Rabu, 18 Januari 2017

Office mate

Lagi-lagi terjadi kue ultah cukup tau aja. 

Kali ini yang ultah berbarengan di tanggal yang sama. Yang satu anggota lama yang satu anggota baru rasa lama. Nah, karena si anggota baru rasa lama masuk grup dengan ibu DH divisi rumah tangga kantor maka mendapat kehebohan didatangi dengan kue dan foto bersama atribut ultah. Karena yang ultah bareng ya sudah otomatis mereka diajak foto bareng dengan kue yang sama. 

Sorenya saya melihat salah satu office mate yang concern masalah perulang tahunan hendak menaruh kue di kulkas. Dalam hati sudah menebak pasti buat anggota lama. Ternyata tebakan saya benar. Sore setelah jam 5 ketika sebagian rekan sudah pulang, maka kue berikut lilin di atasnya dikeluarkan sembari menyanyikan lagu ultah. Ketika diajak berfoto sengaja tidak mau ikutan karena memang tidak suka dengan tindakan pilih kasih itu. 

Memang hanya yang dianggap "teman" yang mendapat perlakuan dapat kue ultah. Jadi yang bukan "teman" ya harap memaklumi. Ada juga yang ultah bulan Januari dan bertugas sebagai dispatcher datang membawa dua kotak Jco. Yang kebagian ya hanya "teman" saja. Apalagi yang membagikan donat adalah orang itu, ya wajar kalau akhirnya yang dapat donat "teman-temannya" saja. 

Memang sepertinya hal simpel yang harusnya dimaklumi. 

Namun karena hal ini terjadi beberapa kali membuat saya menarik kesimpulan bahwa berteman dan "berteman" memang terjadi di kantor ini. Secara tidak langsung hal ini juga menunjukan bahwa ada macam-macam tipe office mate. Maka harus bijak dalam bekerja dengan teman atau bekerja dengan "teman". 

Saya bertanya-tanya apakah nanti saat saya ultah akan mendapat kue atau kembali menelan kekecewaan pahit. Kalau memang tidak ada kue berarti membuktikan bahwa saya memang tidak punya "teman" yang cukup peduli dengan ultah saya.

Senin, 02 Januari 2017

Rumah Baca

Dalam rangka masih ada libur sehari setelah tahun baru, saya berkesempatan mampir ke Rumah Baca di Anggrek Loka depan sekolah Ora et Labora. Sebelumnya saya memang sudah berniat untuk baca beberapa novel yang tersedia disana. 

Saat saya datang pukul 12 siang pengunjungnya belum ada. Mungkin karena masih suasana libur. Saya memilih novel Frederica Georgette Hayer dan Matahari Tere Liye. Yang dibaca pertama Matahari kelanjutan novel sebelumnya yaitu Bumi dan Bulan. Jalinan ceritanya mengasyikan mulai fari halaman pertama. Scifi novel karya Tere Liye ini memang memadukan ilmu pasti dan fiksi sehingga membuat pembacanya terhanyut dan tidak berhenti sampai lembar terakhir. Sayangnya seperti beberapa serial novelnya yang lain novel ini bukanlah pamungkas namun masih berlanjut ke novel Bintang. 

Novel kedua yang dibaca Frederica berdasarkan review yang saya baca di blog mba Luckty dan sinopsis di belakang novel tersebut. Saya menyukai ceriya dengan latar belakang kehidupan Inggris pedesaan dan bangsawan. Namun setelah membacanya saya kecewa karena menurut saya ceritanya beralur terlalu lambat. Bayangkan dengan 500 halaman namun porsi peecintaan antara Lord Haverstok dengan Frederica sangat sedikit dan agak dipaksakan pada halaman-halaman terakhir. Judulnya Frederica namun fokus jalan cerita lebih ke adik-adiknya. Namun karena penasaran dengan akhir cerita saya tetap membaca sampai halaman terakhir. 

Alhasil sejak saya datang dan pulang hanya mampu membaca dua novel saja. Adapun saya memesan chicken cordon bleu dan es lemon tea lalu nambah es teh tawar. Untuk rasa lumayanlah. Untuk harga menurut saya tergolong mahal. Namun cukup murah untuk membayar suasana dan novel yang disediakan. 

Agak mirip dengan Zoe di Margonda Depok. Bedanya kalau Zoe bisa dipinjam bawa pulang. Oh iya ada lagi bedanya kalau di zoe tempat duduknya kurang nyaman untuk baca di tempat. Sedangkan kalau di Rumah baca ada sofa yang empuk dengan posisi dipojokan dekat jendela. Pilihan tempat duduk lainnya juga sepintas terlihat kurang nyaman apabila membaca dalam waktu lama karena tidak ada senderannya. Atau pilihan lainnya bangku di dekat taman dalam yang terbuat dari material keras. Bangku lainnya empuk tapi bukan sofa. 

Pulang dari sana saya mampir beli lele kremes,empal,tempe bacem dan pete untuk makan malam. Sudah lama tidak makan di warung tenda dekat pasar modern. 

Berdasarkan pengalaman pertama membaca novel di Rumah baca maka saya adalah pelanggan yang puas. Karenanya saya berencana akan mampir lagi ke Rumah Baca untuk menikmati novel lainnya.