Selasa, 28 Agustus 2018
Kukejar sampai tertangkap
Pagi ini dapat kabar tak terbayangkan. Tentang seseorang yang mengejar sesuatu dengan gigihnya. Sungguh sangat membuat terpana. Melalui postingan di laman Instagram dan Instastory terlihat sekelumit niat yang terpatri. Bila di lihat dari status jatuh cinta lagi, siapa takut?? Sepertinya masih ada harapan untuk mengejar impiannya. Menyatukan kepingan informasi tanpa klarifikasi kepada yang di maksud. Asumsi yang tercipta adalah awalnya berkata ingin sekali ditemani wisata ke pegunungan melihat matahari terbit dan ke musium transportasi itu. Lalu ketika ada kesempatan melakukanya langsung menyusul segera ke kota kelahiran sang pujaan. Memang sungguh luar biasa perempuan dengan kemampuan persuasi ini. Tanpa malu lagi semakin mendekati dia dan keluarga yang ada di timur pulau. Meskipun sudah tak punya cuti tetap nekat pergi. Demi dia yang sedang berada di tengah keluarga. Mengapa tidak? Toh yang di kejar pun membuka pintu dan menerimanya sebagai tamu yang layak di temani untuk melakukan kunjungan ke tempat wisata. Entah apakah itu sopan santun atau memang karena ada hal lain yang tersembunyi dan disembunyikan dari orang lain. Bahkan sampai mematikan handphone dan enggan berbicara dengan teman kerja yang sekota. Sepertinya si pengejar telah berguru kepada perempuan yang berhasil menaklukan lelaki milik perempuan lain bahkan sampai lelaki tersebut menikahinya. Sikap kejar terus sampai dapat. Buktinya cara itu berhasil dipakai untuk menjerat lelaki yang sekarang sudah bukan teman kantor lagi. Maka niscaya keberhasilan itu juga akan dicapai oleh seseorang yang amat berniat mewujudkan harapan yang didambakannya dengan senantiasa membeberkan hal itu di sosial media. Memang hal ini bukan urusan yang penting. Hal itu adalah pilihannya untuk melewatkan waktu dengan orang yang dianggap teman. Walaupun sang teman menaruh harapan yang berbeda. Seperti dulu ketika dia memilih perempuan sang ratu drama yang akhirnya beranjak pergi untuk lelaki lain. Dari awal sudah terlihat ketidakcocokan dia dan sang ratu drama antara lain dalam perbedaan kultur budaya. Sangat disayangkan bila kali ini tersandung hal yang sama. Semoga orang tua si pengejar memang demokratis adanya sehingga halangan dan ganjalan itu teratasi. Semoga berbahagia dengan pilihan yang mungkin akan diambil.
Kamis, 09 Agustus 2018
Last day one of Officemate
Akhirnya tiba juga hari terakhir bekerja di kantor untuk seorang rekan kerja. Selama empat tahun lebih dia mewarnai hari-hari kerja. Sifatnya yang ramah pandai bergaul membuatnya memiliki teman dari divisi lain. Hal itu ditunjukan dengan banyaknya ragam hadiah perpisahan yang dia terima. Saya sendiri tidak terlalu akrab dan bukan rekan satu tim. Buat saya pribadi perpisahan ini hal yang wajar terjadi. Banyak karyawan yang datang dan pergi silih berganti. Hanya beberapa orang saja yang setia bertahan di kantor ini. Apalagi sekarang promosi hanya terjadi setahun sekali. Membuat banyak karyawan yang merasa lelah dan bosan menunggu giliran. Sepertinya itu juga menjadi pertimbangan mengapa akhirnya teman ini mengajukan resign. Apalagi gaji di tempat baru lebih terasa besar apabila dibandingkan. Namun ada sedikit kekurangan teman yang satu ini. Dialah salah satu pelopor pemberi kejutan ultah dan kue ultah. Sayangnya hal itu berlaku hanya untuk "teman-teman dekat" saja. Di mana saya ternyata tidak masuk kategori tersebut. Itulah sebabnya saya tidak pernah sekalipun diberikan baik kejutan ultah maupun kue ultah. Saya memang tidak pernah patungan beli kue. Maka saya sadar bahwa saya tidak akan diberikan kue. Selain itu kado perpisahan juga membuat drama. Permintaan jam tangan merk tertentu dengan harga mahal yang akhirnya di ganti dengan clutch dari merk yang sama. Sayangnya yang di beli clutch dengan harga di atas lima ratus ribu. Padahal setelah di buka kadonya sebenarnya dia lebih memilih dompet ukuran kecil yang lebih murah seharga empat ratus ribu sekian dengan pertimbangan muat apabila bawa tas kecil. Akhir kata buat mantan teman sekantor yang tidak terlalu akrab saya ucapkan semoga sukses di tempat baru. Semoga bisa bersikap lebih adil dengan tidak membedakan mana "teman akrab" dan mana teman satu divisi yang sebaiknya diperlakukan setara khususnya dalam pemberian kejutan ultah dan kue ultah. Selamat berpisah dan menempuh jalan masing-masing.
Langganan:
Postingan (Atom)