereta commuter dibatasi jumlah penumpangnya. Dasar pembatasan penumpang adalah penerapan Social Distancing yang akhir-akhir ini menjadi kata yang populer. Saya bersyukur bahwa kereta commuter tetap beroperasi di masa PSBB. Terbayang kesulitan dan biaya yang harus disiapkan bila commuter dihentikan perjalanannya selama PSBB. Kondisi ini diperkirakan akan kembali normal setelah Juli 2020. Saya hanya bisa berdoa semoga semua baik rakyat maupun pemerintah bekerjasama dengan harmonis, disiplin dan taat sehingga kita menang melawan corona si Covid19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar