Selasa, 22 Januari 2019
Rangkuman akhir tahun 2018 dan awal 2019
Sudah lama sekali sejak saya memposting tulisan. Terakhir saya curhat tentang transportasi online. Sejak itu keinginan menulis cukup lama vakum. Saya awali dulu dengan beberapa kejadian di akhir tahun 2018. Niat awalnya kami hanya akan dirumah saja menghabiskan pergantian tahun dan merayakan Natal. Namun di awal Desember setelah cuti dimulai hubby berkeinginan nyekar ke makam alm. pakde Cuk di Jawa Tengah. Alhasil saya ambil cuti dan membeli tiket bis untuk perjalanan tersebut. Kami berangkat tanggal 20 Desember dan kembali ke Jakarta tanggal 23 Desember agar dapat merayakan Natal bersama di gereja tempat kami menikah. Hasil perjalanan sangat memuaskan. Kami diberikan banyak sekali oleh-oleh. Bahkan kami juga tidak enak hati karena dipinjamkan mobil yang niat awalnya adalah hendak sewa beserta sopir. Namun karena miskomunikasi akhirnya diantar oleh mas Adit dengan tujuan Rembang. Miskomunikasi berikutnya adalah kami hanya menginap semalam di bude Leni dan kembali ke rumah Om Totok. Namun akhirnya kami menginap dua malam. Tiba di kota tempat mama tinggal kami menunaikan janji merayakan natal dan berkunjung ke rumah Oma Vonny. Namun sayang karena saat kami tiba ternyata ada acara open house sehingga agak kurang nyaman untuk kami berbagi cerita. Kami hanya singkat saja di sana. Sebelumnya kami sudah bercerita akan niat kami melakukan IVF serta mohon restu dan dukungan doa. Menurut Oma ada beberapa jemaat dan kenalannya yang juga melakukan IVF dan berhasil. Semoga kami juga berhasil. Hari kedua natal kami berkumpul di rumah kakak suami beserta mama dan kakak saya juga para sepupu. Pada akhir tahun tanggal 31 Desember kakak suami beserta anak dan suaminya bermalam dirumah kami. Sebelumnya menjelang malam pergantian tahun kami jalan dan makan di food court AEON. Beberapa menit setalah jam 12 malam kami berdoa dan saling mendoakan. Begitulah kurang lebih ceritanya. Ketika masuk kantor mendapati berita mengenai perempuan ku kejar sampai tertangkap. Kali ini dia pasang foto beserta keluarga besar pria idamannya dimana dia datang ke rumah pria tersebut bersama orang tua, kakak lelaki dan kakak iparnya. Sudah seperti acara pertemuan keluarga. Kaget juga melihat perkembangan yang sedemikian. Walaupun sang perempuan konon katanya sudah memiliki kekasih dan si kekasih mengetahui tentang kunjungan tersebut. Konon katanya tidak ada maksud apapun selain saling silaturahmi antar keluarga. Sebab ketika sang perempuan mengejar ke kota kelahiran pria idaman konon ibunda si pria berkata apabila ada kesempatan mampirlah main kembali ke sini. Ucapan tersebut tentu sangat direspon dengan baik. Dibuktikan dengan kedatangannya bersama keluarga yang kebetulan sedang ada acara liburan di kota itu. Walaupun saya dengar dari teman bahwa saat itu si pria idaman tidak bisa kabur karena sedang sakit dan dia sebenarnya entah tidak tahu atau tidak menyangka bahwa perempuan itu akan melaksanakan niatnya mempertemukan orang tua masing-masing. Dengan memasang foto mempertemukan orang tua satu sama lain seolah hendak menunjukan ke netizen julid bahwa tidak ada halangan dari kedua orang tua apabila ada kelanjutan hubungan antara dia dan sang pria idaman. Lalu bagaimana dengan posisi kekasih atau apakah benar memang ada kekasih? Tak tahulah. Sebab selama ini hampir tak pernah mendengar tentang pengakuan dari perempuan tentang si kekasih. Apakah sebegitu baik hati si kekasih sudah mengetahui niat perempuan itu bahkan memperbolehkan untuk silaturahmi antar orang tua, memperbolehkannya mendatangi sang pria idaman seorang diri dengan dalih minta ditemani jalan-jalan di gunung dan musium transportasi bahkan memposting foto bersama sang pujaan dengan foto 360. Sungguh takjub saya mengetahui perjuangan perempuan itu menyatakan perasaan melalui perbuatan. Sangat berbalik 180 derajat dengan perempuan satunya yang sempat curhat mengapa si pria idaman memperlakukannya berbeda. Bahkan apabila ditanya atau diajak berbicara juga terlihat menjaga jarak. Memang benar kalau pria idaman dengan sangat jelas memperlihatkan bahwa dia menganggap perempuan yang satunya dengan garis batas tegas bahwa dia tidak akan pernah lebih dari teman. Sementara perempuan kukejar sampai tertangkap dengan mudahnya memasuki area keluarga. Rajin mendatangi rumah kakaknya di selatan tangerang bahkan membawakan makanan untuk dinikmati bersama. Rajin ikut acara arisan walaupun dia tidak ikut arisan bahkan repot membàntu persiapan dengan membantu mengenai makanan apa yang akan dihidangkan. Membelikah hadiah ulang tahun berupa jam tangan dengan harga lumayan yang dibalas dengan dibelikan tas yang diantar langsung kerumah oleh si pria idaman. Di lain pihak perempuan satunya yang sangat blak blakan selalu ditampik apapun bentuk perhatiannya. Meskipun itu sekedar hal sepele seperti menawarkan kue atau makanan. Hal ini memberi kesan bahwa memang si pria idaman setidaknya ada sedikit rasa dengan perempuan kukejar sampai tertangkap. Apabila bukan demikian tentu ada garis batas toleransi dari si pria idaman kepada perempuan kukejar sampai tertangkap. Akankah berujung pada pengakuan bahwa telah terjadi perubahan hubungan pria idaman dan perempuan kukejar sampai tertangkap? Awalnya temen jadi demen seperti judul sinetron di tivi. Sedangkan perempuan satunya harus nyatakan tindakan bahwa dia tidak baper dengan cuekin saja apapun tindakan perbuatan pria idaman. Biarkan saja sikap menjaga jarak serta menunjukan batas tegas yang pria idaman lakukan kepadanya. Forgive him and let go not because he deserve it but because you need to release your hope and dissapointment to move on with your relationship life.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar