Senin, 20 Januari 2025

Grisha universe Leigh Bardugo

 Siege and Storm adalah novel kelanjutan dari Shadow and Bone karya Leigh Bardugo. Saya pinjam di perpustakaan berjalan dan penasaran dengan kelanjutan trilogi seri kedua. Nanti seri ketiga berjudul Ruin and Raising akan saya pinjam di Foreword library. 

Duologi sebelumnya King of Scars dan Rules of Wolves juga Six of Crows dan Rules of Kingdom sudah saya baca. Duologi semua saya pinjam di perpustakaan berjalan. Sayang untuk trilogi hanya ada Shadow and Bone saja. Untungnya setelah tanya-tanya di IG ternyata Foreword library memiliki koleksi yang saya mau meski dalam bahasa Inggris yang agak cukup peer buat saya baca 



Rabu, 01 Januari 2025

Happy New Year

 Harusnya kemarin sudah menulis lagi tapi ditunda jadi lupa. Hari ini  Kamis tanggal 2 Januari 2025 masih cuti dulu sehari, besok masuk karena ada beberapa kerjaan. Kata orang tanggung kenapa gak bablas aja. Sementara menurutku justru Jumat itu selow, santai jadi kalau masuk juga walau banyak kerjaan pending ya kerjakan semampunya di cicil supaya Senin juga bisa mulai dengan to do list yang normal tidak bertumpuk.

Akhir tahun dengan pedenya posting soal masuk tv walau sedikit ragu takut apa nanti kata orang. Padahal posting tujuannya buat kenangan karena di FB kan suka muncul tu apa yang di posting di tanggal yang sama tahun berbeda. 

Senin, 16 Desember 2024

The Kraken

 Minggu pulang dari GBI WTC saya mampir ke BSD plaza. Hanya ingin jalan saja karena kebetulan jarak antara GBI WTC dan BSD plaza masih bisa ditempuh berjalan kaki. Karena bingung mau ngapain saya naik ke lantai atas lalu masuk ke 21 cinema. Niatnya mau nonton bila esok ibu tiada atau witched. Sayang jam tayang bila esok ibu tiada terlalu sore dan the witched sudah turun dari layar. Akhirnya pilih nonton The Kraken.

Penonton tidak banyak, masih kosong beberapa baris kursi justru buat saya malah nyaman. Jarak antar penonton cukup jauh. Saya duduk paling atas sendiri. 

The Kraken ini kalau tidak salah superhero baru. Cuma saya masih bingung sumber kekuatannya dari mana. Karena kayak tiba-tiba udah punya kekuatan super. Tebakan saya sih dari ramuan yang dikasih sama anak perempuan yang menolong waktu dia di terkam singa. Namun itu katanya untuk "menghidupkan" apa artinya setelah itu si orang yang minum akan punya kekuatan super as a bonus?

 Kalau musuhnya ada scene penjelasannya bahwa dia bisa jadi kuat setelah dimasukan semacam serum oleh dokter saat uji coba sesuatu dan si musuh bersedia jadi relawan. Adiknya The Kraken juga sama, memiliki kekuatan super setelah dimasukan serum gitu. Sepertinya nanti lanjutannya The Kraken akan melawan adiknya. 

Kalau menurut saya The Kraken ini father issue. Karena sang ayah menuntut anak-anaknya untuk menjadi kuat supaya bisa mengambil alih bisnis mafia ayahnya. The Kraken si kakak yang akhirnya berontak dan memilih keluar rumah tinggal di tanah peninggalan ibunya sambil mengasah kemampuan super yang di miliki. Dia sesekali masih mendatangi adiknya. Kakak beradik ini memiliki satu no hp khusus untuk saling kontak. 

Jalan ceritanya okelah, aksi heroik juga bolehlah. Cuma yang masih saya bingung juga selain sumber kekuatan super The Kraken adalah dia kan bekerjasama atau punya team gitu ya. Nah, awal team dia terbentuk tu gimana trus cara orang kontak dia untuk katakanlah "membunuh" musuhnya tu gimana. Masih abu-abu juga sumber dana operasional The Kraken menjalankan misinya tu dari mana. 

Secara keseluruhan saya menikmati nonton filmnya. Visual The Kraken juga memanjakan mata. Ceritanya juga cukup sat set dan masih menyisakan open ending untuk film lanjutannya. 

Minggu, 15 Desember 2024

Last week agenda

 Kamis minggu kemarin tepatnya 12 Desember seharusnya saya ikut ibadah perayaan natal Agape. Namun sepertinya saya memang diberi kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam CSR berupa Cleaning Beach. Lumayan seru dan okelah walaupun tetap harus absen datang dan pulang karena kalau tidak dianggap mangkir. Soalnya tetap dihitung sebagai hari kerja. 

Bekerjasama dengan Kertabumi dan Lindungi hutan, proyek Cleaning Beach ini pertama kali diadakan oleh kantor. Begitulah info yang saya tahu. Sebelumnya sudah dua atau tiga kali untuk CSR biasanya menanam mangrove. Namun karena Dirut meminta hal yang berbeda akhirnya kegiatan Cleaning Beach inilah yang dilakukan dengan persiapan yang sepertinya singkat. Mengapa? Karena kaos dan topi baru dibagikan H-1. Sebab data ukuran kaos juga baru dikumpulkan seminggu sebelum acara.

Luas dan panjang pantai yang dibersihkan tidak terlalu besar. Kurang lebih jaraknya antara kantor sampai ke girlan. Di bagi per kelompok yaitu A s.d E. Total peserta sekitar 30 atau 35 orang dari target 50 orang yang diharapkan ikut. Sudah sewa 2 bus white horse ukuran sedang tapi jadi cukup lega karena tidak full. Snack pun tersisa lumayan sehingga saya membawa pulang 2 box. Lumayan lah karena snack yang diberikan rasanya enak. Kelompok saya menang dalam pengumpulan sampah terberat yaitu 100kg lebih. Hadiahnya cemilan yang terbuat dari mangrove, tas tenteng daur ulang dan bibit cabe beserta media tanam di taruh di kotak. 

Perjalanan kurang lebih 2 jam dari kantor sampai ke pantai Sukawali Banten Tangerang. Acara pembersihan pantai kurang lebih satu jam diselingi istirahat dan makan siang lalu dilanjutkan dengan talkshow bersama founder Kertabumi. Tentu ada acara foto bersama sebagai bukti untuk report acara ke manajemen. Agar tepat waktu acara dirancang sedemikian rupa agar setidaknya kembali ke kantor sebelum jam 5 sore. Alhasil rencana mampir di rest area yang ada Starbucks gagal karena pada tepar alias terlelap dalam perjalanan pulang menuju kantor. 

Karena saya ngantuk berat tentu saya juga menyempatkan tidur dalam perjalanan balik kantor. Namun begitu sampai kantor sekitar jam 3 atau setengah 4 sore niat beli kopi kenangan timbul. Jadilah saya dan Erika jalan ke wisma BNI46 demi segelas kopi kenangan ukuran large kalau buat saya. 

Masih tersisa kurang lebih satu setengah jam sebelum jam kantor usai saya membereskan beberapa pekerjaan. Ternyata hanya saya dan Erika yang tidak ganti baju. Kami semua pada saat berangkat dan selama acara mengenakan kaos berwarna hijau muda. 

Selasa, 10 Desember 2024

Middle December

 Dibilang middle December juga kurang tepat karena hari ini tanggal 10. Ada rencana staycation bareng keluarga C. Niatnya memang staycation ya stay di hotel menikmati fasilitas hotel apapun itu. Tapi suami maunya ada rencana ke sini ke situ, halah. Biar aja kalo cuma pindah tidur, pindah kasur. Ganti suasana karena mau healing ke Bali atau ke luar kota budget terbatas dan dalam mode hemat. 

Kerjaan juga agak slow dan udah di atur supaya ga hectic nanti pas masuk abis cuti. Entah kenapa ga terlalu excited menjelang pergantian tahun. Semacam let it flow aja. Banyak recana di pikiran yang belum di tulis alias bisa menghilang tertiup angin kemalasan. 

Masih ada sekitar 3 minggu untuk menghabiskan list antrian buku di perpusberjalan. Kendala 3 buku ternyata cukup significant ya. Ketika udah pegang 2 buku dan ada 1 buku otw kirim trus tau-tau ada buku lagi yang saya adalah peminjam selanjutnya. Kayak pengen udah kirim aja dulu pasti dibaca maksimal seminggu deh target selesai. But, rules its supposed to follow jadi ya udahlah. 

Natal Agape ga bisa ikut karena kepilih volunteer cleaning beach. At least bisa ikut natal orix lah ya. Tadinya natal Agape pdt Marcel tapi karena beliau ada tugas mendadak akhirnya pdt Tamara Geraldine deh. Kalo natal orix hanya berupa sharing firman mengingat bahwa beragam denominasi yang dirangkul agar mau hadir. Kalau mengikuti denominasi tertentu sepertinya agak gimana gitu. Kurang lebih itu sih pertimbangannya. 

Rabu, 20 November 2024

A year before saying goodbye

 Pagi ini dapat kabar bahwa rekan teamku positive garis dua. Sebelumnya sudah saling bercerita bahwa jika dia hamil anak kedua maka akan mengajukan resign.

Minggu, 17 November 2024

Wajah abu-abu

 Sudah menamatkan novel Wajah Abu-abu karya Mita Vacariani. Seperti biasa pinjam di perpusberjalan. Membaca sinopsisnya membuat saya tertarik maka isi form antrian dan woila dikirim deh novelnya.

Karena buat saya novelnya tidak terlalu tebal hanya 243 halaman jadi saya baca kurang lebih sekitar dua hari. Namun buat saya novel ini 4/5 karena sangat page turner. Mengikuti perjalanan tokoh utama bahkan juga kisah cinta tipis-tipisnya sangat seru buat saya.

Terutama lagi "spoiler" alert nih, mengenai hubungan tokoh utama pria dan perempuan dengan ayah mereka. Hal ini sangat relate dengan saya pribadi karena saya juga ada issue soal kedekatan dengan bapak. Jujur ketika beberapa orang mengatakan bahwa Indonesia termasuk kategori fatherless saya setuju. Karena itu yang saya alami dan bahkan ada beberapa teman saya juga alami. Walau tidak bermaksud menggeneralisasi namun yah itu menurut saya, kalau menurut anda tidak ya tak apa. 

Kembali ke novel, saya juga menyetujui pemaparan penulis bahwa seorang public figur baik artis, influencer, selebgram, tiktokers dan sebagainya itu sangat signifikan memengaruhi opini masyarakat terutama di sosial media. Banyak berita atau cerita yang ditampilkan di sosial media dari instastory, youtube channel, podcast atau apapun bentuknya dapat mengubah hidup seseorang dalam jentikan jari. Semudah membalikan telapak tangan.

Novel ini juga membahas tentang kedukaan. Bagaimana menyampaikan rasa duka kepada seseorang yang sedang mengalami kesedihan atas meninggalnya orang terkasih. Cukup hadir baik secara fisik atau memberitahukan bahwa ada kita yang siap membantu tanpa memaksa orang tersebut agar jangan bersedih, harus tetap kuat, yang meninggal sudah ada di tempat ya g lebih baik bla bla bla yada yada yada. Sebab tiap orang berhak menangis, berhak berduka seberapa lama pun, berhak menentukan kapan dia selesai berduka, berhak untuk tidak berulang kali cerita kronologis kejadian, berhak untuk tidak memiliki firasat apa-apa. 

Walau ada awan kesedihan namun secara keseluruhan novel ini layak untuk di baca sebab memberi pandangan berbeda mengenai perias jenazah, pelayanan kedukaan dan hal-hal seputar mengurus kematian. 

Jadi, selamat membaca.