Beberapa hari ini bersliweran potongan video peserta dan momen pemilihan peserta Clash of Champions Ruang Guru. Konsep acara mirip dengan University war di Korea. Sesungguhnya di Indonesia banyak para jenius akademik yang patut di angkat dan di viralkan. Namun sayangnya ada saja hate comment yang membuat kita tercengang. Ada yang insecure tentang kepintaran, ada yang menanyakan kandidat ke kandidat lain melalui DM IG, ada yang bikin vt di tiktok bilang apa yang di test di COC tidak berguna di dunia kerja, ada yang menulis umpatan di twitter ke salah satu pembuat soal. Sungguh ironis sekali melihat hal ini.
Padahal salah satu tujuan COC saya yakin adalah memperlihatkan bahwa Indonesia juga memiliki generasi pintar bahkan jenius. Memang tidak mewakili keseluruhan karena bila dibanding dengan jumlah mahasiswa seluruh Indonesia para jenius ini mungkin hanya sekian persen. Tetap saja saya pribadi bangga dengan para mahasiswa jenius atau pintar akademik atau cerdas yag berhasil masuk dalam lomba COC ini.
Apalagi dari visual setiap peserta juga menepis stereotipe bahwa pintar dan cerdas biasanya penampilan atau wajahnya biasa saja. Bahkan menepis juga anggapan pintar pasti hanya belajar dan tidak bisa bersenang-senang menikmati masa muda. Padahal mereka mampu meyeimbangkan belajar dengan senang-senang sesuai porsinya. Tidak berlebihan dan tidak kebablasan, seimbang. Menurut saya juga semua peserta COC cantik dan tampan sesuai dengan multikultural suku dan ras yang ada. Di mata saya semua orang cerdas itu cakep. Apalagi kalau pandai bersosialisasi, pandai publik speaking, pandai berargumen wow, warbiyasak dah.
Alangkah lebih baik jika acara semacam ini diperbanyak dalam berbagai bentuk. Khususnya untuk usia remaja hingga dewasa muda. Mungkin nanti bisa dibuat COC versi SMP, versi SMA dan versi lainnya. Agar lebih di pacu lagi semangat belajar generasi muda dan diberi wadah ajang pembuktian diri yang elegan. Selama ini apabila ada lomba kurang terdengar gaungnya. Mungkin dengan adanya COC para peserta lomba yang mewakili Indonesia di ajang internasional dapat lebih di ekspose. Berikan juga kesempatan untuk putra daerah yang mungkin terkendala biaya dan dukungan agar dapat lebih terbuka jalan menggapai cita-cita. Karena sekarang era digital infomasi bosa di dapat dengan mudah, namun untuk kalangan tertentu mungkin saja terkendala biaya kuota, terkendala kemampuan mencari info secara mandiri, terkendala jaringan sinyal internet atau kendala lainnya. Apa yang buat seseorang mudah belum tentu mudah juga buat yang lain.
Tak sabar mengetahui siapa pemenang COC nanti.