Sudah lama ada keinginan untuk menjadi seorang penulis. Berawal dari kebiasaan membaca sejak kecil yang ditularkan dari bapak dengan kebiasaannya membawa pulang koran pos kota. Saya senang membaca segala berita yang ada di koran tersebut. Pada zaman itu isi beritanya masih dalam kategori wajar. Maksudnya bila dibandingkan dengan isi berita koran saat ini terutama koran yang dari judul beritanya saja sudah provokatif. Kemudian saya mengenal majalah bobo. Namun karena keluarga kami tidak mampu berlangganan maka saya kadang meminjam dari tetangga itupun seringnya tidak dipinjami dan disembunyikan. Namun demikian hasrat membaca saya tersalurkan dengan meminjam koran Kompas pada tetangga yang satunya lagi. Namun lagi-lagi tetangga tidak suka kalau saya sering membaca koran atau majalah dirumahnya. Saat SMP saya menyukai dan sering menyimpan uang jajan untuk membeli majalah Anita Cemerlang yang sayangnya saat ini sudah tidak terbit lagi. Ketika teman-teman seumuran dan satu sekolah memilih ikut Gadis Sampul saya dan kakak lebih suka membaca cerpen di majalah Anita Cemerlang. Kesukaan saya akan bacaan juga membawa saya pada pekerjaan pertama saya sebagai penjaga persewaan komik dan novel milik seorang bapak. Walaupun gajinya tidak seberapa namun saya senang karena hobby baca saya tersalurkan.
Dari pemilik persewaan itu saya diberi tahu bahwa saya masuk dalam kategori penikmat buku dimana seharusnya untuk seseorang seperti saya sudah bisa membuat cerpen. Namun saya tidak pernah mencoba untuk menulis cerpen karena memang hanya sampai pada tahap senang membaca saja. Bahkan teman kuliah saya mampu membuat cerpen yang menurut penilaian saya cukup bagus untuk seorang pemula.
Saya mengagumi orang yang mampu merangkai kata dan menjalin cerita sehingga membuat pembaca tidak mampu berpaling dan selalu membalik halam berikutnya dan halaman beikutnya sampai akhirnya sampai pada akhir cerita.
Berdasarkan dari yang saya baca bahwa menjadi penulis tidak hanya merangkai kata dan menjalin cerita namun juga memerlukan riset yang mendalam serta kemampuan observasi serta mampu menuangkan kejadian nyata sehari-hari dalam bentuk tulisan dan dapat dipahami oleh pembacanya.
Seperti yang sudah saya tulis diatas bahwa saya dikatakan sebagai seorang penikmat buku dan saya mengakui hal itu. Saya membaca apa saja novel remaja, novel metropop, novel thriller dan novel horor. Khusus novel horor hanya beberapa novel saja yang saya baca.
Melalui twitter saya juga mengetahui dan menyadari bahwa sebetulnya hobby membaca saya apabila dimaksimalkan akan memberi keuntungan lebih. Namun sayangnya sampai saat ini saya masih belum mendapatkan komunitas yang bisa membantu agar saya dapat mencapai mimpi menjadi seorang penulis.
Sepertinya perjalanan saya baru saja dimulai langkah pertama pada hari ini.
Semoga saya bisa tekun dan tidak menyerah dalam proses dan pergumulan menjadi seorang penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar